KKB Papua

Update KKB Papua Sandera dan Ancam Tembak Pilot Susi Air, Komnas HAM Sebut Kapten Philip Sehat

Komnas HAM menyebutkan bahwa kondisi pilot Susi Air Kapten Philips Mark Methertens dalam keadaan sehat pasca ancaman penembakan dari KKB Papua.

|
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/Kolase Tribun Jambi
Komnas HAM menyebutkan bahwa kondisi pilot Susi Air Kapten Philips Mark Methertens dalam keadaan sehat pasca ancaman penembakan dari KKB Papua. 

TRIBUNJAMBI.COM - Komnas HAM menyebutkan bahwa kondisi pilot Susi Air Kapten Philips Mark Methertens dalam keadaan sehat pasca ancaman penembakan dari KKB Papua.

Sebagaimana diketahui bahwa penerbang asal Selandia Baru itu disandera sejak Februari 2023 lalu.

Penyanderaan itu dibawah pimpinan Egianus Kogoya.

Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Bernard Ramandey mengungkapkan kondisi terkini Kapten Philip Mark Mehrtens.

Meskipun seperti diketahui bahwa batas waktu negosiasi yang ditawarkan kelompok Egianus Kogoya kepada pemerintah Indonesia sudah habis.

"Dari beberapa informasi menyampaikan bahwa pilot (Susi Air) diperlakukan baik oleh kelompok sipil bersenjata di Nduga," ujar Frits saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (3/7/2023).

"Iya (Kapten Philip Mark Mehrtens masih hidup)," sambung dia.

Kondisi saat ini, kata Frits, sangat mendesak.

Dia meminta pemerintah segera menunjuk seorang negosiator agar proses pembebasan pilot Susi Air itu bisa berjalan dengan baik.

Baca juga: Presiden akan Jokowi Kunjungi Papua Ditengah KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air, Kerahkan 4500 Personil

Baca juga: Menanti Cawapres Anies Baswedan, PKS Minta Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Umumkan Dahulu

"Yang mendesak sekarang perlu ditunjuk negosiator oleh sipil bersenjata dan juga pemerintah," imbuh dia.

"Negosiator dibutuhkan untuk proses pembebasan," ujar Frits.

Sebelumnya, dilansir dari Kompas TV, TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya melalui media sosial mengancam akan menembak Philips pada Sabtu (1/7/2023).

Terkait ultimatum itu, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, pihaknya tetap membangun komunikasi dengan keluarga Egianus Kogoya.

Tujuannya agar pihak keluarga menyampaikan kepada Egianus Kogoya untuk menahan emosi dan bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan.

Selain itu, Mathius juga meminta Penjabat Bupati Nduga untuk membantu membebaskan sandera dari tawanan.

Philips disandera setelah pesawat yang dikemudikannya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.

Saat itu, pesawat tersebut mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).

Philips dan kelima OAP disebut sempat melarikan diri ke arah yang berbeda. Kelima OAP telah kembali ke rumah masing-masing.

Baca juga: Kronologi Mantan Artis Cilik Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Ditangan Pacar, Ditikam Berkali-kali

Sementara itu, Philips masih disandera.

Presiden Jokowi akan Kembali Kunjungi Papua

Presiden Jokowi kembali dijadwalkan mengunjungi Jayapura dan Keerom, Papua pada Rabu (5/6/2023).

Kunjungan tersebut setelah lawatannya ke Australia dan Papua Nugini (PNG) pada Senin (3/7/2023) lalu.

Dalam kunjungannya itu, Kepala Negara Indonesia menilai Australia dan Papua Nugini adalah tetangga dekat, sahabat baik, serta mitra strategis Indonesia di kawasan Pasifik.

Presiden Jokowi akan mengadakan pertemuan tahunan dengan Perdana Menteri Anthony Albanese.

Dia juga akan bertemu dengan para gubernur jenderal dan pengusaha Australia yang telah dan akan berinvestasi di Indonesia.

Setelah dua hari di Australia, pada Rabu (5/7/2023), Presiden Jokowi akan melanjutkan perjalanan ke Port Moresby, Papua Nugini.

"Ini adalah kunjungan balasan memenuhi undangan Perdana Menteri James Marape," kata Preiden Jokowi.

Presiden Jokowi juga akan menemui para gubernur jenderal di Papua Nugini serta menghadiri forum bisnis pertama antara Indonesia dan Papua Nugini.

Setelah menyudahi kunjungan kerjanya, Jokowi akan kembali ke tanah air pada Kamis melalui Jayapura, Papua.

"Insya Allah nanti saya akan kembali ke tanah air tanggal 6 Juli ke Papua, ke Jayapura, untuk mengikuti Papua Street Festival tanggal 7 Juli yang akan datang," kata Jokowi.

Baca juga: Sepanjang Januari Hingga Juni 2023 Serangan KKB di Papua Habisi 17 Orang, 26 Luka

Dalam kunjungan kerja ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

4.500 Aparat Siap Jaga Ketat Presiden

Sebanyak 4.500 aparat gabungan TNI dan Polisi diterjunkan untuk mengamankan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kota Jayapura, Papua, pekan ini.

Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Dedi Hardono mengatakan, pengamanan orang nomor satu di Republik Indonesia ini dilakukan secara ketat.

"Personel akan disiagakan disemua titik yang dikunjungi Presiden," kata Dedi Hardono usai memimpin apel Pasukan di Lapangan Upacara Denzipur Waena, Selasa (4/7/2023).

Setelah kunjungan kerja di Jayapura, Jokowi dan rombongan bergerak ke Kabupaten Keerom untuk mengadiri panen jagung bersama warga setempat.

Baca juga: Presiden Jokowi: Segera Lakukan Pemulihan Keamanan di Papua

"Untuk semua titik telah kita plotingkan, terutama saat Presiden berkunjung ke Kantor Gubernur membuka Festival Papua Street Carnival, dan ke Kabupaten Keerom memanen jagung," ujarnya.

Ribuan aparat gabungan akan siaga mulai dari Bandara Sentani sampai di Kabupaten Keerom.

"Adapun titik titik yang berindikasi rawan telah diantsipasi dengan mensiagakan pasukan pasukan tertentu," ungkapnya.

Baca juga: Polda Papua Ungkap KKB Papua Egianus Kogoya Minta Tebusan Rp 5 Miliar Bebaskan Pilot Susi Air, Tapi

Adapun para pasukan sudah disiagakan mulai hari ini.

KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air

Kunjungan Presiden Jokowi ke Papua terjadi di tengah isu ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang disandera di Kabupaten Ndupa sejak 7 Februari 2023.

KKB di bawah komando Egianus Kogoya sebelumnya telah melancarkan ultimatum kepada pemerintah dengan memberikan batas waktu negosiasi hingga Sabtu (1/7/2023).

Dalam ultimatum itu, KKB mengancam akan menembak pilot berkebangsaan Selandia Baru itu apabila negosiasi melewati waktu yang telah ditentukan.

Merespon hal ini, Jokowi mengatakan pemerintah terus bernegosiasi dengan KKB.

"Kita akan terus berusaha bernegosiasi," kata Jokowi.

Jokowi bahkan mengklaim pemerintah sudah melakukan banyak upaya untuk membebaskan Philip.

"Sebetulnya banyak hal yang kita lakukan di sana, tetapi tidak bisa saya buka di sini," ujarnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Download FR Legends MOD Full Versi V3.3.2 APK, Semua Mobil Drag Terbuka Semua dan Uang Unlimited

Baca juga: Carlo Ancelotti jadi Pelatih Timnas Brasil setelah Kontrak di Real Madrid Habis

Baca juga: Menanti Cawapres Anies Baswedan, PKS Minta Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Umumkan Dahulu

Baca juga: Kronologi Mantan Artis Cilik Ditemukan Tewas Bersimbah Darah Ditangan Pacar, Ditikam Berkali-kali

Sebagian artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved