Gubernur Jambi Tak Tahu Status Pelabuhan Ikan di Nipah Panjang Masuk Kawasan Konservasi

Gubernur Jambi Al Haris mengaku tak mengetahui status Pelabuhan Pendaratan Ikan di Nipah Panjang, Tanjabtim masuk dalam kawasan konservasi.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wira Dani Damanik
Gubernur Jambi Al Haris. 

 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris mengaku tak mengetahui status Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) di Nipah Panjang Tanjabtim, mangkrak dan masuk dalam kawasan konservasi.

Hal itu dia jawab, saat ditanyakan soal perkembangan PPI tersebut, di mana dia melakukan safari ramadhan di Nipah Panjang pada, kemarin, Jumat (14/4).

Gubernur hanya menjawab akan melakukan pengecekan terlebih dahulu terkait PPI tersebut, saat ditanyakan kondisi dan perkembangan terbaru.

Gubernur pun berdalih saat ditanyakan soal tindaklanjut pembangunan PPI tersebut dengan masuknya ke dalam area konservasi.

"Dak hapal aku, semalam kita gak bahas itu. Kita hanya ceramah, bagi sembako dan balik. Nanti kita cek dulu," kata Al Haris, usai melepas bus mudik gratis, Sabtu (15/4).

Baca juga: Gubernur Jambi Al Haris Wajibkan Kepala OPD Bayarkan THR Pegawai Honorer

Diberitakan sebelumnya, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jambi, Tema Wisman, mengaku tak dapat menyentuh PPI tersebut.

"Itu sampai saat ini kami tidak bisa menyentuh karena kawasan konservasi. Nah sampai saat ini kami tidak bisa membiayai. Jadi aturan sekarang clean and clear," kata Tema kepada Tribunjambi.com saat ditemui di ruangannya, Senin (10/4).

Namun dia mengakui bahwa pihaknya setiap bulan melakukan pembayaran listrik untuk bangunan tersebut. Dia mengakui bahwa pembangunan sudah dilakukan sejak tahun 2008.

"Yang pasti sejak 2018 itu dikelola provinsi kalau enggak salah diserahkan pak kadis Pane waktu itu. Pak kadis Pane itu nyerahkan ke saya 2018, sebelum itu pengelolaannya di kabupaten," ujarnya.

Dari proyek tersebut hanya pabrik es balok yang saat ini beroperasi dengan produksi 400 balok per hari.

"Kalau jalan, jalanlah tapi anggaran kami memperbaiki itu tidak bisa masuk," katanya.

Baca juga: Gubernur Jambi Al Haris Lepas Dua Mudik Gratis: Kalau Masih Ada yang Ingin Masih Boleh

Sementara pengisian bahan bakar kapal nelayan dan bengkel nelayan hingga saat ini tidak beroperasi.

Dia mengakui tak mengetahui seperti apa tindaklanjut terhadap proyek tersebut karena bermasalah dengan kawasan hutan.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved