Petani Sawit di Tapah Sari Batanghari Ngeluh Banyak Maling

Petani di Desa Tapah Sari, Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari saat ini sedang kelimpungan.

Tribunjambi/Rara
Buah sawit. 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Petani di Desa Tapah Sari, Kecamatan Mersam Kabupaten Batanghari saat ini sedang kelimpungan.

Pasalnya kini mereka kerap kehilangan tandan buah segar (TBS) sawit-sawitnya, Kamis (23/02/2023).

Mereka mengeluhkan, padahal buah sawit tengah dilanda musim trek beberapa kali panen terakhir.

Musim buah trek yaitu kondisi di mana buah tidak menghasilkan sebagaimana mestinya yang diharapkan petani atau setidaknya hasil rata-rata panen.

Seperti yang terjadi pada Septia, Warga Desa Tapah Sari mengatakan buahnya baru-baru ini hilang dalam jumlah banyak.

"Kita menyebutnya ninja (maling-red) yang ambil buah sawit itu. Nggak tanggung-tanggung beberapa pohon diambilnya," ucap dia.

Baca juga: Harga Sawit di Jambi Periode 24 Februari-2 Maret 2023, Tertinggi Rp 2.622 per Kg

Maling buah sawit seolah semakin terang-terangan, karena sebelumnya hanya berani mengambil tandan buah yang sudah dalam tumpukan hasil panen.

Mereka melakukan aksinya ketika pemilik kebun sawit, dan atau para tukang panen telah pulang.

Tetapi saat ini maling sawit berani mengambil tandan buah yang masih berada di pohonnya.

"Ciri-cirinya itu mereka nggak ngambil pelepahnya sawit. Pelepahnya masih menggantung di pohon, jadi berantakan gitu," ucap dia.

Sedangkan para pekebun maupun tukang yang diupah memiliki cara kerja lebih rapi.

Baca juga: Harga Sawit Jambi di Batanghari Naik Jadi Rp2.570 Per Kg Saat Petani Musim Trek

Mereka akan membersihkan segala bentuk sampah setelah memanen tandan buah di pohon sawit maupun yang berserakan di sekitarnya.

"Ya mau gimana lagi lah, artinya itu belum rezeki kami," lanjutnya.

Sumber: Tribun Jambi
BERITATERKAIT
  • Ikuti kami di
    KOMENTAR

    BERITA TERKINI

    © 2023 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved