Ahli Kimia dan Akademisi Dilibatkan Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Depo Plumpang Pertamina

Kepolisian libatkan ahli kimia dan akademisi untuk mengungkap penyebab kebakaran yang terjadi di Depo Plumpang Pertamina, Jakarta Selatan.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Kondisi pasca kebakara Depo Pertamina, Plumpang, Jakarta Utara 

TRIBUNJAMBI.COM - Kepolisian libatkan ahli kimia dan akademisi untuk mengungkap penyebab kebakaran yang terjadi di Depo Plumpang Pertamina, Jakarta Selatan.

Sebagaimana diketahui bahwa insiden yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) lalu itu diawali dengan ledakan dasyat.

Sehingga saat ini tim yang diperintahkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo masih menyelidiki penyebabnya.

Tim gabungan yang terdiri dari Pusinafis, Puslabfor, dan Polda Metro Jaya pun bekerja sama dengan sejumlah ahli.

Termasuk di antaranya ahli kimia dari Pertamina dan akademisi dari universitas.

"Yang dari Pertamina kan juga ahli-ahli, yang dari university juga ada. Jadi terkait dengan kimia dan zat-zat yang mudah terbakar itu," ujar Kepala Pusat Inafis Bareskrim Polri, Brigjen Pol Mashudi saat ditemui awak media usai konferensi pers di RS Polri, Minggu (5/3/2023).

Terkait analisis penyebab kebakaran, Mashudi menyampaikan bahwa tidak ada kesulitan berarti yang ditemui.

Baca juga: Ibu dan Anak Ditemukan Tewas Berpelukan Saat Kebakaran Hebat Depo Pertamina Plumpang

Hingga kini, tim Inafis memerlukan sedikit tambahan waktu agar bisa menyimpulkan penyebab kebakaran di Depo Plumpang Jumat lalu.

"Masih dilakukan saja. Masih proseslah. Berhati-hati supaya yang kita temukan betul-betul fakta. Bukan asumsi atau perkiraan," ujarnya.

Ditemui pada kesempatan yang sama, Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan mengemukakan pernyataan seirama.

Menurutnya, tim penyidik enggan teburu-buru menyimpulkan penyebab kebakaran karena menggunakan metode scientific investigation. Termasuk kemungkinan kemiripan dengan tragedi Depo Plumpang 2009 silam.

"Kita tidak melakukan asumsi, tetapi proses penyelidikan, proses penyidikan itu terus berjalan. Penyelidikan ini menggunakan scientific investigasi," ujar Ramadhan.

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap pihaknya sudah mengantongi dugaan kuat penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

Menurut Kapolri, pihaknya masih enggan mengungkap penyebab kebakaran Depo Pertamina Plumpang itu lantaran akan menyampaikannya secara komprehensif.

"Tentunya dugaan sudah ada namun demikian kita tidak bisa menjawab terburu-buru karena juga kita harus kumpulkan semuanya agar bisa membentuk satu kesimpulan agar bisa kita jelaskan," ujar Kapolri saat mengunjungi posko DVI Post Mortem RS Polri, Kramat Jati pada Sabtu (4/3/2023).

Baca juga: Kondisi Kapolda Sudah Pulih dan Kembali ke Jambi, Pinto Ucapkan Rasa Syukur

Dugaan itu dipegang usai dirinya mengunjungi langsung Tempat Kejadian Perkara (TKP) bersama Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto dan Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran.

"Kita tadi sudah masuk ke TKP didampingi oleh Kabareskrim, Kapolda, tim gabungan dan juga tim dari Pertamina untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran," katanya.

Presiden Jokowi Beri Waktu Dua Hari

Pesiden Joko Widodo beri waktu dua hari ke Pertamina dan Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono untuk menyelesaikan permasalahan Depo Pertamina di Jakarta Utara.

Pernyataan tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat mengunjungi korban peristiwa yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) lalu.

Kunjungan Presiden tersebut bersama Menteri BUMN Erick Thohir, Menko PMK Muhadjir Effendy dan Pj Gubernur Heru Budi.

"Ini akan segera diputuskan (Relokasi) sehari dua hari ini oleh Pertamina, Gubernur DKI sehingga solusinya menjadi jelas," kata Presiden Jokowi saat meninjau pos pengungsi kebakaran pipa Depo Pertamia Plumpang, Jakarta Utara, pada Minggu, (5/3/2023)..

Presiden Jokowi melanjutkan bahwa wilayah di Depo Pertamina Plumpang merupakan zona bahaya yang harus bebas dari aktivitas penduduk.

"Tetapi memang zona ini harusnya zona air entah dibuat sungai untuk melindungi dari objek vital yang kita miliki. Karena barang-barang di dalamnya barang-barang yang sangat bahaya untuk berdekatan dengan masyarakat, apalagi dengan pemukiman penduduk," tegasnya.

Baca juga: Mabes Polri Selidiki Penyebab Kebakaran Hebat Depo Pertamina Plumpang, Ini Kata Kapolri

Kemudian terkait dengan relokasi dikatakan Presiden Jokowi nanti akan dibicarakan pilihan-pilihannya.

"Ini yang baru nanti dibicarakan, ada pilihan-pilihan, ada opsi-opsi, apakah deponya yang digeser apakah masyarakatnya yang digeser. Kalau digeser tanahnya di mana. Tapi harus segera ditemukan solusinya," ujar Jokowi.

Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (3 Maret 2023) malam.

Termasuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan.

"Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian, dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu. Hal ini adalah upaya kami untuk memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat memenuhi kebutuhan dasarnya,” kata Plh Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Muhammad Ridwan, Sabtu (4/3/2023) malam dalam keterangan tertulisnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Jadwal Acara NET TV Hari ini Senin 6 Maret 2023: Drakor High Society hingga Prime Minister And I

Baca juga: Bertemu di Hambalang, Prabowo Subianto dan Surya Paloh Satu Suara Soal Pemilu 204

Baca juga: Venna Melinda Mati Kutu Disindir Hariati Usai Ketahuan Temui Ferry Irawan: Katanya Sakit Tulang!

Baca juga: Kepala SLB Sri Soedewi Pastikan 50 Anak Tetap Mendapatkan Pembelajaran Usai Gedung Terbakar

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved