Berita Kota Jambi

Adipura Hadir Kembali di Kota Jambi, Apresiasi Tertinggi Untuk Komitmen Pengelolaan Sampah

Adipura keenam yang diraih oleh Kota Jambi ini adalah wujud apresiasi dan pengakuan pemerintah pusat

|
Editor: Rahimin
istimewa
Wakil Wali Kota Jambi Dr dr H Maulana menerima Piala Adipura Kategori Kota Besar Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya 

TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA - Setelah sempat terhenti beberapa tahun akibat wabah Covid-19, Adipura kembali hadir di Kota Jambi.

Sebelumnya, Kota Jambi di bawah kepemimpinan Syarif Fasha mampu meraih penghargaan Adipura sebanyak 5 kali berturut-turut, sebagai supremasi tertinggi penghargaan dibidang tata kelola persampahan dan kebersihan lingkungan daerah di Indonesia.

Adipura keenam yang diraih oleh Kota Jambi ini adalah wujud apresiasi dan pengakuan pemerintah pusat atas komitmen dan kesungguhan Kota Jambi dalam upaya pengelolaan sampah yang berkelanjutan, hijau dan berkonsepkan ramah lingkungan.

Bertempat di Auditorium Dr Soedjarwo, Gedung Manggala Wanabakti Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Jakarta, Selasa (28/2/2023), Presiden Republik Indonesia melalui Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyerahkan Piala Adipura Kategori Kota Besar untuk Kota Jambi.

Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Jambi Dr dr H Maulana, MKM.

Penghargaan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) yang jatuh setiap tanggal 21 Februari.

Ridwan ADIPURA
Sekda Kota Jambi A Ridwan memegang Piala Adipura Kategori Kota Besar yang didapat Kota Jambi.

Tahun ini tema besar “Tuntas Kelola Sampah untuk Kesejahteraan Masyarakat”, menjadi platform kolaborasi multi pihak yang efektif untuk membangun kesadaran publik dalam upaya-upaya pengelolaan sampah di Indonesia menuju Zero Waste, Zero Emission Indonesia.

"Program Adipura merupakan instrumen kebijakan yang telah dilaksanakan sejak tahun 1986, dengan melalui berbagai perubahan dan pengembangan menjadi lebih baik, untuk memenuhi tuntutan kebutuhan dan arah kebijakan yang ada, sehingga dapat menjadi instrumen yang efektif dalam mendorong terciptanya kualitas lingkungan hidup yang bersih, teduh, dan berkelanjutan," ujar Siti Nurbaya, Menteri LHK RI dalam sambutannya .

Siti Nurbaya menjelaskan, pemerintah daerah kabupaten dan kota perlu menciptakan pola kerja dan sistem pengelolaan sampah yang saling melengkapi di daerah yang dilakukan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan hidup, aspek sosial, dan aspek ekonomi.

Dengan demikian, pengelolaan sampah bukan hanya mengurangi dan meminimalkan dampaknya, tetapi juga mempertimbangkan aspek kesehatan masyarakat serta memposisikan sampah sebagai sumber daya untuk ketersediaan bahan baku, efisiensi penggunaan sumber daya, dan sebagai sumber ekonomi masyarakat.

Baca juga: Pemkot Jambi Bakal Gelar Arak-arakan Usai Dapat Penghargaan Adipura

Siti Nurbaya mengharapkan melalui Adipura ini akan tercipta kota-kota yang teduh dan berkelanjutan melalui penyediaan ruang terbuka hijau publik yang posisinya sangat penting untuk menjamin keseimbangan ekosistem kota, keseimbangan sistem hidrologi, maupun sistem ekologis lainnya, yang dapat menciptakan kota yang sehat, nyaman, meningkatkan ketersediaan air dan udara bersih, serta dapat meningkatkan estetika kota.

"Pada program Adipura 2022, pengklasifikasian kabupaten-kota dilakukan berdasarkan pada dokumen Kebijakan Strategis Daerah (Jakstrada), kapasitas terpasang sistem pengelolaan sampah dengan basis sistem teruji dan data yang akurat terverifikasi melalui Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), Operasional TPA, dan Ruang Terbuka Hijau. Tentunya beberapa instrumen tersebut telah terpenuhi dengan baik di Kota Jambi," ujar Wawako Maulana seusai menerima penghargaan Adipura.

"Bahkan untuk tahun 2022, evaluasi penilaiannya lebih kompleks dan sangat kompetitif. Kementerian LHK tidak hanya melihat dari sisi kebersihan Kota Jambi, penghijauan, pembangunan taman dan sebagainya. Lebih dari itu, mereka menggunakan teknologi mutakhir untuk memantau Kota Jambi melalui satelit dan drone," jelas Maulana.

Program inovasi Kampung Bantar, Bangkit Berdaya, Kampung Iklim, kebijakan inovasi gerakan diet plastik dan kinerja penanganan sampah di sumber maupun TPA, tambah Maulana juga menjadi faktor pendukung pendongkrak penilaian penghargaan Adipura untuk Kota Jambi.

"Tentunya ini menjadi nilai tambah bagi kita semua, bahwa komitmen yang dicanangkan oleh Bapak Wali Kota Syarif Fasha bersama kami, seluruh OPD, stakeholder, instansi vertikal dan seluruh masyarakat tentunya selama ini telah diapresiasi dengan baik oleh pemerintah pusat," pungkas Maulana.

Baca juga: Pemkot Jambi Raih Penghargaan Adipura, Wawako Maulana: Ini Hadiah di Akhir Masa Jabatan Kami

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved