Hariati Sebut Ferry Irawan Tidak Tempramental, Mertua Venna Melinda: Dia Sayang Sama Keluarga

"Saya nggak mau suudzon, cuman saya pikir sendiri nih kok kaya mimisan gitu kaya ya," ucapnya.

Kemudian, ibu Ferry Irawan menekankan kalau dirinya tidak menuduh Venna Melinda mimisan.

Namun darah yang keluar dari hidung Venna menurutnya sepeti saat anaknya saat mimisan.

"Ngga menuduh mimisan, cuman melihat anak saya sering mimisan gitu," ujar Hariati.

Hasil pemeriksaan medis Venna Melinda

Belum lama ini, Venna Melinda mengatakan kalau ternyata hidungnya tidak patah seperti yang dikabarkan sebelumnya.

Namun, hidungnya mengeluarkan darah akibat pembuluh darahnya pecah karena himpitan dahi Ferry Irawan.

"Menurut pemeriksaan medis, tulang hidung saya tidak patah. Darah itu mengucur dari pembuluh darah di hidung yang pecah akibat dihimpit dengan sangat kuat menggunakan dahi Ferry Irawan," jelas Venna Melinda dilansir dari kanal YouTube Intens Investigasi, Sabtu (28/01/2023).

Saat membaca hasil medis tersebut, Venna tak kuasa menahan air matanya.

"Saya melakukan pemeriksaan medis sebanyak tiga kali," ujarnya.

"Pertama di Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim, usai dirawat setelah mendapatkan KDRT untuk yang terakhir kalinya belum lama ini," sambungnya.

Pemeriksaan medis kedua dan ketiga dilakukan di rumah sakit Jakarta, salah satunya di Rumah Sakit Mitra Keluarga.

Lalu Venna juga menunjukkan foto medis tulang rusuknya yang patah akibat dihimpit menggunakan kedua tangan Ferry Irawan dengan mengerahkan teknik bela diri.

Hotman Paris pun juga menegaskan kalau pihak Ferry yang menyebut Venna berbohong terkait darah yang keluar dari hidungnya itu adalah benar adanya.

"Ini bukti medis mengenai rusuk. Kedua dikasih bukti medis bahwa memang secara medis hidung bermasalah," kata Hotman Paris

"Tidak benar dari pihak sana menduga itu darah bohong-bohongan,Kemudian surat keterangan dokter," kata Hotman.

Ia juga menegaskan kalau secara medis telah terbukti kalau Venna memang mengalami KDRT.

"Secara medis terbukti ada KDRT, akibat kekerasan fisik dan bisa diterapkan pasal 44 ayat 1 ancaman hukumannya 5 tahun," kata Hotman Paris.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News