Berita Muaro Jambi

Berkah Ramadhan, Pengrajin Kolang-kaling Banjir Pesanan di Muaro Jambi

Bulan Ramadhan juga memberikan keberkahan sendiri bagi UMKM yang ada di Jambi. Seperti halnya pengrajin kolang-kaling yang ada di desa Kecamatan Seke

Penulis: Muzakkir | Editor: Suci Rahayu PK
Tribunjambi.com/Muzakkir
Aktifitas pengrajin kolang-kaling di Muaro Jambi. Ramadhan tahun ini, pengrajin kolang-kaling kebanjiran pesanan. 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI -- Selain bulan yang berkah dan penuh Rahmat, bulan Ramadhan juga memberikan keberkahan sendiri bagi UMKM yang ada di Jambi.

Seperti halnya pengrajin kolang-kaling yang ada di desa Kecamatan Sekernan Kabupaten Muaro Jambi.

Selama Ramadhan ini, pengrajin kolang-kaling yang berada di RT 07 ini dibanjiri pesanan. Jika di hari biasa dirinya hanya memproduksi satu hingga dua kilo kini dirinya bisa memproduksi hingga puluhan kg per hari.

Aktifitas pengrajin kolang-kaling di Muaro Jambi. Ramadhan tahun ini, pengrajin kolang-kaling kebanjiran pesanan.
Aktifitas pengrajin kolang-kaling di Muaro Jambi. Ramadhan tahun ini, pengrajin kolang-kaling kebanjiran pesanan. (Tribunjambi.com/Muzakkir)

Kolang kaling sendiri biasanya digunakan oleh masyarakat untuk campuran menu buka puasa.

Selain itu, kolang-kaling juga bisa digunakan untuk dijadikan kudapan, namun alangkah lebih enaknya jika dijadikan manisan.

"Alhamdulillah sekarang banyak yang beli. Berkah Ramadhan," kata Junaidi pengrajin kolang-kaling.

Sangking banyaknya pengorder, dirinya mesti dibantu oleh warga sekitar untuk melakukan pengupasan.

Menurut dia, untuk dijadikan sebuah makanan, kolang-kaling atau sering disebut buah beluluk itu harus diolah terlebih dahulu. Cara pengolahannya dengan direbus selama lebih kurang 2 jam kemudian direndam lalu dikupas.

Baca juga: Fraksi Demokrat Minta Dinas Pendidikan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan di Jambi

Baca juga: Anggaran THR ASN Pemprov Jambi Masih Dihitung dengan Jumlah ASN

Buah yang dijadikan makanan ini harus buah yang super dan tentunya sudah tua.

"Yang agak sulit itu mengupasnya, karena butuh tenaga," katanya.

Untuk 1 kg buah kolang-kaling sudah direbus dan siap santap, Junaida menjualnya seharga Rp 15 ribu perkilogram. Namun jika sudah di pasaran dijual dengan harga Rp 20 hingga Rp 25 ribu perkilogram.

"Itu tidak untuk kita semua. Ada upah tukang kupas juga," imbuhnya. (Tribunjambi.com/Muzakkir)


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Fraksi Demokrat Minta Dinas Pendidikan Tingkatkan Kualitas Pelayanan Pendidikan di Jambi

Baca juga: Eksepsi Ferry Irawan Ditolak, Hotman Paris Sebut Venna Melinda Sudah Menang Melawan Suaminya

Baca juga: Anggaran THR ASN Pemprov Jambi Masih Dihitung dengan Jumlah ASN

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved