Kisah Pemuda Asal Pandeglang, Aktivis HMI dan Pemuda Ansor Kuliah di Vatikan: Puasa dan Kuasa Ilahi
Kisah Deni Iskandar, pemuda asal Pandeglang, Banten yang merupakan aktivis HMI dan Pemuda Ansor menempuh pendidikan di Yayasan Nostra Aetate, Vatikan.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Lepas dari itu, ada satu hal lain yang membuat saya merasa bangga bisa kenal dengan Padre Marco adalah, beliau ini adalah satu-satunya orang Indonesia dan orang Indonesia pertama yang bekerja di Kuria Tahta Suci dan negara Vatikan.
Negara paling kecil di dunia, yang mempunyai kedaulatan serta mempunyai teritori utama seluas 0,44 Kilometer persegi, dan sekaligus ekstra teritori di Kota Roma dan sekitarnya.
Negara kecil di bawah pimpinan Paus Fransiskus kelahiran Argentina ini terkenal sangat kuat pengaruhnya untuk sejarah dan peradaban dunia hingga saat ini.
Bagaimana tidak, saya yang dilahirkan dari keluarga yang bukan ningrat, apalagi mapan, koq bisa-bisanya saya diberikan beasiswa full oleh Vatikan. Bahkan lebih dahsyat-nya lagi, negara Vatikan menjamin kehidupan saya, mulai dari urusan besar seperti izin tinggal, asuransi, studi, hingga tempat tinggal dan makan minum.
Baca juga: Ganjar Pranowo Diunjuk Jadi Capres PDI Perjuangan di Hari Kartini, Ini Alasan Megawati Soekarnoputri
Rasanya tidak bosan-bosan untuk berkata: Saya bukan siapa-siapa. Saya bukan pimpinan organisasi, bukan anak Kiai, dan bukan anak Tokoh ini. Dalam hal ini, saya kadang merasa bahwa dunia sudah mulai terbalik....!!!
Hanya dengan bermodalkan semangat dan keinginan saja saya berangkat tinggalkan kampung halaman dan belajar hal-hal baru menyangkut keagamaan di Kota Roma ini. Lain-lainnya, tidak ada.
Bahkan saya ingat betul modal awal saya ketika berangkat ke Kota Roma. Tanpa Sponsor! Untungnya Tuhan itu maha baik. Dalam proses persiapan perjalanan menuju Roma, saya dibantu secara full oleh Bapak Kardinal Suharyo, Bapak Uskup Paskalis Bruno Syukur, OFM, bang Melki Laka Lena, juga Pak Putut Prabantoro. Betapa saya berterima kasih kepada mereka. Tanpa mereka, saya tidak mungkin sampai di sini.
Dalam rumus kehidupan, saya meyakini tentang konsep Wasilah, bahwa pertolongan Tuhan akan selalu datang bagi orang-orang yang berjuang, dan pertolongan Tuhan itu diturunkan dan datang melalui manusia, yang memiliki sifat-sifat Ketuhanan.
Dalam doktrin Gereja Katolik, mungkin konsep ini mirip dengan apa yang disebut Juru Selamat. Seperti halnya, Yesus Kristus menyelamatkan umat manusia dari kesengsaraan, yang rela berkorban untuk umat manusia di dunia ini.
Bagi saya, konsep Juru Selamat maupun konsep Wasilah ini mirip, bahwa ada campur tangan Ilahi, ada pengorbanan, ada kebahagiaan dan keselamatan. Hanya saja, peristiwa atau konsep Juru Selamat ini lebih kepada jalan Teologi-Spiritualis.
Selama hidup di Kota Roma ini, saya menemukan dan aktip melakukan banyak pengalaman, mulai dari perjalanan spiritual, akademis hingga kepada pencarian dan pembangunan jaringan relasi persahabatan berskala internasional.
Saya menyadari bahwa peristiwa perjalanan kehidupan umat manusia hanyalah menjemput Qodo (Ketetapan) dan Qodar (Ketentuan) Tuhan yang telah digariskan di alam Ajali (Asal).
Alam dimana sebelum kita dilahirkan ke dunia, kemudian Tuhan menuliskan semua kesimpulan perjalanan kehidupan umat manusia, di alam mayapada ini.
Di Kota Roma ini saya melihat banyak sekali situs-situs antik sejarah peradaban yang diabadikan dengan baik. Entah berapa ratus juta turis manca negara per-tahun datang ke kota ini. Tiap hari Roma selalu dipadati para turis.
Saya melihat banyak bangunan tua, setengah roboh, hingga patahan-patahan tembok yang dirawat dengan baik, juga banyak Museum, Gedung-Gedung Basilika, terkhusus Basilika Santo Petrus di Vatikan, Basilika Santo Paulus di luar tembok kota Roma, Basilica Santa Maria Maggiore, Basilika Santo Yohanes Lateran.
Empat Basilika ini adalah Basilika-basilika Kepausan milik Tahta Suci Vatikan. Ada ribuan Gereja di kota Roma. Ada julukan diberikan kepada kota Roma sebagai kota seribu Gereja.
Baca juga: Megawati Soeakarnoputri Beri Ganjar Pranowo Kopiah Hitam, Tanda Resmi Jadi Calon Presiden dari PDIP?
Selain itu ada peninggalan paling bersejarah di sini, yaitu Colloseum, ada juga lapangan Circo Massimo, ada Piazza Venezia, ada Museum Campidoglia, ada Forum Romanum, ada Fontana di Trevi, ada Tangga Spanyol, ada Piazza del Popolo, ada Pantheon, Piazza Navona, dan tentu saja ada Vatikan yang merupakan obyek kunjungan manusia dari seluruh dunia, entah dari budaya dan agama apapun.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.