Tanjabtim Raih Akreditasi Lahan Basah, BRGM Pastikan Restorasi Gambut Terus Berjalan

BRGM sebut Indonesia sebagai pemilik lahan basah terbesar kedua di dunia seluas 36,458,236 hektar. Hal itu berdasarkan data Global Wetlands.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Teguh Suprayitno
Tribunjambi/Wira
Kondisi lahan yang dikelola Kelompok Wanita Tani (KWT) Orang Kayo Hitam Tanjabtim. 

Salah satu kelompok binaan BRGM yaitu Kelompok Wanita Tani (KWT) Orang Kayo Hitam. KWT ini berlokasi di Kelurahan Simpang, Kecamatan Berbak, Kabupaten Jabung Timur, Jambi. 

Ketua KWT Orang Kayo Hitam Hartati, mengatakan KWT ini memiliki 12 orang ibu rumah tangga. Pihaknya memanfaatkan lahan gambut untuk dijadikan lahan pertanian dengan ditanami sayur-sayuran, seperti kangkung, terong, kacang dan jagung.

“Dulu, kami bingung bagaimana menanam tanaman di lahan gambut, karena sulit sekali tumbuh dan kurang subur. Namun tahun lalu, setelah mengikuti kegiatan Sekolah Lapang BRGM kami paham untuk mengelola lahan pertanian agar subur, pembukaan lahan tanpa bakar serta pestisida alami,” kata Hartati.

Baca juga: Dukung Ekonomi Berkelanjutan, Dewan Ketahanan Nasional Tinjau Daerah Restorasi Gambut BRGM

Namun Hartati mengaku masih mengalami kendala, beberapa waktu lalu lahan pertanian yang dikelola terendam banjir, sehingga hasil panen kurang memuaskan.

“Saat ini kami hanya memasarkan hasil panen di sekitar lahan saja, pemasukan kami setiap panen sekitar satu jutaan," kata dia.

Pihaknya terus berharap ada pelatihan pemasaran produk agar dapat memasarkan produknya di pasaran seperti pendampingan yang diberikan oleh BRGM

"Semoga kedepannya kami mendapatkan pelatihan-pelatihan yang bermanfaat untuk ibu-ibu KWT disini,” pungkasnya.

 

 

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved