Kesaksian Masinis KA Tegal Bahari Sebelum Kereta Tabrak AKBP Buddy Alfrits Towoliu Hingga Tewas

Seorang masinis KA Tegal Bahari berikan kesaksian sebelum Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu tewas ditabrak Kereta.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Jakarta
Seorang masinis KA Tegal Bahari berikan kesaksian sebelum tewasnya Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditabrak Kereta api. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang masinis KA Tegal Bahari berikan kesaksian sebelum tewasnya Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Buddy Alfrits Towoliu ditabrak Kereta api.

Masinis tersebut mengaku sempat membunyikan peringatan keras sebelum instriden tabrakan itu terjadi.

Kesaksian sang masini disampaikan kepada penyidik di Polres Metro Jakarta Timur.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Leonardus Simarmata mengatakan, peringatan tersebut dibunyikan saat kereta berjarak sekitar 300 meter dan melaju dengan kecepatan 27 kilometer per jam.

Saat itu Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Timur tersebut tampak berdiri seorang diri dekat tembok beton.

"Dengan jarak 300 meter saksi melihat korban berdiri seorang diri sambil menengok ke kanan dan kiri di pinggir tembok bagian dalam pembatas area rel dan Jalan Raya Bekasi Timur," ujar Leonardus.

Kala itu masinis KA Tegal Bahari sempat membunyikan tanda peringatan datangnya kereta, namun sekira pukul 09.21 WIB Buddy berjalan kaki dari sisi tembok pembatas ke arah jalur tiga.

Insiden pun tidak terhindarkan sehingga Buddy tertabrak KA lalu meninggal di lokasi, kejadian ini lalu dilaporkan masinis ke petugas keamanan dalam Stasiun Jatinegara lalu ke Polres Metro Jakarta Timur.

Baca juga: Kronologi Kereta Tegal Bahari Tabrak AKBP Buddy Alfrits, Masinis Sempat Bunyikan Peringatan Keras

Baca juga: Ini Isi Surat Pelaku Penembakan di Kantor MUI Pusat, Ditujukan ke Kapolda Metro Jaya: Minta Keadilan

"Saksi lihat korban berjalan ke rel jalur tiga atau ke TKP yang akan dilewati oleh kereta api. Selanjutnya korban tertabrak dan meninggal dunia sekitar 09.31 WIB," tutur Leonardus.

Berdasar hasil penyelidikan sementara tidak ditemukan adanya jejak digital mencurigakan pada handphone Buddy, termasuk informasi adanya orang tidak dikenal menghubungi korban.

Baca juga: Sebelum Tewas, AKBP Buddy Terekam CCTV Sempat Putar Balik dari Rel Kereta dengan Jalan Kaki

Baca juga: Gara-gara Unggah Foto Bareng Moeldoko, Partai Demokrat Pecat Anggota DPRD Nganjuk, Juga dari Caleg

Buddy sempat datang ke Mapolres menggunakan mobil sewaan untuk mendekorasi ruang Kasat baru dihuni bersama seorang kerabatnya dan sempat meminum obat karena baru saja menjalani operasi batu empedu.

Tapi saat dikonfirmasi apa dari penyelidikan sementara Buddy bunuh diri sebegaimana awal disampaikan, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo tidak menjawab pasti.

"Ikuti keterangan-keterangan saksi," tutur Trunoyudo.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved