KKB Papua

Kepala Kampung Hingga Pejabat Pemkab di Papua Diduga Danai KKB Papua, Kapolda Beri Peringatan Keras

Pejabat di Papua mulai dari tingkat kepala kampung hingga tingkat kabupaten diduga terlibat dalam pendanaan operasional KKB Papua di Nduga.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Papua/ Kolase Tribun Jambi
Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri sebut pejabat di Papua mulai dari tingkat kepala kampung hingga tingkat kabupaten diduga terlibat dalam pendanaan operasional KKB Papua di Nduga. 

TRIBUNJAMBI.COM - Pejabat di Papua mulai dari tingkat kepala kampung hingga tingkat kabupaten diduga terlibat dalam pendanaan operasional KKB Papua di Nduga.

Dugaan tersebut diungkapkan Kapolda Papua, Irjen Mathius D Fakhiri.

Dia mengungkapkan keterlibatan sejumlah pejabat dalam mendanai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).

Hal itu disampaikan Irjen Mathius D Fakhiri menyusul ditangkapnya Kepala Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, berinisial MM (37).

Kepala distrik tersebut ditangkap oleh Satgas Operasi Damai Cartenz 2023 pada akhir April lalu.

MM ditangkap karena diduga ikut memberi dana ke KKB untuk pembelian senjata dan amunisi.

Fakhiri menegaskan, aparat keamanan tidak akan berhenti menyelidiki kasus tersebut.

Pasalnya, ada indikasi selain MM, masih ada pejabat daerah lain yang diduga ikut terlibat.

Baca juga: Susi Pudjiastuti Heran Pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya Jadi Orang Biadap: Ayahnya Baik

Baca juga: Kabar Terbaru RUU Perampasan Aset, Mahfud MD: Sudah Diajukan Presiden, Jadi Prioritas, akan Dibahas

"Ada Kepala Distrik, Kepala Kampung, ada juga di pemerintah kabupaten. Kepala Distrik Kenyam bukan satu-satunya, banyak yang terlibat dan kita kembangkan terus. Kita akan masuk ke mereka-mereka ini supaya mereka berhenti menyokong kegiatan KKB," ujarnya di Jayapura, Jumat (5/5/2023).

Fakhiri mengatakanm pergerakan KKB Papua tidak bisa dihentikan selama para pendukungnya memberikan dukungan.

Hal itu terutama bagi para pejabat daerah yang memberi dukungan anggaran, belum ditindak.

Oleh karena itu ia meminta agar mereka yang selama ini kerap membantu KKB untuk segera mengehentikan tindakan tersebut.

"Ada yang membantu uang, baik secara langsung dia pahami, ada juga yang mungkin dia tidak tahu kalau uang itu mengalir ke kelompok-kelompok ini," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, Kepala Operasi Damai Cartenz 2023 Kombes Faizal Ramadhani mengungkapkan telah Menangkap Kepala Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, berinisial MM (37), karena diduga terlibat dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.

MM, diduga merupakan salah satu penyumbang dana bagi KKB yang selama ini berulah di wilayah tersebut.

Baca juga: Pilotnya Disandera, TNI Ditembak, Susi Pudjiastuti Marah dan Ancam akan Bom KKB Papua

"Memang benar Satgas Penegakan Hukum Damai Cartenz telah menangkap Kepala Distrik Kenyam di Kenyam," ujarnya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (4/5/2023).

MM diduga memberikan uang senilai Rp 30 juta ke KKB untuk membeli senjata dan amunisi.

Kapolda Papua Beri Peringatan ke Kepala Daerah yang Bantu KKB

Sebelumnya diberitakan, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri memberi peringatakan keras kepada semua pihak yang mendukung KKB Papua.

Fakhiri juga menyampaikan peringatan tersebut kepada oknum pejabat yang terindikasi membantu KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Ia menegaskan, semua pihak yang terlibat dengan KKB akan ditindak tegas secara hukum.

"Kami akan melakukan tindakan penegakan hukum kepada okum-oknum pejabat yang selama ini membantu Egianus Kogoya," tegas Fakhiri kepada Tribun-Papua.com, Minggu (30/4/2023) di Timika. 

Susi Pudjiastuti Marah ke KKB Papua

Susi Pudjiastuti marah ke pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya yang melakukan pemberontakan dan penyanderaan pilot Susi Air.

Baca juga: Oknum Pejabat di Nduga Ditangkap Polisi, Diduga Beri Rp 30 Juta ke KKB Papua untuk Beli Senjata

Kemarahanya itu juga lantaran aksi brutal yang dilakukannnya itu menyebabkan beberapa prajurit TNI gugur dalam tugas.

Disisi lain Susi memceritakan bahwa latarbelakang keluarga pimpinan KKB tersebut dari keluarga baik-baik.

Sehingga dia mempertanyakan kelakuan Egianus Kogoya yang biadap.

Susi Pudjiastuti mengungkapkan bahwa ayahnya Egianus Kogoya itu sangat baik.

Susi menceritakan itu sebab pernah bertemu dengan Daniel Kogoya, ayah dari pemimpin KKB, Egianus Kogoya.

“Saya pernah bertemu Daniel Kogoya, Beliau orangnya baik. Mengapa Egianus Kogoya menjadi orang biadab,” ucap Susi.

“Kasih bakar pesawat orang yang selama ini bawa makanan, bawa obat-obatan, bawa semua yang dibutuhkan, dan membawa orang Papua ke mana saja dibutuhkan. Apa dosa saya? Apa salah saya?” imbuhnya.

Dia melanjutkan, kemarahannya semakin bertambah ketika mengetahui KKB menembaki pasukan TNI yang ditugaskan untuk mengevakuasi Phillip Mehrtens.

“Pasukan TNI itu dipersiapkan untuk mengevakuasi jika (sandera) jadi diserahkan. Mereka anak-anak muda, bukan pasukan tempur, tapi mereka ditembaki begitu saja. Saya marah, saya ikut marah,” ungkapnya.

Susi pun menanggapi permintaan Phil yang berharap TNI yang bertugas di Papua dapat ditarik.

“Bagaimana meminta TNI ditarik, sementara mereka dibantai, kan tidak mungkin. Pendeta Phil atau Pak Bishop, kan tidak mungkin,” bebernya.

“Ingin komunikasi, ingin negosiasi, tapi dua hari kemudian mereka bantai TNI. Saya tak habis pikir,” lanjutnya.

Susi memaparkan, selama ini dia memang mencari nafkah di Papua, namun ada banyak bantuan juga yang telah dia berikan untuk masyarakat Papua.

 “Saya cuci luka anak-anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar, pilot saya diculik. Apa kejahatan saya, sehingga mereka jahati saya seperti in?” paparnya.

“Lalu kemudian, tiba-tiba mereka mau negosiasi dengan TNI dan polisi, saya sudah senang, tapi dua hari kemudian ditembakinya TNI, itu apa? Katanya mau negosiasi, tapi kalian bunuh putra-putra bangsa, saya lebih marah lagi,” tutur Susi.

Susi pun mengaku menangis karena saking sedih dan kesalnya dengan tindakan KKB pimpinan Egianus Kogoya.

“Kalian tidak adil kepada saya. Saya perempuan sendiri. Saya cari makan untuk menghidupi ratusan ribu orang, kalian aniaya. Saya marah sekali Pak Phil,” jelasnya.

“Saya marah, saya sedih, dan saya menangis,” tandasnya.

Susi Pudjiastuti Ancam Bom KKB Papua

Susi Pudjiastuti tak dapat lagi membendung kemarahannya ke Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua hingga mengancam akan melakukan pemboman.

Kemarahan pemilik Susi Air tersebut atas aksi penyanderaan salah satu pilotnya, Kapten Philip Mark Mehrtens.

Hal lain yang membuat mantan Menteri KKP itu marah lantaran aksi penembakan yang dilakukan terhadap TNI.

Penembakan tersebut mengakibatkan beberapa prajurit gugur dalam tugas.

Selain itu juga berkaitan dengan dibakarnya pesawat Susi Air di Nduga, Papua.

Selaku Pemilik Susi Air, Susi juga marah karena KKB Papua menyerang anggota TNI yang hendak mengevakuasi pilot Susi Air tersebut.

Kemarahannya itu diungkapkan kepada aktivis sekaligus pendeta, Karel Phil Erari.

“Saya marah Pak Phil. Saya sangat sabar. Saya hampir 20 tahun terbang di Papua, saya bantu masyarakat. Tolong tanya di Mamit, saya kasih obat-obatan, tangan saya cuci luka anak-anak Papua,” kata Susi dalam rekaman percakapannya, dikutip dari Kompas.com, Minggu (7/5/2023).

Menurutnya, bila dia bisa menyelamatkan pilotnya itu sendirian, dia akan meminta bom kepada TNI.

"Saya bom semuanya sendiri. Saya marah,” ujar Susi.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pelayanan Faktor Meningkatnya Wisatawan ke Kerinci, Bupati Adirozal Beri Apresiasi

Baca juga: Akibat Kurang Berhati-hati, Seorang Pelajar di Tanjabtim Terlibat Kecelakaan Maut

Baca juga: Atlet Jambi Sumbang Medali di SEA Games 2023 

Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved