KKB Papua
Susi Pudjiastuti Heran Pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya Jadi Orang Biadap: Ayahnya Baik
Susi Pudjiastuti marah ke pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya yang melakukan pemberontakan dan penyanderaan pilot Susi Air.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM- Susi Pudjiastuti marah ke pimpinan KKB Papua, Egianus Kogoya yang melakukan pemberontakan dan penyanderaan pilot Susi Air.
Kemarahanya itu juga lantaran aksi brutal yang dilakukannnya itu menyebabkan beberapa prajurit TNI gugur dalam tugas.
Disisi lain Susi memceritakan bahwa latarbelakang keluarga pimpinan KKB tersebut dari keluarga baik-baik.
Sehingga dia mempertanyakan kelakuan Egianus Kogoya yang biadap.
Susi Pudjiastuti mengungkapkan bahwa ayahnya Egianus Kogoya itu sangat baik.
Susi menceritakan itu sebab pernah bertemu dengan Daniel Kogoya, ayah dari pemimpin KKB, Egianus Kogoya.
“Saya pernah bertemu Daniel Kogoya, Beliau orangnya baik. Mengapa Egianus Kogoya menjadi orang biadab,” ucap Susi.
“Kasih bakar pesawat orang yang selama ini bawa makanan, bawa obat-obatan, bawa semua yang dibutuhkan, dan membawa orang Papua ke mana saja dibutuhkan. Apa dosa saya? Apa salah saya?” imbuhnya.
Baca juga: Pilotnya Disandera, TNI Ditembak, Susi Pudjiastuti Marah dan Ancam akan Bom KKB Papua
Baca juga: Presiden Jokowi Perintahkan 4 Pejabat Setingkat Menteri Kawal RUU Perampasan Aset di DPR RI
Dia melanjutkan, kemarahannya semakin bertambah ketika mengetahui KKB menembaki pasukan TNI yang ditugaskan untuk mengevakuasi Phillip Mehrtens.
“Pasukan TNI itu dipersiapkan untuk mengevakuasi jika (sandera) jadi diserahkan. Mereka anak-anak muda, bukan pasukan tempur, tapi mereka ditembaki begitu saja. Saya marah, saya ikut marah,” ungkapnya.
Susi pun menanggapi permintaan Phil yang berharap TNI yang bertugas di Papua dapat ditarik.
“Bagaimana meminta TNI ditarik, sementara mereka dibantai, kan tidak mungkin. Pendeta Phil atau Pak Bishop, kan tidak mungkin,” bebernya.
“Ingin komunikasi, ingin negosiasi, tapi dua hari kemudian mereka bantai TNI. Saya tak habis pikir,” lanjutnya.
Susi memaparkan, selama ini dia memang mencari nafkah di Papua, namun ada banyak bantuan juga yang telah dia berikan untuk masyarakat Papua.
“Saya cuci luka anak-anak, saya sekolahkan anak-anak Papua. Kenapa pesawat saya dibakar, pilot saya diculik. Apa kejahatan saya, sehingga mereka jahati saya seperti in?” paparnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.