KKB Papua

Pengamat Militer Ungkap Penyebab Eks Prajurit TNI Membelot dan Gabung KKB Papua

Pengamat militer ungkap alasan eks prajurit membelot dan bergabung dengan kelompok bersenjata di Papua atau KKB Papua.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist/Kolase Tribun Jambi
Pengamat militer ungkap alasan eks prajurit membelot dan bergabung dengan kelompok bersenjata di Papua atau KKB Papua.Setidaknya sejak tahun 1970 ada enam anggota TNI yang membelot dan bergabung dengan KKB. 

Prada Yotam Bugiangge dilaporkan kabur meninggalkan kesatuanFacebook Yotam Bugiangge
Prada Yotam Bugiangge dilaporkan kabur meninggalkan kesatuan

Mereka memberikan keterangan, "Oknum Prajurit TNI di Papua Kabur Bawa Senjata Serbu Mematikan, Pelurunya Standar NATO. Kesatuan Batalyon 756 Wimane Sili dibuat geger dengan kaburnya seorang oknum prajuritnya, Prada Yotam Bungiangge yang bertugas di Kompi Senapan (Kipan) C Senggi waris Arso Perbatasan Negara PNG."

Apabila ditelusuri, Prada Yotam memiliki akun media sosial.

Dalam keterangan bio miliknya, Prada Yotam menuliskan dia berasal dari Wamena, Papua.

Ia juga termasuk rajin membagikan foto di akun media sosial pribadinya.

Namun, di antara banyak foto profil dirinya, Yotam mengunggah lambang Papua Merdeka termasuk bendera Bintang Kejora.

Foto yang menjadi buktinya itu bukan hanya satu, tetapi ada sejumlah potret lambang Papua Merdeka.

Salah satunya foto yang diunggah pada 7 Oktober 2019.

Pada 11 Desember 2018, Yotam bahkan ikut mengucapkan selamat untuk perayaan kemerdekaan negara Republik West Papua.

Foto yang dia unggah berisi peta wilayah Papua dan Papua Barat dengan disertai bendera Bintang Kejora.

5 Orang Diduga Anak Buah Yotam Bugiangge Ditangkap

Aparat gabungan TNI-Polri kembali menangkap lima orang yang diduga bagian dari KKB Papua pimpinan Yotam Bugiangge.

Baca juga: Jika Capresnya Ganjar, Prabowo dan Anies Maka Siapa Wakilnya? Ini Daftar Kandidat Cawapres Ketiganya

Yotam merupakan pecatan TNI yang membelot dengan bergabung kelompok separatis di Papua.

Penangkapan kelima orang tersebut setelah sebelumnya mengamankan dua orang.

Satu diantaranya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus pembunuhan 11 warga di Kampung Nogolait pada Juli 2022 lalu.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved