Wisata Jambi

Keindahan Danau Telago Biru di UNESCO Global Geopark Merangin Jambi yang Berketinggian 2033 Mdpl

UNESCO Global Geopark Merangin memiliki beragam situs budaya, biologi, dan geologi, satu diantaranya yaitu Danau Telaga Biru yang berada di Desa Tanju

Penulis: Solehan | Editor: Suci Rahayu PK
Dok Pengelola UGG Merangin Jambi.
Danau Telago Biru 

TRIBUNJAMBI.COM, MERANGIN - UNESCO Global Geopark Merangin memiliki beragam situs budaya, biologi, dan geologi, satu diantaranya yaitu Danau Telaga Biru yang berada di Desa Tanjung Alam, Kecamatan Jangkat Timur, Kabupaten Merangin, Jambi.

Danau Telaga Biru yang lebih dikenal masyarakat dengan sebutan Danau Telago Biru ini, berada diketinggian 2033 meter diatas permukaan laut, dan diameter berkisar 20 meter.

Telaga biru masih termasuk kawasan hutan produksi lainnya (HPL) yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Dananu Telago Biru
Dananu Telago Biru (Pengelola UGG Merangin Jambi)

Menurut cerita masyarakat setempat, Telago Biru ditemukan secara tidak sengaja oleh warga Desa Tanjung Alam yang sedang berburu burung disekitar hutan adat.

Sebelumnya, masyarakat setempat menyebutnya danau hijau. Nama Telago Biru sendiri diberikan oleh Gubernur Jambi Al Haris saat masih menjabat sebagai Bupati Merangin.

Di Danau Telago Biru ini, masyarakat yang berkunjung dapat melihat kejernihan air dan beberapa spot foto berupa pohon melinjo di sudut telago.

Begitu juga dengan jembatan pohon menuju pondok peristirahatan buatan warga yg membuatnya semakin menarik, dengan memperlihatkan deretan lumut hijau didasar danau.

Menurut General Manager UNESCO Global Geopark Merangin Zainuddin, Danau Telago Biru muncul akibat ledakan freatik kecil yang terjadi didalam dan didekat dinding Kaldera Masurai.

Baca juga: 2 Jasad Pria Ditemukan di Dalam Parit di Medan, Korban Kecelakaan atau Pembunuhan?

Baca juga: Persiapan PSMS Medan Songsong Liga 2: Pulangkan Pemain hingga Kumpulkan Skuad pada 1 Juli

"Ini kejadian yang berbeda ketika formasi kaldera dan juga merupakan proses yang berbeda dengan Formasi Kawah Kumbang dan Kawah Mabuk. Pada bagian dasarnya tertutupi oleh hasil ledakan pyroclastic, sehingga menyebabkan kedap air," kata Zainuddin saat dikonfirmasi Tribunjambi.com beberapa waktu lalu.

"Ketika adanya pengaruh dari suhu dari dalam bawah permukaan yang mengidentifikasikan pemanasan vulkanik dan pencemaran permukaan air atau mata air dari lapisan dasar, ini menyebabkan ledakan kecil. Warna biru pada danau, kemungkinan berdampak pada komposisi mineral seperti alterasi hidrotermal pada lempung atau dasar, dan bagian bawah terdiri dari lava basalt-andesitic lava," tambahnya.

Zainuddin mengajak, untuk seluruh masyarakat dan para pengunjung Danau Telago Biru untuk menjaga situs ini, sehingga dapat terus dinikmati seluruh lapisan masyarakat yang berkunjung.

"Situs Danau Telago Biru wajib kita jaga, terutama tentang kebersihan disekitar, mari kita jaga keindahan alam yang diberikan Tuhan ini," pungkasnya. (Tribunjambi.com/Solehan)

 

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Konsultasi ke Dirjen SDA Kementerian PUPR, DPRD Provinsi Jambi Soroti Persolan Banjir di Kota Jambi

Baca juga: Persiapan PSMS Medan Songsong Liga 2: Pulangkan Pemain hingga Kumpulkan Skuad pada 1 Juli

Baca juga: 2 Jasad Pria Ditemukan di Dalam Parit di Medan, Korban Kecelakaan atau Pembunuhan?

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved