Kisah Pilot Cantik Helikopter Water Bombing di Jambi Taklukkan Api dan Berjuang Lawan Stigma

Velyn Angelica telah mendapatkan lisensi penerbangan helikopter dan pemadaman api dari Manggala Agni.

Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rahimin
tribunjambi/aryo tondang
Velyn Angelica. Saban hari di udara berjibaku memadamkan api di hutan dan patroli titik api. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Muda, berani dan berparas cantik. Inilah gambaran seorang Velyn Angelicia, wanita yang memilih jalan hidup sebagai pilot hilikopter.

Siapa menduga, di balik parasnya yang cantik, wanita kelahiran Pontianak, Kalimantan Barat 1999 ini, mampu menjadi awak helikopter water bombing, yang bertugas khusus untuk penanganan kebakaran hutan dan lahah (Karhutla) di kawasan lahan anak perusahaan APP Sinarmas, PT WKS.

Dengan berani, saban hari Velyn Angelicia di udara berjibaku memadamkan api di hutan dan patroli titik api.

Velyn Angelica telah mendapatkan lisensi penerbangan helikopter dan pemadaman api dari Manggala Agni.

Dengan lihai, jari dan mata Velyn Angelicia menekan ratusan tombol yang berada di helikopter, sebelum membawa terbang helikopter Bell milk PT WKS.

Velyn Angelicia tidak memungkiri, masih ada rasa takut saat sedang menjalankan operasi pemadaman, terlebih saat membawa air yang bisa mencapai 2 ton atau 2 ribu liter, dengan helikopter water bombing.

Velyn Angelicia1
Velyn Angelicia.

"Takut itu pasti ada ya, dan memang takut itu harus ada agar kita tetap waspada dalam setiap hal dan setiap kali operasi," katanya pada awak media, Selasa (7/3/2023).

Namun, Velyn Angelicia tetap bertekad akan terus bekerja sebagai pilot pemadam kebakaran.

Dia menyadari perannya sangat penting terutama di masa-masa sulit saat kebakaran terjadi pada musim kemarau panjang (elnino).

Velyn Angelicia mengaku, peristiwa kebakaran pada 2015 dan 2019 lalu, yang berlangsung panjang dan dampak asapnya sampai hingga ke Singapura, Velyn kala itu masih proses studi.

Dia masuk ke sekolah penerbangan pada 2017. Kemudian lulus dan mendapatkan lisensi penerbangan khusus helikopter pada 2018.

Menjadi pilot, sudah menjadi cita-cita Velyn, yang memasuki usianya yang ke 24 tahun ini.

Awalnya, Velyn Angelicia bercita-cita menjadi pilot penerbangan komersil, namun, kesempatan menjadi pilot helkopter lebih dahulu datang pada dirinya.

Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas (SMA) Velyn Angelicia mendapat beasiswa penerbangan helikopter.

"Kalau untuk pilot komersil ya panjang dan lama prosesnya, jadi daripada saya menganggur saya ambil kesempatan beasiswa penerbangan helikopter," katanya.

Sebagai pilot perempuan, Velyn mengaku kerap diremehkan oleh orang. Namun, Velyn Angelicia berteguh akan pendiriannya, dan memilih melawan stigma bahwa wanita mampu melakoni profesi yang umumnya dilakukanoleh pria.

"Ya, saya bertekad dan berjuang melawan stigma, bahwa saya bisa setara dengan pilot lelaki," katanya.

Orangtua Velyn, juga awalnya tidak mengizinkannya bekerja pada profesi ini.

Orangtuanya memandang pekerjaan sebagai pilot sangat berat dan berisiko tinggi.

Stigma tentang perempuan sulit melanjutkan karir setelah menikah, karena akan lebih banyak berada di rumah untuk mengurus suami dan anak.

Velyn Angelicia2
Velyn Angelicia.

Velyn Angelicia kerap mendengar stigma, bahwa seorang pilot wanita akan susah ketika telah berkeluarga.

"Katanya, kalau sudah berkeluarga, punya anak nanti repot, karirnya nanti terganggu, tetapi itu harus saya buktikan tidak benar," ujarnya.

Velyin bergeming dan tetap berjuang untuk tetap menjadi pilot helikopter, lantaran pekerjaannya sekarang sebagai pilot pemadam kebakaran hutan (bombing) berdampak luas pada kepentingan publik.

Berstatus pilot pemadam kebakaran, sambung Velyn dirinya harus disiplin dan mampu bekerja dalam tim agar pemadaman tepat sasaran pada titik api.

Velyn Angelicia bekerja bersama tim reaksi cepat (TRC) dan masyarakat peduli api ketika berada di lapangan memadamkan api.

Selama 2 tahun karirnya di dunia penerbangan, Velyn sudah 500 jam terbang. Dari angka itu, 200 jam di helikopter.

Pada tahun lalu, karena tidak berada di musim kemarau, dia hanya 3 kali terbang untuk bombing di daerah Sumatera Selatan.

"Saya tiga kali bombing, dua-duanya itu mulus. Tapi satunya menantang bahaya, karena titik api berada pada hutan dengan kerapatan sangat padat," kata perempuan yang lahir 23 tahun lalu.

Untuk pengalaman pertama, dia mengakui begitu menakutkan karena harus turun di lokasi dengan jarak baling-baling helikopter dengan pohon sangat dekat.

Baca juga: Kesaktian Tusuk Konde Tien Soeharto, Pilot Heli Ditampar Pengawal saat Akan Menyentuhnya

Mendarat di titik kebakaran memang harus dilakukan untuk memasang instalasi bombing selama 5-10 menit. Selanjutnya harus dilakukan dengan teliti dan penuh perhitungan.

Bagi Velyn Angelicia, ketakutan itu menjadi energi bagi pilot, karena membuat kita lebih peduli dengan kematangan persiapan sebelum terbang.

"Ketakutan itu untuk keseimbangan bagi pilot agar tidak overconfidence," katanya.

Tantangan pilot perempuan pemadam kebakaran itu cukup banyak.

Velyn Angelicia mencontohkan sangat di lapangan tidak ada sumber air, itu dia harus berpikir cepat dan terus berkoordinasi agar waktu yang dibutuhkan untuk pemadaman lebih singkat.

Velyn anak pertama dari lima bersaudara, mengaku hanya membantu biaya sekolah adik-adiknya jika dibutuhkan, karena orangtuanya masih mampu mencukupi kebutuhan.

Pilot perempuan pemadam kebakaran kini bertugas di perusahaan hutan tanaman industri (HTI) di Jambi yakni PT Wira Karya Sakti.

Bekerja di perusahaan dengan luas 39 persen lahan gambut, membuat dirinya lebih banyak patroli.

"Titik api di lahan gambut harus segera dideteksi, karena kalau sudah berada di kedalaman akan sulit dipadamkan," kata Velyn Angelicia.

Dengan karier dan pengalamannya saat ini, Velyn mendorong kepada perempuan-perempuan agar tidak teroerangkap dalam stigma masyarakat, dan tidak membatasi cita-cita apapun, ternasuk menjadi seorang pilot.

Sebelum menjadi pilot profesional di PT National Utility Helicopters (NUH), Velyn pernah bergabung dengan tim penerbang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Di perusahaan ini, hanya ada 3 pilot perempuan yakni Velyn, Janet dan Indriana. Dengan demikian, masih banyak peluang pilot perempuan di Indonesia.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Dilamar Pria Seorang Pilot, Dewi Perssik Ungkap Awal Mula Kenal dengan Rully: Say Hello Gitu

Baca juga: Polwan Pertama Jadi Pilot Helikopter Putuskan Pensiun Dini, Kini Pilot Water Bombing di Jambi

Baca juga: Mengenal Pilot Wanita Pertama di Jambi, Pantau Karhutla dengan Helikopter Water Bombing

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved