Juli-Agustus Jadi Puncak Kemarau, BPBD Batanghari Waspadai Kekeringan

TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Berdasarkan rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sultan Thaha Jambi. Prakiraan cuaca pada dasarian I Mei hingga dasarian II Juni menjadi awal musim kemarau di Provinsi Jambi.

Dan dilanjutkan dengan bulan Juli hingga Agustus yang diperkirakan akan menjadi puncak musim kemarau di Provinsi Jambi.

"Puncak diperkirakan Juli dan Agustus (musim kemarau,red). Dimana sifat kemarau dalam kategori normal," kata Sekretaris BPBD Kabupaten Batanghari Syamral Lubis. Kamis, (5/3/2023).

Mengingat kondisi cuaca ekstrem dan memasuki musim kemarau, Syamral mengatakan pada bulan tersebut khususnya Juli hingga Agustus berpotensi terjadi kekeringan.

"Artinya yang kita khawatirkan ketika terjadi satu musim, dimana air permukaan turun derastis sehingga sumber air minum masyarakat yang khususnya yang menggunakan sumur beresiko (kekeringan,red) jelasnya.

Ia menjelaskan, kecamatan Bajubang menjadi salah satu wilayah yang dikhawatirkan pada saat musim kemarau. Hal tersebut lantaran diwilayah Bajubang belum teraliri air minum dari Perumda.

"Terutama di Bajubang yang belum tersalurkan PDAM," sebutnya.

Lebih lanjut, Syamral mengatakan pihaknya juga akan segera berkirim surat kepada Bupati Batanghari untuk mewaspadai puncak musim kemarau di kabupaten Batanghari hingga potensi kekeringan disejumlah wilayah.

"Sehingga kami himbau masyarakat Batanghari agar tetap waspada, adapun kedepan kita akan kirim surat ke Bapak Bupati yakni pertimbangan kita sudah memasuki musim kemarau," ujarnya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Dewi Perssik Sebut Pembekakan Wajahnya Hanya Sementara: Nanti Menyatu Sendiri

Baca juga: PSG Mengontak Pelatih AS Roma Jose Mourinho Dengan Kemungkinan Melepas Messi

Baca juga: Chord Kunci Gitar dan Lirik Lagu Tertawan Hati - Awdella, Tak Mau Kehilangan Tapi Lelah Berjuang