Selokan Tak Mampu Tampung Debit Air yang Datang, Nenek Ranima di Pasir Putih Selalu Kebanjiran
Rumah nenek Ranima (86) warga RT 7 Kelurahan Pasir Putih Kota Jambi selalu terendam di kala hujan turun.
Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Rumah nenek Ranima (86) warga RT 7 Kelurahan Pasir Putih Kota Jambi selalu terendam di kala hujan turun.
Tak terkecuali Senin (19/6) kemarin, terlihat rumah nenek Ranima terendam banjir cukup tinggi.
Rumah wanita kelahiran 1937 ini memang berada di pinggir saluran air. Saat hujan turun saluran air ini tidak mampu menampung tingginya debet air yang datang.
Tedi, anak nenek Ranima mengatakan sebenarnya di saat hujan air naik tidak terlalu tinggi, namun beberapa jam barulah air naik cukup tinggi.
"Kadang hujan telah berhenti baru air naik tinggi," ujarnya, Senin (19/6).
"Kita banjirnya itu karena air bah," timpalnya.
Lebih lanjut Tedi mengatakan dahulu banjir tidak pernah separah ini, namun belakangan ini banjir cukup tinggi. Hal ini di karenakan banyaknya daerah resapan air ditimbun pemiliknya.
"Seperti di seberang jalankan itu awalnya rawa tapi ditimbun pemiliknya. Kita tidak tau yang terjadi di bawah sana, apakah ada yang mengganggu jalur air ini," katanya.
Rumah wanita sepuh ini sejatinya mengambil konsep rumah khas Jambi yang bersahabat dengan alam.
Tedi mengatakan sejatinya rumah ibunya itu mengusung konsep rumah panggung yang bisa mengatasi banjir, namun karena air terlalu tinggi jadi masuk sampai ke rumah.
Lebih lanjut dia mengatakan di bawah rumahnya tersebut terdapat kolam ikan yang juga berfungsi untuk menampung air.
Saat ini, nenek Ranima tidak direlokasi karena bagian tengah rumah ini telah ditinggikan sekitar satu meter dari tinggi awal sehingga tidak terdampak lain.
Namun bagian lainya seperti kamar, ruang tamu, dapur hingga teras rumah terancam banjir.
Tedi yang bekerja sebagai buruh bangunan mengatakan dia hanya bisa meninggikan bagian tengah rumah sebagai solusi alternatif.
"Kalau semuanya ditinggikan belum ada uang," katanya.
"Untuk meninggikan bagian tengah aja habis Rp 5 juta," pungkasnya.
Akhirnya Ahmad Sahroni Muncul Usai Rumahnya Hancur hingga Dijarah, Akui Takut Pulang ke Tanah Air |
![]() |
---|
BPJS Ketenagakerjaan Sampaikan Duka Mendalam, Ojol Affan Kurniawan Meninggal Saat Mencari Nafkah |
![]() |
---|
Nasib Satpam DPRD Imron Sempat Menangis Motornya Terbakar, Kini Diganti Willie Salim: Alhamdulillah |
![]() |
---|
Partai Perindo: Seruan Kebangsaan untuk Menyikapi Kekecewaan dan Amarah Publik |
![]() |
---|
Presiden Wajib Lakukan Dialog Kerakyatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.