Sedot Pakai Vakum, Polisi Ungkap Cara Pelaku Aborsi 50 Perempuan di Klinik Ilegal Wilayah Kemayoran
Yani, warga yang tinggal bersebelahan rumah kontrakan yang dijadikan lokasi aborsi, mengungkap beberapa kejanggalan di tempat tersebut.
"Dugaan sementara dari warga, ini tempat adalah untuk menampung para TKI. Nah, dari sanalah kami melakukan penyelidikan, pendalaman. Dan alhamdulillah, tim dari unit PPA Satreskim Polres Jakarta Pusat berhasil mengungkap bahwa telah terjadi dugaan aborsi," tuturnya.
Dalam hal ini, polisi berhasil mengamankan tujuh orang yang tiga diantaranya yakni SN, NA, dan SM yang merupakan pelaku aborsi dengan perannya masing-masing.
"Di dalam pada saat kami geledah, atau penindakan hukum, juga ditemukan empat orang pasien ya, inisial J, AS, RV dan IT, dimana tiga orang baru saja selesai melaksanakan tindakan sedang beristirahat karena masih pendarahan dan satu orang sedang baru mau akan dilakukan," ujarnya.
Komarudin melanjutkan, untuk pelaku SN berperan sebagai eksekutor jika ada pasien yang datang.
Dalam menjalankan aksi, SN dibantu pelaku NA yang berperan mencari para pasien untuk dilakukan aborsi.
"SN wanita selaku eksekutor dan SN ini bukan berlatar belakang medis, dia hanya dilihat dari KTP hanya IRT (ibu rumah tangga)," tuturnya.
Sementara seorang lainnya, berinisial SM, yang berperan menjemput para pasien, dengan diberi imbalan sebesar Rp 500 ribu untuk sekali antar.
"Jadi ini sistemnya, sistem antar jemput, sangat rapi sekali, makanya pak RT dan warga sangat terkecoh dari aktivitas yang di dalam," jelasnya
Komarudin menyebut pelaku yang merupakan eksekutor berinisial SN dan asistennya, AN itu melakukan praktik aborsi dengan cara di-vakum.
"Janin-janin yang setelah dilakukan tindakan, atau disedot oleh para pelaku dibuang ke dalam kloset," tuturnya.
Dari pemeriksaan sementara, Komarudin mengatakan jika pasien yang datang ke rumah tersebut lebih dari satu orang.
"Jadi satu hari itu di dalam mobil bisa 3-4 orang, jadi dia keliling jemput anter kesini nanti pulangnya diantar lagi," jelasnya.
Saat ini, lanjut Komarudin, pihaknya masih melakukan pemeriksaan secara intensif dan mengembangkan kasus tersebut. (tribun network/abd/wly)
Baca juga: Kisah Sudaryanto Yanto Priyono Tinggal di Uni Soviet, Tak Mau Kutuk Bung Karno, Lawan Rezim Orba
Baca juga: Kisah 50 Tahun Tak Dapat Aliran Listrik, Warga Geragai Tanjabtim Pakai Teplok, Diesel, Tenaga Surya
Konflik Aji Darmaji dengan Keluarga Mpok Alpa: Awal Mula, Isu Warisan, hingga Permintaan Maaf |
![]() |
---|
Akhirnya Naik Gaji ASN, TNI dan Polri, Masuk Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo 2025 |
![]() |
---|
Ekspor Pinang Jambi Capai 37 Juta Kg, Naik Signifikan Sepanjang 2025 |
![]() |
---|
Habis Widiyanti Putri Menteri Pariwisata Dimaki Prilly Latuconsina yang Disebut Mandi Air Galon |
![]() |
---|
Sinopsis Bon Appetit, Your Majesty Episode 8, Bebek Peking Penarik Hati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.