Berita Selebriti

Ferry Irawan Sebut Venna Melinda Tega Singkirkan Dirinya Demi Kursi Dewan: untuk Cari Simpatisan

Dikatakan Ferry Irawan bahwa dirinya menjadi korban Venna Melinda yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI.

Penulis: Rohmayana | Editor: Rohmayana
ist
Ferry Irawan dan Venna Melinda 

TRIBUNJAMBI.COM- Ferry Irawan akhirnya buka suara terkait masalah KDRT yang menimpanya.

Usai menjalani sidang perdana di Pemgadilan Negeri Kediri, Ferry Irawan membantah tuduhan KDRT.

Dikatakan Ferry Irawan bahwa dirinya menjadi korban Venna Melinda yang ingin mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI.

Ia menganggap dirinya bak pohon yang harus disingkirkan demi mencari simpatisan agar bisa duduk di kursi dewan.

“Saya bagaikan pohon Ditengah jalan yang harus disingkirkan digantikan dengan simpatisan untuk kursi dewan kekuasaan,” kata Ferry Irawan.

“Itulah yang terjadi dengan saya sampai saat ini,” sebut Ferry Irawan.

Baca juga: Ferry Irawan Beri Pesan Menohok ke Venna Melinda Pasca Sidang: Ada Hati Nurani yang Telah Mati

Baca juga: Tangan Ferry Irawan Diborgol saat Jalani Sidang Perdana, Bantah Lalukan KDRT ke Venna Melinda

Baca juga: Dua Bulan Dipenjara Ferry Irawan Akhirnya Jalani Sidang Perdana, Pastikan Menang Lawan Venna Melinda

Ferry Irawan juga mengucapkan duka cita yang mendalam atas kasus KDRT yang membuat dirinya dipernjara.

“Selama ini saat tidak pernah memberikan komentar dan statment apapun, dan sekarang saya akan mengungkap sesuatu dari isi hati saya,” kata Ferry Irawan.

“Pertama saya mengucapkan innalilahiwainnailahirojiun karena ada hari nurani yang telah mati,” kata Fery.

Ferry Irawan mengaku tak pernah mau berkomentar lantaran takut membongkar aib rumah tangganya.

“Jadi saya tidak pernah mau berkomentar,” sebut Ferry Irawan.

Ferry Irawan juga mengaku tidak berdaya untuk mengakui sistem soal KDRT.

Ferry Irawan dan Venna Melinda
Ferry Irawan dan Venna Melinda (ist)

Baca juga: Ferry Irawan Tak Dibela Sunan Kalijaga, Hotman Paris Yakin Venna Melinda Menang di Sidang KDRT

Ferry Irawan bahkan mengaku dipaksa untuk mengakui perbuatan KDRT yang tidak pernah dilakukan olehnya.

“Dimana sistem itu memaksa saya untuk ada didalam tahanan untuk sesuatu yang tidak pernah saya lakukan, dan saya bukan pelaku KDRT,” katanya.

“Saya dipaksakan oleh suatu sistem dimana sistem itu menjadikan saya sebagai tahanan untuk suatu perbuatan yang tidak pernah saya lakukan,” jelasnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved