Berita Jambi

Harga Karet, Pinang dan Sawit di Jambi Anjlok, Pemprov Jadwalkan Pertemuan dengan Bupati

Hasil komoditi perkebunan di Jambi yakni karet, pinang dan sawit mengalami penurunan harga.

Penulis: A Musawira | Editor: Suci Rahayu PK
Kolase Tribunjambi.com
Ilustrasi petani kelapa sawit dan karet 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hasil komoditi perkebunan di Jambi yakni karet, pinang dan sawit mengalami penurunan harga.

Menanggapi hal itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov Jambi) berencana akan melakukan pertemuan dengan sejumlah kepala daerah untuk mencari langkah strategis.

“Gubernur Jambi nanti akan melakukan pertemuan bersama bupati untuk mencari langkah strategis agar masalah itu selesai,” kata Sudirman Sekda Provinsi Jambi pada Rabu (5/7/2023).

Pertemuan itu direncanakan dalam waktu dekat Ini usai Gubernur Jambi Al Haris menyelesaikan agendanya di Jakarta.

“Rencana yang akan dipanggil Muaro Jambi, Tanjung Jabung Timur dan Tanjung Jabung Barat untuk mendiskusikan langkah-langkah strategis mengatasi anjloknya harga pinang, karet dan sawit,” ujarnya.

Anjloknya harga sejumlah komoditi itu kaitnya imbas permintaan ekspor menurun.

Sementara itu, dalam tahun ini ada dua pabrik karet di Jambi tutup gegara kekurangan bahan baku.

Baca juga: Dua dari 3 Pelaku Penikaman Warga Sungai Manau Merangin Jambi Melarikan Diri

Baca juga: BREAKING NEWS Kepala Unit Bank di Kerinci Jambi Ditangkap, Penyalahgunaan Uang Kas Rp 8,7 M

Kekurangan bahan baku ini disebabkan petani enggan untuk memanen karena harga stagnan Rp 7.000 sampai Rp 8.000 per kilogram.

Adapun dua pabrik karet yang tutup itu adalah PT Angkasa Raya Jambi dan PT Batanghari Tembesi.

Kepala Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Jambi, Agusrizal mengatakan rendahnya harga ini membuat petani enggan untuk memanen.

Agusrizal bilang bahwa saat ini untuk lahan kebun karet masih ada namun kembali masyarakat yang tidak ingin panen, hal ini yang menyebabkan pabrik mengalami kekurangan bahan baku.

"Jadi karena kekurangan bahan baku, pabrik mengurangi karyawan dan tadi juga disampaikan bahwa ada 2 pabrik yang tutup dari 11 pabrik yang ada di Jambi," katanya pada Selasa (4/7/2023).

Pengurangan karyawan yang dilakukan oleh pabrik ada yang memang sudah pensiun dan ada masa yang tidak produktif lagi.

Pemprov Jambi kata Agus telah berupaya membentuk Pemasaran Bahan Olah Karet Bersih (UPPB) guna memfasilitiasi kemitraan dengan pihak pabrik.

Baca juga: Nathalie Holscher Dihujat Usai Pamer Bayar Pengobatan Adzam: Rp 25 Juta Perbulan dari Sule Kemana?

“Kita sudah coba mengusahakan dengan membuat kelompok melalui UPPB supaya bisa bermitra dengan pabrik. Tapi, harganya tak pernah naik sementara petani kita kan sudah ada kebun sawit juga,” ucapnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved