Berita Unik

Kisah Seorang Nenek, Pelajari Bahasa Simpanse Selama 60 Tahun

Bermula 60 tahun yang lalu, Jane melakukan perjalanan dari Inggris ke Afrika menggunakan kapal, Ia pun tinggal pada sebuah tenda didalam hutan seoran

Penulis: Muuhammad Ferry Fadly | Editor: Muuhammad Ferry Fadly
facebook nas daily
Wanita ini Pelajari bahasa simpanse 

TRIBUNJAMBI.COM - Sorang nenek berusia 88 Tahun mengaku bisa memahami bahasa Simpanse.

Hal tersebut terkam dalam tayangan Faceebook Nas Daily.

Nenek itu bernama Jane goodall, ia mempelajari semua bahasa binatang, tidak hanya simpanse.

Bermula 60 tahun yang lalu, Jane melakukan perjalanan dari Inggris ke Afrika menggunakan kapal.

Ia pun tinggal pada sebuah tenda didalam hutan seorang diri.

Itu ia lakukan hanya untuk mempelajari semua pergerakan hewan.

Ia mengatakan Simpanse adalah teman terdekat dengan manusia.

Baca juga: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Merangin akan Dibawa ke RSJ Jambi

Baca juga: Rakerwil NasDem Bahas Kompensasi Berupa Nilai Uang Bagi Caleg yang Tak Terpilih

"Sehingga mempelajari tentang simpanse membuat kita tahu tentang evolusi manusia,"ungkapnya.

Ia juga mengatakan Simpanse dan manusia mempunyai kemiripan.

Mulai dari menangis, bertengkar, dan berpelukan.

Simpanse juga terkadang menggunakan alat-alat untuk mendapatkan makanan.

Para Ilmuan juga menemukan bahwa DNA manusia dan Simpanse hampir identik.

Jane pun memenangkan banyak penghargaan dari penemuannya tersebut.

Karena Simpanse hapir punah, Jane akhirnya menjadi Aktivis untuk menyelamatkan popuilasi Simpanse.

Satu Kota dalam Dua Negara

Sebuah kota unik berasal dari Eropa, kota ini mempunyai fakta yang unik.

Kota bernama Baarle ini terletak di dua negara.

Satu bagian kota bernama Baarle Hertog di Belgia, satu lagi Baarle Nassau berada di Belanda.

Dalam video yang dibagikan oleh akun Facebook Nas Daily mengatakan dua Negara tersebut berbagi satu kota.

"Ada dua jalur bus, Dua kota pos," Tulis dalam video.

Dan Pemisah dua negara tersebut hanya dengan satu Garis.

Baca juga: Persiapan Pra PON 2023, Ketua Asprov PSSI Jambi Lepas Tim Sepak Bola Ikuti Laga Uji Coba

Garis tersebut melintas di berbagai tempat, mulai dari toko, bagunan, kantor, bahkan Balai Kota.

Garis ini juga membagi dua rumah, sehingga orang dengan gampangya berpindah negara.

Manriknya, setiap orang yang tinggal dikota tersebut harus mengikuti Aturan Pintu.

Jika Pintu Depan rumah ada di Belanda, maka orang tersebut akan tinggal di Belanda.

Dan jika warga yang rumahnya terbagi dalam dua negara, maka mereka harus membayar dua Pajak.

Banyak warga yang memngatakan lebih murah tinggal di Belgia.

Baca juga: Kekasih Mario Dandy Jadi Pelaku Penganiayaan, Kasus Ditarik ke Polda Metro Jaya

"Barang-barang di Belgia lebih murah, dan tinggal di Belgia lebih murah," ucap satu diantara Warga.

Mereka mengatakan meskipun satu kota memiliki dua negara, masyarakat disana hidup dengan damai.

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Natasha Wilona Curiga Video Dugem dengan Verrell Bramasta Tersebar Karena Persaingan Politik

Baca juga: Alasan Prilly Latuconsina Tolak Project Bareng Aliando Syarief, Nama Reza Rahadian Terseret

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved