Berasal Dari Keluarga Sederhana, Diah Fajar Ayu Gadis Muda Dengan Mimpi-mimpi Besar

Baginya, selama kegiatan yang dia ikuti membawa manfaat dan menebar kebaikan maka tidak ada salahnya untuk dicoba.

Penulis: Srituti Apriliani Putri | Editor: Rahimin
tribunjambi/srituti apriliani putri
Diah Fajar Ayu. 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Lahir dari keluarga sederhana tidak membuat Diah Fajar Ayu membatasi mimpi-mimpinya.

Sempat tidak mendapat dukungan dari orangtua untuk aktif dan mengikuti berbagai kegiatan.

Gadis kelahiran 1 Juni 2005 ini akhirnya dapat membuktikan dan menunjukkan prestasinya. 

Diah yang saat ini bersekolah di SMAN 8 Kota Jambi menyukai tantangan dan hal-hal baru.

Baginya, selama kegiatan yang dia ikuti membawa manfaat dan menebar kebaikan maka tidak ada salahnya untuk dicoba.

"Sebenarnya ga terlalu dapat dukungan, nekat. Selama itu baik, Diah lakukan, misalnya ada kegiatan di organisasi, Diah yakinkan orangtua, dibujuk," katanya kepada Tribunjambi.com.

Diah sendiri saat ini merupakan Duta Pelopor Provinsi Jambi, selain menjadi perwakilan Duta Pelopor.

Diah Fajar Ayu merupakan satu dari 10 pemuda yang berhasil memperolah penghargaan pemuda Pelopor tingkat Provinsi Jambi di Bidang Lingkungan, Sumber daya alam dan pariwisata.
Diah Fajar Ayu merupakan satu dari 10 pemuda yang berhasil memperolah penghargaan pemuda Pelopor tingkat Provinsi Jambi di Bidang Lingkungan, Sumber daya alam dan pariwisata. (Tribunjambi/Danang)

Diah juga aktif berbagai macam organisasi dan juga sering mengikuti lomba.

Seperti Lomba Inovasi Produk dan Teknologi Daerah. Diah berhasil menjadi juara dua dengan membawa produk inovasi dari limbah kulit nanas.

Diah menceritakan awal mula dirinya memiliki ide untuk mengolah limbah kulit nanas menjadi berbagai produk bermanfaat.

Berawal dari kegusarannya, dimana kulit-kulit nanas hanya berakhir menjadi sampah.

"Selain karena suka makan nanas, kita tahu sendiri di Jambi salah satu komoditi terbesarnya nanas. Bagaimana cara agar limbah nanas itu dapat diolah dengan baik. Kebetulan anak IPA jadi ada praktek," ujarnya.

Selain diolah menjadi sabun. Di tangan Diah, limbah kulit nanas juga dapat diolah menjadi teh dan berbagai jenis olah lainnya yang bermanfaat dan memiliki nilai jual.

Diah yang saat ini duduk di bangku kelas XII SMA berharap, setelah berkuliah ia mampu membuat produk olahan dari kulit nanas tersebut untuk dipasarkan dan menjadi salah satu produk unggulan di Provinsi Jambi.

"Kedepannya insyaallah sebentar lagi akan kuliah. Semoga sembari kuliah, Diah ingin mengembangkan produk ini dan dikomersialkan," ujarnya.

Gadis 18 tahun yang ingin menjadi motivator ini memiliki banyak mimpi besar.

Diah mengatakan, satu mimpinya kedepan adalah membuat rumah baca.

Menurutnya, pendidikan adalah hak dari setiap anak. Dia ingin setiap anak mendapatkan kesetaraan pendidikan dan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan.

Diah mengatakan, meski hidup di tengah keterbatasan ekonomi dia tidak ingin membatasi mimpi-mimpinya untuk bisa terus menebar kebaikan dan kebermanfaatan.

"Kita boleh hidup dengan keterbatasan, tapi tidak boleh membatasi mimpi kita. Dari kesulitan itu, Diah berprinsip ingin bermanfaat bagi orang lain," pungkasnya.

Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Diah Fajar Ayu, Kembangakan Batik Eco Print Bawa Dirinya Peroleh Penghargaan Pemuda Pelopor

Baca juga: Siti Hardiani Gadis Instelegensi Batanghari 2021, Sejak Kuliah Selalu Aktif Berorganisasi

Baca juga: Kenal di Media Sosial, Pria Asal Turki Persunting Gadis Asal Tahtul Yaman Kota Jambi

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved