Berita Unik
Kebaikan Hati Seorang Pria, Hingga Dijuluki Oleh Masyarakat Sebagai Malaikat
Setelah membayar, Zeal pun langsung pergi tanpa memberi tahu pasien yang menunggak membayar tagihan.
Penulis: Muuhammad Ferry Fadly | Editor: Muuhammad Ferry Fadly
TRIBUNJAMBI.COM - Pria bernama Zeal melakukan tugas mulia, dirinya secara diam-diam membayarkan tagihan rumah sakit bagi penderita kurang mampu.
Hal tersebut bermula dengan banyaknya pasien tidak bisa meninggalkan rumah sakit karena tidak mampu membayar.
Disanalah peran Zeal muncul, ia secara diam-diam mendatangi rumah sakit tersebut dan membayarkan seluruh tagihanya.
Setelah membayar, Zeal pun langsung pergi tanpa memberi tahu pasien yang menunggak membayar tagihan.
Tidak hanya sekali, Zeal telah melakukannya pekerjaan mulia ini selama bertahun-tahun.
Darisanalah Zeal dijuliki masyarakat sekitar dengan sebutan Malaikat.
Baca juga: Manchester City dan Arsenal Bersaing Datangkan Ferland Mendy dari Real Madrid
Baca juga: Pengurus Des Ganjar Jambi Dikukuhkan Untuk Perluas Dukungan Ganjar Pranowo Presiden 2024
Atasi Bayar Rumah Sakit dengan Cara ini
1. Menjadi peserta BPJS Kesehatan
Dalam aturan Undang-undang (UU) Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan UU Nomor 24 Tahun 2011 tentang BPJS
mengamatkan setiap Warga Negara Indonesia (WNI) wajib ikut BPJS Kesehatan.
Jadi jangan sampai tidak terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan.
Mau berobat ke puskesmas maupun rumah sakit sekarang ini yang pertanya ditanyakan adalah BPJS Kesehatan.
Jika Anda menjadi peserta BPJS Kesehatan dan aktif membayar iuran setiap bulan, maka biaya berobat bakal ditanggung penuh pihak BPJS Kesehatan.
Kalau Anda seorang karyawan atau pekerja penerima upah, pasti akan didaftarkan langsung oleh perusahaan.
Iuran dibayar oleh pihak perusahaan. Sedangkan duitnya berasal dari gaji Anda yang dipotong saban bulan.
Buat non-karyawan, dapat mendaftar sebagai peserta mandiri atau peserta PBI.
Untuk peserta mandiri harus membayar iuran rutin tergantung masing-masing kelas.
Sementara peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) gratis karena disubsidi pemerintah.
2. Ikut asuransi kesehatan swasta
Punya BPJS Kesehatan belum tentu menjamin seluruh risiko kesehatan Anda.
Oleh karena itu, lengkapi jaminan kesehatan Anda dan keluarga dengan asuransi kesehatan swasta.
Misalnya BPJS Kesehatan tidak menanggung biaya pengobatan Covid-19, maka Anda dapat membeli asuransi Covid dari perusahaan asuransi.
Jika sewaktu-waktu kena corona, Anda dapat menggunakan asuransi ini untuk berobat ke rumah sakit.
Anda dapat memilih produk asuransi sesuai kebutuhan dan finansial, sehingga tidak menjadi beban keuangan Anda.
3. Pakai asuransi kesehatan dari kantor
Kalau dapat fasilitas asuransi kesehatan dari kantor, jangan segan-segan untuk memanfaatkannya.
Sayang kan jika tidak dipakai.
Toh itu preminya dibayarkan perusahaan pakai gaji Anda yang dipotong setiap bulan.
Contohnya Anda sakit tipes dan harus di opname di rumah sakit, pakai asuransi kantor.
Tapi rumah sakitnya harus yang bekerja sama dengan perusahaan asuransi tersebut.
Pasti Anda mendapatkan plafon nilai pertanggungan yang disesuaikan dengan jabatan Anda. Misal staf, plafon konsultasi dokter Rp 200.000. Sedangkan posisi manajer Rp 400.000.
Ada fasilitas asuransi kantor yang menanggung seluruh biaya pengobatan, tetapi ada juga yang hanya separuhnya.
Biarpun cuma setengah, tetapi bisa menghemat biaya rumah sakit.
Setidaknya Anda tidak harus membayar penuh.
4. Memiliki dana darurat
Tidak ada yang tahu kapan penyakit datang. Maka dari itu, Anda harus berjaga-jaga.
Selain asuransi, sangat penting bagi Anda memiliki dana darurat.
Jika punya dana darurat dalam porsi ideal, Anda akan tenang ketika menderita sakit.
Terkadang perusahaan asuransi tidak menanggung penuh biaya pengobatan dan perawatan rumah sakit, atau menggunakan sistem reimburse, sehingga Anda perlu merogoh kocek sendiri.
Kalau ada dana darurat kan bisa tenang jika harus menalangi biaya rumah sakit terlebih dahulu.
Atau melunasi kekurangannya. Idealnya dana darurat sekitar 3-6 bulan dari pengeluaran rutin untuk lajang. Dan bagi yang sudah berkeluarga (memiliki lebih dari 2 anak) sekitar 6-12 bulan pengeluaran.
Anda dapat mengumpulkan dana darurat dengan cara menyisihkan 10-20 persen dari gaji atau pendapatan. Paling penting, jangan utak atik cadangan dana darurat Anda untuk keperluan tidak mendesak.
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Mauricio Pochettino Bukan Calon Pengganti Antonio Conte di Tottenham Hotspur
Baca juga: Reaksi Once Saat Dilarang Ahmad Dhani Bawakan Lagu Dewa 19
Pohon Pisang Unik Tandan Tiga di Sumsel |
![]() |
---|
Kisah Cinta Berlabuh di Pelaminan dengan Mahar Beras 50 Kg |
![]() |
---|
Muslim di Xinjiang China Menghilang, Joe Hattab: Masjid Ditutup Tidak Ada yang Mau Bicara |
![]() |
---|
Hubungkan Diri dengan Sapi, Setiap Hari Suku Mundari Mandi dengan Urin Sapi |
![]() |
---|
Harga Air Mineral ini Tembus Ratusan Juta per Botol |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.