Pembunuhan Berantai

Komunikasi Pasutri Asal Lampung dengan Mbah Slamet Dibongkar: Nanti Pulang Diantar Macan Putih

Komunikasi pasutri asal Lampung yang menjadi korban pembunuhan berantai dengan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah dibongka

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Tribun Lampung/Kolase Tribun Jambi
Komunikasi pasutri asal Lampung yang menjadi korban pembunuhan berantai dengan Mbah Slamet, dukun pengganda uang di Banjarnegara, Jawa Tengah dibongkar anak kandung. 

Diketahuinya warga tersebut menjadi korban pembunuhan melalui pemberitaan.

Baca juga: Jaksa Tuntut AGH 4 Tahun Penjara, Unsur Penganiayaannya Kategori Berat Secara Bersama-sama

Kepala Desa Tanjung Rejo, Negeri Katon, Pesawaran, Sanjaya membenarkan jika salah satu warganya menjadi korban dukun yang mengaku dapat menggandakan uang tersebut.

Kepada Tribun Lampung, Sanjaya mengatakan bahwa pihanya hingga kini masih menunggu hasil otopsi dari Polda Jawa Tengah.

Menurutnya, hal itu guna memastikan bahwa korban pembunuhan berantai dukun pengganda uang itu adalah sepasang suami istri asal Dusun Simbaretno, Desa Tanjung Rejo, Kecamatan Negeri Katon, Pesawaran.

Dikatakan Sanjaya, kedua korban suami istri merupakan warganya yang bermana Irsyad dan Tri.

“Sehingga kami masih menunggu hasilnya seperti apa,” ujarnya kepada Tribun Lampung.

Sanjaya menyebut, ia telah diberikan kabar secara langsung oleh Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona terkait peristiwa tersebut.

“Saya sudah mendapat telfon dari beliau dan membenarkan kabar tersebut dan memastikan hal itu benar,” ucap dia.

Dimana kabar dari bupati tersebut disampaikan dari Polda Jawa Tengah.

Disamping itu, Sanjaya juga mengatakan, akan terus melakukan pengurusan pemulangan jenazah setelah proses autopsi selesai.

Dua Tahun Tidak Pulang

Sanjaya mengatakan, sepasang suami istri tersebut sudah hampir dua tahun tidak pulang ke rumah.

Dan memang, suami istri tersebut tidak pernah ada kabar kepada keluarga, baik pada anak ataupun saudaranya yang lain.

Lanjutnya, pasutri itu terakhir pulang ke rumah pada tahun 2021 silam.

Sanjaya menyebut, dalam kesehariannya korban merupakan seorang pengerajin Tapis.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved