Gubernur Jambi Stop Batubara

BREAKING NEWS Gubernur Jambi Stop Sementara Aktivitas Batubara, Buntut Macet Parah di Batanghari

Gubernur Jambi Al Haris nyatakan sikap atas kemacetan parah di jalan lintas Sarolangun-Batanghari, terutama di ruas simpang Koto Buyo hingga Muara Bul

|
Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Ist
Tiga Ambulans Terjebak Macet Parah di Jalur Tembesi-Sarolangun 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Gubernur Jambi Al Haris nyatakan sikap atas kemacetan parah di jalan lintas Sarolangun-Batanghari, terutama di ruas simpang Koto Buyo hingga Muara Bulian, sejak kemarin hingga hari ini, Rabu (1/3).

Al Haris menegaskan untuk sementara waktu aktivitas batubara di stop dengan waktu tak ditentukan. Langkah itu diambil dalam rangka memulihkan aktivitas lalu lintas di tempat itu hingga kembali normal.

"Saya mengambil langkah-langkah, pertama kami menghimbau pada seluruh pemegang IUP atau pengusaha tambang untuk sementara waktu tidak mengadakan angkutan dari mulut tambang samlai ke jalan atau ke ruas jalan nasional itu, untuk tidak menambah kemacetan yang terjadi," kata Al Haris.

Diakuinya bahwa pengaturan batubara ini tak semua menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jambi, namun bagi dia selaku Gubernur Jambi harus turun tangan mengurus hal itu dengan situasi saat ini.

Selain penyetopan, Al Haris juga mengintruksikan Dinas PUPR Provinsi Jambi dan BPJN untuk memperbaiki jalan rusak di ruas jalan tersebut, yang menjadi salah satu penyebab terjadinya kemacetan.

"Selama masa tidak ada angkutan, kami sudah memerintahkan dinas PU dan balai jalan untuk menutupi lubang jalan yang rusak," ujarnya.

Terganggunya aktivitas warga atas kemacetan parah ini, Gubernur Jambi pun menyampaikan permohonan maafnya kepada masyarakat.

"Saya minta semua pihak memahami termasuk juga saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat provinsi Jambi, karena merasa ini adalah kewajiban saya selaku Gubenur untuk mengurus ini semua, walau tidak sepenuhnya wewenang Gubenur," ujarnya.

Dia menyebutkan perizinan batubara termasuk persoalan jalan rusak di ruas itu, bukan wewenang dia selaku gubernur, namun semuanya ada di pemerintah pusat.

"Izin kan kami beberapa hari kedepan menangani ruas-ruas jalan yang berlobang dan rusak, mudahan-mudahan nanti lancar semua dan masyarakat lancar aktivitas, menjelang selesainya jalan khusus yang dalam proses pembangunan. Saya tau warga hari ini membenci saya, menghujat saya itu semua resiko saya selaku, ini tanggungjawab saya sebagai pemimpin," ujarnya.

Demo Sopir Batu Bara

Tadi siang, Pemerintah Provinsi Jambi didemo oleh Komunitas Sopir Batu Bara (KS Bara).

Para sopir, berjumlah ratusan orang, diminta oleh pemerintah membuat perusahaan transportir sendiri.

Perusahaan transportir ini diperlukan sebagai syarat agar bisa lakukan hauling atau pengangkutan batu bara.

Permintaan itu salah satu poin dari 12 poin yang disepakati kedua belah pihak.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved