Wawancara Eksklusif Soal Tingkat Kepuasan Masyarakat Atas Kinerja Gubernur Jambi

Artinya Abang mendukung ada lembaga survey baru untuk menjadi perbandingannya ya?

Pahrudin: Iya, biasa itu. Kita harus seperti itu, menumbuhkan iklim demokrasi di Jambi ini, salah satunya seperti itu. Cuma sayangnya sampai hari ini, belum ada lembaga survey yang merilis itu.

Nah soal tadi, 64.30 persen kepuasan publik masih belum cukup ideal sebetulnya untuk memotret kinerja gubernur. Idealnya itu ada di 70 persen minimal. Itu artinya, Pak Gubernur punya catatan tertentu bagi dia, tapi bukan satu-satunya ini jadi patokan.

Saya mau lebih detail lagi bang, bisa diuraikan apa yang menjadi faktor-faktor dalam mempengaruhi kepuasan kinerja Gubernur Jambi ini?

Pahrudin: Iya memang karena ini di survey pertama ya, mudah-mudahan diikuti dengan survey berikutnya karena kita ingin melihat tren, karena kalau satu kali kita enggak ada perbandingan.

Nah faktor penyumbang terbesar dari hasil riset kami terhadap kepuasan yang 64.30 persen itu adalah soal kepemimpinan, leadershipnya beliau. Kemudian soal figur beliau yang dianggap masyarakat ramah kemudian merakyat dan bergaul dan sebagainya. Baru kemudian soal-soal program pembangunan yang hari ini harus kita akui sedang berjalan.

Oke, saya mau ke Pak Kadis. Mayoritas sumbangan alasan tidak puas masyarakat atas kinerja gubernur ada polemik batubara. Bagaimana pemerintah menyikapi ini?

Ariansyah: sebelum saya menjawab apa yang disampaikan. Tadi di awal saya sampaikan bahwa gubernur fokus dalam tugas dan fungsinya. Tetapi memang ini ada catatan bagi kami Pemerintah Daerah Provinsi Jambi yang tidak puas itu dimana. Ternyata memang tadi 56 persen dari 27 persen yang tidak puas.

Nah kalau kita lihat persoalan batubara sebenarnya bukan awal-awal tahun beliau, mulai dari tahun 2012 kita ingat dengan mengeluarkan surat edaran pada waktu itu hingga pada puncaknya pada tahun 2021 itu terjadi trouble di lapangan.

Tetapi Pak Gubernur juga sudah banyak mengeluarkan edaran dan rapat-rapat penting, melakukan aksi membentuk tim satgas dan sebagainya. Kemudian pertemuan antara assosiasi, pemegang IUP, bahkan minggu lalu dirjen minerba hadir disini. Jadi semuanya ini adalah tugas Pak Gubernur selaku wakil pemerintah pusat, jadi ada tugas pokok dan tugas tambahan karena perwakilan pemerintah pusat, pengendalian inflasi, stunting kemudian karhutla. Nah inilah tugas-tugas Pak Gubernur kalau kita lihat dari undang-undang pemerintahan daerah. Yang pertama adalah meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, kedua meningkatkan daya saing daerah dan ketiga meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Provinsi Jambi.

Baik, saya kembali ke Bang Pahrudin. Tadi disebut bahwasanya dari hasil survey ini, penyumbang penilaian masyarakat terhadap kinerja Gubernur itu justru pada item seperti, leadership, keramahan lalu soal kebijakan bagaimana masyarakat menilainya? Apakah masyarakat tidak merasakan inflasi yang waktu kemarin dialami oleh Provinsi Jambi?

Pahrudin: Ketika ditanyakan kepada publik, kepada masyarakat ingat bahwa ini survey ilmiah, beda dengan sensus penduduk. Jadi penyumbang terbesar kepuasan itu ada di leadership, terkait dengan program pembangunan tadi ada di urutan ketiga dan keempat. Dan ini, ingat bahwa yang namanya survey itu kan ketika hari itu. Bukan hari ini loh, artinya dinamis sekali, dan mengikuti isu-isu yang terjadi.

Lalu apakah survey ini dalam kurun waktu 1 tahun belakangan atau menilai dari masa jabatan gubernur dari awal atau hanya khusus di bulan ini seperti apa ini bang?

Pahrudin: Kita menilai Pak Gubernur dalam memimpin Provinsi Gubernur Al Haris, selama memimpin Jambi sampai sampai tadi, tanggal 14-18 Februari. Saat dilakukan survey, jadi pertanyaan ini kan apa penilaian bapak ibu terhadap kinerja Pak Gubernur Jambi Dr Al Haris kira-kira begitu pertanyaannya. Muncul lah tadi beberapa item tadi, oh puas kinerjanya bagus, kepuasan masyarakat disumbang leadership.

Baik, untuk melegitimasi survey ini, kita mau tanya ke Kadiskominfo. Seperti apa program jangak pendek, menengah dan panjang dengan visi Jambi Mantap? Dari program itu mana yang sudah terealisasi dan mana yang belum?