Lebih Dekat dengan Afliza Saputra, Duta Bahasa Provinsi Jambi yang Juga Marbot Mushola

TRIBUNJAMBI.COM - Afliza Saputra adalah 4 terbaik Duta Bahasa Provinsi Jambi 2022, ia juga seorang presiden mahasiswa di salah satu kampus swasta Jambi.

Tak hanya itu dia juga sebagai marbot di salah satu mushola yang ada di daerah tempat ia tinggal, Afliza mengajar anak-anak mengaji di mushola itu. Afliza merupakan mahasiswa Institut Agama Islam (IAI) Muhammad Azim Jambi jurusan Komunikasi Penyiaran Islam dan sekarang ia semester 5.

Awal mula Afliza mengikuti Duta Bahasa Jambi ia mempunyai inspirasi dari kakak tingkatnya yang pernah bergabung di Duta Bahasa Jambi dari situlah ia tertarik untuk ikut pemilihan Duta Bahasa Jambi.

Dari situlah ia bersaing dengan peserta Duta Bahasa lainnya.

“7 pasang Duta Bahasa Jambi memiliki program kerja yang berbeda-beda kemudian program kerja ini disatukan untuk dibawa ke nasional alhamdulillah Duta Bahasa Jambi terpilih menjadi juara harapan 2 di tingkat nasional, dan kami membawakan program kerja yaitu merapitalisasi dadung kesenian ini berasal dari batang hari jadi program kerja kami selama satu tahun kesenia ini adalah kesenian lisan,” kata Afliza.

Afliza juga seorang aktivis kampus sekarang menjabat sebagai presiden mahasiswa Institut Agama Islam Muhammad Azim, bagi afliza menjadi Presiden Mahasiswa itu tidak mudah ia harus menyatukan pendapat dan pikiran masing – masing anggota. Sebelum menjadi presma afliza mengikuti organisasi eksternal yaitu Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII).

Baca juga: PSG Masih Cari Pelatih Baru, Thiago Motta dari Bologna Kini Jadi Opsi

Baca juga: Kerjasama Pengamalan dari Pancasila Sila Ke Berapa? Kunci Jawaban Kelas 3 SD Kurikulum Merdeka

Sebagai anak komunikasi pastinya tak jauh – jauh dari kata berbicara, dia juga sering menjadi MC di acara – acara tertentu awal mula ia berani MC adalah sering ditunjuk oleh orang disekitar rumahnya.

Afliza pernah menjuarai lomba pop solo tingkat Provinsi Jambi, di balik banyaknya kegiatan yang di ikuti ia bisa membagi waktunya.

“Cara membagi waktu saya harus bisa menentukan mana waktu prioritas dan nonprioritas misalnya terlepas dari duta bahasa, presma, dari senin – kamis itu waktu untuk kuliah pagi hingga sore malam nya barulah waktu yang non prioritas,” ungkap Afliza.

“Soft skill merupakan kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan, cara kita berkomunikasi dan cara kita bersosial dengan masyarakat, soft skill mencerminkan identitas diri kita, kalau bahasa sekarang ini adalah personal branding bagaimana car akita menjual dirikita kepada hal layak ramai menurut saya soft skill ini sagat penting,” kata Afliza.

Soft skill banyak sekali macamnya seperti bagaimana cara kita memecahkan masalah ini merupakan soft skill yang diharus dimiliki terutama pada mahasiswa, banyak sekali anak – anak muda mampu memecahkan masalahnya padahal usianya belum dewasa tetapi pemikirannya sudah dewasa.

“Selanjunya public speaking ini banyak digemari anak anak muda kebetulan saya masih belajar mengenai public speaking dan, ada juga manajemen waktu bagaimana saya tadi membagikan waktu prioritas dan waktu non prioritas,” lanjutnya.

Soft skill ini terdapat di organisasi jadi pentingnya organisasi adalah dapat melatih skill.

Hindarilah ciri organisasi yang tidak wort it yang teman-teman ikuti seperti rapat hingga larut malam,ada uang iyuran, ada sricle dalam organisasi karena bisa mengakibtkan pemikiran sendiri.

Tips dari Afliza bagi teman-teman yang ingin ikut organisasi.