KKB Papua
Satgas Operasi Damai Cartenz dalami Video Pilot Susi Air: KKB Papua Propaganda Sudutkan TNI-Polri
TNI-Polri dalam video yang beredar berisikan rekaman pilot Susi Air, Philip Mark Marthens yang disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
TRIBUNJAMBI.COM - TNI-Polri dalam video yang beredar berisikan rekaman pilot Susi Air, Philip Mark Marthens yang disandera KKB Papua pimpinan Egianus Kogoya sejak bulan Februari 2023 lalu.
Video itu memperlihatkan Kapten Philip menyamapikan kodisi terkini dirinya usai disandera sekitar tiga bulan lalu.
Menanggapi video tersebut, Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz 2023, Kombes Donny Charles Go akhirnya angkat bicara.
Menurut Kasatgas Humas Ops Damai Cartenz, terlepas video ini benar atau rekayasa, namun aparat penegak hukum dalam hal ini Polri dan TNI melalui Ops Damai Cartenz masih mendalami video tersebut.
Ada informasi penting yang ditunjukkan bahwa kondisi Pilot dalam keadaan hidup dan sehat sesuai dengan hasil analisa tim ahli gabungan TNI-Polri.
Ada juga informasi beredar di kalangan masyarakat bahwa, ada permintaan untuk tidak menyerang kelompok KKB dengan menggunakan bom.
"Kami pastikan bahwa informasi permintaan itu adalah propaganda yang sengaja dibuat untuk menyudutkan TNI-Polri," kata Kombespol Donny Charles Go melalui pesan WatsApp diterima wartawan, Rabu (26/4/2023).
Baca juga: KKB Papua Sebut Indonesia Lakukan Pengeboman di Nduga, Kapendam: Tidak Mungkin, Itu Playing Victim
Baca juga: Meski Dukung Ganjar Pranowo Jadi Capres, PPP Tegaskan Masih Gabung KIB
Dikatakan, selama ini aparat TNI dan Polri yang berada di lapangan hanya berupaya untuk mempersempit ruang gerak KKB akibat menyadera pilot Susi Air.
"Kalaupun ada serangan dari TNI-Polri, tentunya itu merupakan tembakan balasan atas serangan KKB yang mengancam jiwa masyarakat sipil dan anggota TNI-Polri. Sekali lagi kami tegaskan, aparat TNI-Polri tidak menggunakan bom saat bertugas di lapangan," tegasnya.
Ia menambahkan, hingga saat ini TNI- Polri terus berupaya mengedepankan pendekatan persuasif agar pilot Susi Air disandera dapat dibebaskan dengan selamat dan sehat," tukasnya.
Kapendam XVII/Cenderawasih Bantah TNI-Polri Lakukan Pengeboman
Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman membantah isu Indonesia melakukan pengeboman di wilayah Nduga, Papua seperti yang disebutkan KKB Papua beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan bahwa TNI-Polri tidak mungkin melakukan seperti yang dikatakan KKB itu.
Sehingga dia menegaskan bahwa KKB Papua itu telah menyebar isu yang tidak benar alias hoaks di media sosial.
"Saya mau menegaskan, pemberitaan di medsos soal pemerintah dalam hal ini TNI-Polri melakukan pengeboman di wilayah Nduga itu informasi tidak benar," kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman melalui rilis pers yang diterima Tribun-Papua.com, Kamis (27/4/2023).
Herman menjelaskan, aparat gabungan TNI-Polri tidak mungkin lakukan pengeboman.
"Tidak mungkin, aparat lakukan pengeboman. Karena, keselamatan Pilot Susi Air kapten Philips Marks Mehrtens dan masyarakat adalah yang utama," ujarnya.
Baca juga: Soal Kondisi Terkini Pilot Susi Air dalam 3 Bulan Disandera KKB Papua, Jubir TPNPB-OPM: Dia Khawatir
Menurut Herman, aparat gabungan TNI-Polri bekerja secara profesional dan terukur.
KKB Mainkan Narasi
Herman mengatakan, gerombolan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) ini saat ini tengah memainkan narasi.
"Mereka (KKB) saat ini sedang memainkan narasi bahwa korban ada di pihak TNI-Polri, dan itu adalah sebuah playing victim," terangnya.
Tak hanya itu, kata Herman, nyatanya KKB yang melakukan pembunuhan terhadap masyarakat, tukang ojek, tenaga kesehatan, dan pekerja bangunan.
"Bahkan menyerang aparat keamanan yang sedang bertugas dalam operasi pencarian dan penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Marks Mehtrens," bebernya.
Herman berharap, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) dapat segera melepas kapten Philips Marks Mehrten.
"Kami harapkan mereka segera bebaskan kapten Philips, sehingga tidak ada operasi di wilayah Nduga dan masyarakat dapat melakukan kegiatannya kembali seperti sedia kala,” ucap Herman.
Video Kapten Philip Mark Mehrtens Beredar
Video terkait kondisi terkini pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens dibenarkan Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom
Dia angkat bicara terkait kondisi Kapten Philip yang disandera pada Februari 2023 lalu itu.
Baca juga: Ibu-ibu Ikut Pacu Perahu di Jembatan Jihan Tebo
Sebby Sambom mengatakan, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) meminta agar pemerintah Indonesia menghentikan serangkaian kegiatan yang dilakukan aparat Indonesia terkait operasi militer di Papua.
"Aparat militer telah melakukan pemboman di wilayah Ndugama," kata Sebby dalam keterangan tertulis, Rabu (26/4/2023).
Kata Sebby, Kapten Philips secara langsung bicara bahwa dia baik-baik dan sehat.
"Namun, dia khawatir karena tentara dan polisi Indonesia sedang melakukan pemboman yang masif di Wilayah Ndugama."
"Tentu hal itu membahayakan dia dan semua orang yang berada di wilayah Ndugama, Papua," kata Sebby.
Lanjut Sebby Sabbom, dirinya telah mendapatkan informasi dari Panglima Komando Daerah Pertahanan III Ndugama Derakma, Brigadir General Egianus Kogoya yang menyatakan, Philip masih hidup dan sehat hingga saat ini.
Kembali beredar Video berdurasi 1 menit 38 detik tentang kondisi terbaru Kapten Philips Max Marten yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Egianus Kogoya sejak Februari 2023 lalu.
Diketahui, Kapten Philips Max Marten merupakan pilot asal dari Selandia Baru yang telah disandera hampir 3 bulan.
Konidisi Terkini Kapten Philip Mark Mehrtens
Setelah tiga bulan disandera, pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens mengaku dalam kondisi baik.
Video Kapten Philip kembali beredar Video berdurasi 1 menit 38 detik tentang kondisi terbaru dalam penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya sejak Februari 2023.
Dalam video tersebut, Kapten Philips beberkan kondisi terkininya hingga, Senin (24/4/2023).
"Selamat siang, hari ini Senin tanggal 24 April tahun 2023 hampir 3 bulan dari waktu Organisasi Papua Merdeka (OPM) tangkap saya di Paro, saya masih hidup , saya makan baik, minum baik," kata Kapten Philips dalam Video tersebut.
Tak hanya itu, menurut Kapten Philips, dia masih dalam kondisi baik.
"Di sini, kita duduk bersama, jalan bersama, istirahat bersama. Tidak ada masalah," ujarnya.
Kata Kapten Philips, Indonesia semestinya tidak melepas BOM di daerah yang dilalui OPM saat menyanderanya.
"Indonesia lepas bom disini, itu bahaya. Tidak usah lepas bom, karena itu bahaya untuk saya, dan orang-orang disini," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, pesawat Susi Air dilaporkan dibakar oleh kelompok bersenjata di Lapangan Udara Paro di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
Kelompok tersebut juga menyandera pilot Philip dan penumpang pesawat. Namun, lima penumpang pesawat tersebut telah dibebaskan.
Sedangkan pilot Philip hingga saat ini masih bersama Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Pansus IV LKPJ Gubernur di DPRD Provinsi Jambi Kunker ke RSUD dan Dinas Kesehatan Kerinci
Baca juga: Ibu-ibu Ikut Pacu Perahu di Jembatan Jihan Tebo
Baca juga: KKB Papua Sebut Indonesia Lakukan Pengeboman di Nduga, Kapendam: Tidak Mungkin, Itu Playing Victim
Baca juga: Sinopsis Teluh Darah Episode 10, Pertarungan Akhir
Artikel ini diolah dari Tribun-Papua.com
TNI-Polri
rekaman
pilot
Susi Air
Kapten Philip Mark Mehrtens
KKB
KKB Papua
Nduga
Papua
Egianus Kogoya
Tribunjambi.com
Operasi Damai Cartenz 2023
KKB Papua Sebut Indonesia Lakukan Pengeboman di Nduga, Kapendam: Tidak Mungkin, Itu Playing Victim |
![]() |
---|
Soal Kondisi Terkini Pilot Susi Air dalam 3 Bulan Disandera KKB Papua, Jubir TPNPB-OPM: Dia Khawatir |
![]() |
---|
Kondisi Terkini Pilot Susi Air dalam 3 Bulan Disandera KKB Papua: Indonesia Jangan Lepas Bom di Sini |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.