Pengamat Sebut Pemilu Terbuka Baik Bagi Rakyat, Parpol dan Caleg, Tapi Buruk Bagi Oligarki

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Akademisi sekaligus Pengamat, Dr Noviardi Ferzi menyambut dengan syukur atas keputusan MK yang menolak permohonan uji materi pasal dalam UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu yang mengatur tentang sistem pemilihan umum (pemilu) proporsional terbuka.

Dengan putusan perkara Nomor 114/PUU-XX/2022 tersebut, maka pemilu tetap memakai sistem proporsional terbuka.

Menurutnya, jika ditetapkan terutup, maka akan banyak yang harus dirubah, terutama UU No 7 Tahun 2017.

"Kita bersyukur ada kepastian tentang pelaksanaan pemilu 2024 ini, sebab jika dirubah, pasal-pasal yang diberlakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam pemilu tahun depan harus sesuai dengan perubahan sistem pemilu yang sebelumnya bersifat terbuka menjadi tertutup," jelasnya, Sabtu (17/6/2023).

Dengan keputusan Pemilu terbuka kata Noviardi Ferzi akan bagus bagi iklim Demokrasi Indonesia, karena manjadi suplemen agar rakyat berdaulat.

Kemudian bagi partai dan caleg ini merupakan kepastian dalam melakukan strategi mencari suara untuk Pemilu 2024 mendatang.

Namun bagi kaum oligargi menurut Noviardi Ferzi putusan MK ini akan menjadi berita buruk.

"Bagi oligarki tentu ini menjadi berita buruk, karena peluang mereka untuk mengatur pemilu maki sulit," ucapnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Sah, Rezky Aditya Ayah Biologis Anak Wenny Ariani, ini Reaksi Citra Kirana

Baca juga: Prediksi Skor Portugal vs Bosnia, Cek H2h dan Statistik Kedua Tim, Kick off 01.45 WIB

Baca juga: Muhammad Rum Terpilih Sebagai Ketua KPU Tanjabbar 2023-2028