Soal Perbedaan Hari Raya Idul Fitri, Kemenag Jambi: Disikapi Saling Menghormati

Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jambi menyebutkan kemungkinan terjadinya perbedaan hari raya idul fitri 2023.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wira Dani Damanik
Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jambi, Wahyudi, Rabu (19/4). 

 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jambi menyebutkan kemungkinan terjadinya perbedaan hari raya idul fitri 2023.

"Potensi perbedaan tahun ini memang cukup tinggi, tetapi yang terpenting adalah penghormatan terhadap perbedaan-perbedaan itu," kata Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kanwil Kemenag Jambi, Wahyudi, Rabu (19/4).

Dia menjelaskan bahwa adanya perbedaan perayaan 1 syawal 1444 H atau hari raya idul fitri tersebut terjadi pada Nahdatul Ulama (NU), Muhammadiyah dan juga pemerintah.

Perbedaan itu terjadi karena adanya pendekatan yang berbeda dilakukan baik melalui rukyatul hilal maupun hisab atau hitungan matematis.

Baca juga: Sidang Isbat 1 Syawal 1444 H Digelar Besok, Kemenag Jambi Lakukan Rukyatul Hilal

Dia menyebutkan bahwa pemerintah sendiri dalam menetapkan 1 syawal, akan terlebih dahulu melakukan sidang isbat pada besok.

"Jadi Kamis itu, kementerian agama akan melakukan sidang isbat dari laporan masing-masing provinsi, dan akan menetapkan 1 syawal," ujarnya.

Dia berpesan agar hari raya Idul Fitri ini menjadi momentum kemangan atas berpuasa selama bulan Ramadhan.

"Pertama tentunya perlu saling menghormati walaupun nantinya ada perbedaan, kedua ini menjadi momentum membangun kebersamaan, silaturahmi," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved