Kisah Hercules, Mantan Preman Tanah Abang Pernah Dibacok 16 Kali Hingga Pakai Tangan Palsu
Kisah mantan preman Tanah Abang, Rosario de Marshall atau yang dikenal Hercules pernah dibacok hingga 16 kali hingga pakai tangan palsu.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - Kisah mantan preman Tanah Abang, Rosario de Marshall atau yang dikenal Hercules pernah dibacok hingga 16 kali hingga pakai tangan palsu.
Dia diketahui sempat menantang Kombes Hengki Haryadi, Direskrimum Polda Metro Jaya yang dituding sudah lakukan intimidasi.
Tantangan itu disampaikan saat Hercules menggelar syukuran ulang tahunnya di Kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (3/6/2023) lalu.
Di depan sekitar 5000 anggota GRIB Jaya, Hercules membahas soal banyak hal.
Mulai dari dirinya yang diintimidasi Kombes Hengki Haryadi sampai dukungannya kepada Prabowo Subianto di Pilpres 2023.
Hercules sempat mengeluhkan soal dirinya yang merasa diintimidasi oleh Kombes Hengki Haryadi.
Dirinya diancam akan kembali dijebloskan ke penjara.
Hercules pun bingung, sebab dia merasa tidak berbuat salah. Karenanya ia akan melaporkan Kombes Hengki Haryadi ke Kapolri dan Kapolda Metro Jaya.
Baca juga: Kombes Hengki Haryadi Maafkan Hercules, Namun akan Disikat Jika Mantan Preman itu Berbuat Salah
Baca juga: Kata PDIP Soal Isu Kontrak Politik Megawati dan Ganjar Atur Kursi Menteri Jika Menang Pilpres 2024
Namun akhirnya Hercules mengakui bahwa informasi yang didapatnya itu salah.
Dia kemudian meminta maaf ke kepolisian termasuk ke Kombes Hengki Haryadi, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Kapolda Metro Jaya, Irjen Karyoto.
Hercules, mantan preman sekaligus "penguasa" Tanah Abang, kembali menjadi orang penting di dunia perpasaran.
Kali ini, pemilik nama asli Rosario de Marshall itu ditunjuk oleh PD Pasar Jaya selaku salah satu BUMD milik Pemprov DKI, menjadi tenaga ahli.
Hercules sudah lama absen dari dunia preman, tepatnya usai menerima vonis 8 bulan atas kasus penguasaan lahan pada Maret 2019.
Selepas itu ia diketahui memulai peruntungannya di dunia bisnis.
Perjalanan hidup Hercules dari malang melintang di dunia preman hingga menjadi pebisnis sangat panjang.
Adapun sebelum hidup di Jakarta, Hercules tinggal di Timor Timur.
Di sana, ia banyak bekerja sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer TNI.
Ia terbang ke Jakarta untuk menyembuhkan luka di tangan.
Saat itu Hercules dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Tangan yang terluka tersebut ternyata harus diamputasi.
Baca juga: Profil dan Biodata Kombes Hengki, Direskrimum Polda Metro Jaya yang Sempat Ditantang Duel Hercules
Merasa tidak tahan dirawat di RSPAD, Hercules akhirnya kabur dan hidup menjadi gelandangan di Tanah Abang.
"Saya mau mandiri. Tiba di Tanah Abang, saya tinggal di kolong jembatan," kata Hercules dikutip dari buku Kick Andy Kumpulan Kisah Inspiratif.
Kehidupan preman pun dimulai.
Hercules awalnya tidak disegani dan sering dilawan oleh preman lain.
Karena hal itulah ia selalu membawa golok panjang. "Daripada dibunuh, lebih baik saya bunuh duluan," kata Hercules.
"Bahkan waktu itu, setiap malam saya tidur dengan golok selalu siap di tangan. Kondisi waktu itu sangat rawan. Lengah sedikit, lawan akan menyerang," lanjutnya.
Hercules dan kelompoknya pun malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an.
Pria berambut ikal ini sering kali lolos dari maut.
Ia disegani banyak orang karena keberaniannya yang besar.
Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali.
Meski begitu, ia tetap selamat.
Separuh dari tangan kanan Hercules, yakni dari bagian siku ke bawah, menggunakan tangan palsu.
Bukan hanya tangannya yang palsu, satu dari dua bola matanya juga buatan manusia.
Hercules pernah ditembak di bagian mata dan pelurunya pun tembus ke belakang kepala.
Karena rentetan kejadian tersebut Hercules dijuluki sebagai sosok preman yang tidak bisa mati.
Pensiun jadi preman Hercules kemudian meninggalkan dunia hitam yang pernah membesarkan namanya, tepatnya usai menerima vonis 8 bulan penjara atas kasus penguasaan lahan.
Baca juga: Profil dan Biodata Hercules, Eks Preman Tanah Abang yang Setia Dukung Prabowo Subianto di Pilpres
Ia kemudian mencoba menata hidupnya sekeluar dari penjara dengan memulai berwirausaha.
Di antara bisnis yang ia jalani adalah bisnis perikanan di Muara Baru, Jakarta Utara.
Hercules kini telah berubah menjadi lebih baik dan makin disegani oleh banyak orang.
Berhutang Nyawa ke Prabowo Subianto
Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB), Rosario de Marshal aliass Hercules mendukung Praboso Subianto lantaran pernah berhutang nyawa.
Dungan yang diberikan mantan penguasa Tanah Abang terhadap Menhan itu di Pilpres 2024 mendatang.
Bahkan dukungan itu disampaikan secara terang-terangan kepada Prabowo Subianto.
Hercules juga menegaskan bahwa dukungan itu turut diberikan 1.4 juta pengikutnya di Indonesia.
Dia menegaskan bahwa dukungannya itu harga mati dan tidak bisa ditawar lagi.
Namun apakah alasan dibalik dukungan Hercules terhadap Prabowo Subiantyo itu?
Dikutip dari kompas.com, pria asal Timor Leste ini membangun "dinasti" premannya pada akhir 1980-an dan berjaya di pasar teskstil terbesar se-Asia Tenggara itu hingga 1996.
Akhir masa jayanya ditandai dengan perebutan kekuasaan oleh kelompok jago Betawi yang dipimpin oleh Muhammad Yusuf Muhi alias Ucu Kambing.
Baca juga: Ternyata Ini Alasan Pendukung Setia Prabowo, Hercules Tantang Kombes Hengki Akhirnya Mohon Maaf
Sebelum hijrah ke Jakarta, Rozario bergabung dalam operasi tentara Indonesia untuk memperjuangkan wilayah Timor Timur, yang kini berubah nama menjadi Timor Leste.
Ia menjadi Tenaga Bantuan Operasi (TBO) dan mengemban tugas sebagai juru angkut logistik.
Sebelum "diadopsi" oleh militer Indonesia sebagai TBO, Rozario hanyalah seorang yatim piatu yang kehilangan kedua orangtuanya dalam pengeboman wilayah Ainaro di tahun 1978, seperti ditulis New Mandala.
Menurut Hercules, dia "berutang nyawa" kepada Prabowo Subianto yang kala itu menjabat sebagai kapten Komando Pasukan Khusus (Kopassus) di Timor Timur.
Hercules bahkan pernah berujar, " Prabowo adalah satu-satunya orang yang bisa menyerang saya tanpa saya mengangkat tangan untuk membalasnya."
Suatu hari saat mengirimkan logistik untuk tentara di Timor Timur, helikopter yang dinaiki Hercules mengalami kecelakaan.
Tangan kanannya terluka parah hingga ia harus dilarikan ke Jakarta dan menjalani perawatan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Namun, nahas, tangan kanannya tidak bisa tertolong dan harus diamputasi.
Tak tahan dengan perawatan di RSPAD, Hercules pun kabur dari rumah sakit.
Ia akhirnya terjerumus ke dalam "lembah hitam" Tanah Abang.
"Saya merebut daerah hitam (Tanah Abang) melalui pertarungan sengit. Hampir tiap malam ada orang mati (di sana)," kenang Hercules, seperti dilansir Tribun-Timur.com.
Bersama teman-temannya dari Timor Timur, Hercules kemudian membangun daerah kekuasaannya di Tanah Abang.
Kelompok yang tadinya kecil itu tumbuh sangat masif. Ia bahkan pernah membawahkan hampir 17.000 "personel" yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta.
Hercules menyebut Tanah Abang sebagai daerah tak bertuan, di mana kerap terjadi pembacokan dan perkelahian antarpreman.
"Waktu itu saya masih tidur di kolong-kolong jembatan. Tidur enggak bisa tenang. Pedang selalu menempel di badan. Mandi juga selalu bawa pedang sebab setiap saat musuh bisa menyerang," ungkapnya.
Meski tubuhnya kecil, nyali laki-laki kelahiran Timor Timur ini diakui sangat besar.
Dalam tawuran antarkelompok, Hercules sering memimpin langsung.
Ia bahkan dikenal sebagai preman yang tak bisa mati karena selalu berhasil lolos dari maut.
Hercules pernah dibacok 16 kali hingga harus menjalani perawatan di ICU, tetapi ternyata nyawanya tetap bisa diselamatkan.
Dalam suatu perkelahian, sebuah peluru menembus matanya hingga ke bagian belakang kepala.
Namun, hal tersebut tak juga membuat nyawa pria berambut keriting itu tamat.
Hercules kini Hercules mengaku sudah tobat sejak tahun 2006. Kini, pria tersebut menapaki dunia bisnis di bidang perkapalan dan perikanan.
“Manusia hidup sementara. Mati akan dipanggil satu-satu, tinggal menunggu kematian. Sekarang saya sadar, saya bertobat, masuk dunia bisnis, dan membantu manusia yang membutuhkan,” kata Hercules.
Ayah tiga anak itu juga membuat ormas yang disebutnya sebagai Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB).
Dengan ormas ini, Hercules berharap dapat membantu masyarakat lainya yang terkena musibah.
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Kurang dari 24 Jam Pelaku Pembunuhan Pria di Lorong Kapak Ditangkap Polisi
Baca juga: PSG Ingin Tumbalkan Donnarumma dan Veratti demi Bernardo Silva dari Man City
Baca juga: Resep Puding Sederhana, Berikan Taburan Kismis dan Kacang Almond Slice
Sebagian artikel ini diolah dari WartaKotalive.com
Rosario de Marshall
Hercules
Tanah Abang
dibacok
preman
Polda Metro Jaya
Kombes Hengki Haryadi
Prabowo Subianto
Tribunjambi.com
Putusan Banding Helen, Bos Narkoba Jambi Menguatkan Vonis Seumur Hidup dari Hakim PN |
![]() |
---|
Seorang Pria Ditemukan di Dalam Drainase Sedalam 6 M di Dekat Polsek Telanaipura Jambi |
![]() |
---|
Identitas 7 Polisi yang Diamankan Pasca Mobil Lapis Baja Brimob Lindas Driver Ojol |
![]() |
---|
Viral Detik-detik Driver Ojol Dilindas Mobil Rantis Brimob di Jakarta |
![]() |
---|
Sosok Dahlan Dahi Berhasil Dinobatkan sebagai Tokoh Media Berpengaruh di Ajang MTA 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.