Slamet Sudaryo Raih Gelar Doktor Ekonomi

Slamet Sudaryo resmi meraih gelar Doktor Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, Rabu (22/2/2023).

Penulis: M Yon Rinaldi | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/M Yon Rinaldi
Slamet Sudaryo raih gelar Doktor Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi. 

 

TRIBUNJAMBI.COM,JAMBI - Slamet Sudaryo resmi meraih gelar Doktor Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Jambi, Rabu (22/2/2023).

Ujian Promosi Doktor Ekonomi Slamet Sudaryo, diketua oleh Dr. H. Junaidi, SE, M.Si dengan sekretaris  Prof. Dr. Johannes, SE, M.S.

Tim penguji terdiri dari Dr. Siti Hodijah, SE, M.Si, Dr. Hj. Zulfanetty, SE, M.Si dan penguji eksternal oleh Guru Besar Universitas Sriwijaya Prof. Dr. H. Didik Susetyo, SE, M.Si.

Slamet Sudaryo dipromotori oleh Prof. Dr. H. M. Rachmad, R, SE, MS dengan Co. Promotor Dr. H. Zam Zami, SE, M.S dan Dr. M. Safri, SE, M.Si.

Mengambil judul disertasi analisis determinasi belanja barang/jasa untuk infrastruktur dan dampaknya terhadap indikator makro ekonomi daerah di Indonesia, dia berhasil mendapatkan nilai Indek Prestasi Kumulatif (IPK) 3.9.

Slamet Sudaryo mengatakan dia tertarik  mengambil judul disertasi ini karena karena jumlah alokasi dana disini cukup besar hampir 48 persen dari total belanja pemerintah.

"Saya berharap dengan alokasi dana sebesar itu dapat memberikan dampak yang positif terhadap masyarakat," ujarnya Rabu (22/2/2023).

Lebih lanjut, Slamet Sudaryo mengatakan berdasarkan analisa data yang dia miliki saat ini naiknya infrastruktur belum berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.Walaupun secara menyeluruh berdampak positif.

"Harapan saya pemerintah tetap menganggarkan infrastruktur yang lebih besar lagi tetapi tepat sasaran sehingga mengurangi pengangguran dan kemiskinan," katanya.

Ditambahkannya, bahwa naiknya alokasi belanja untuk infrastruktur ternyata belum berdampak secara signifikan terhadap pertubuhan ekonomi secara parsial. Tetap secara keseluruhan memberikan dampak positif terhadap berkurangnya pengangguran, kemiskinan dan turunnya inflasi.

"Alokasi belanja barang/jasa Pemerintah mencapai Rp 1,099 triliun atau 46 persen dari total belanja Pemerintah (APBN) dengan tingkat pertumbuhan mencapai rerata 2 persen pertahun. Dan untuk belanja sektor konstruksi mencapai 31 persen dari belanja Pemerintah dengan tingkat pertumbuhan mencapai 13 persen atau setara dengan Rp 374 triliun," paparnya.

Sementara, Promotor Prof. Dr. H. M. Rachmad, R. S.E.,M.S mengungkapkan, yang dibahas oleh promovendus adalah belanja barang dan jasa selama masa Pemerintah Presiden Jokowi, dalam pengurangan kemiskinan masyarakat Indonesia.

“Kita apresiasi hasil disertasi promovendus karena nantinya hasil disertasi promovendus dapat membantu dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi,” ujar Promotor Prof. Dr. H. M. Rachmad, R. S.E.,M.S.

Dari hasil disertasi promovendus terhadap penggunaan anggaran barang dan jasa, nantinya bisa lebih dimanfaatkan dan bernilai guna bagi pertumbuhan ekonomi baik jangka pendek maupun panjang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved