Ribuan Hektar Lahan Diserobot Perusahaan, Puluhan Petani Asal Jambi Jalan Kaki Menuju Istana Negara

Puluhan petani asal Jambi jalan kaki menuju Istana Negara untuk menuntut keadilan ke Presiden Jokowi dalam menyelesaikan sengketa lahan

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
kolase Tribun Jambi/ist
Petani asal Jambi aksi jalan kaki menuju istana 

TRIBUNJAMBI.COM - Petani asal Jambi jalan kaki menuju istana presiden untuk menemui Ir Joko Widodo agar turun tangan dalam menyelesaikan sengketa lahan antara masyarakat dan perusahaan.

Perjalanan mereka sejak Sabtu (21/1/2023) itu telah sampai di Kota Serang, Banten.

Para petani tersebut berangkat dari Jambi menggunakan angkutan umum ke Pelabuhan Merak.

Setelah menyeberang, puluhan petani tersebut mulai melakukan aksi jalan kaki.

Selama di perjalan, para petani membentangkan spanduk yang berisikan tuntutan mereka.

Mereka juga membawa Bendera Merah Putih yang dikibarkan sepanjang perjalanan.

Spanduk mereka berisi tuntutan agar Presiden Jokowi turut serta dalam menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi.

Masyarakat saat ini tengah dihadapkan dengan konflik Tanah Ulayat yang diduga diserobot oleh PT Ricky Kurniawan Kertapersada.

Baca juga: Berkonflik dengan PT RKK, Petani Jambi di Betung Jalan Kaki ke Jakarta, Ini Tuntutannya

Komite Pimpinan Wilayah Serikat Tani Nelayan Jambi Christian Napitupulu mengatakan, bahwa para petani ini menuntut keadilan.

"Karena sudah bertahun-tahun tanpa lelah berjuang menuntut hak atas tanah yang dirampas PT. Ricky Kurniawan Kertapersada,” katanya dilansir dari Tribunbanten.com.

Para petani ini merupakan warga Betung, Petanang dan desa Pematang Raman.

Pihaknya menyampaikan, bahwa konflik antara petani dengan PT Ricky Kurniawan Kertapersada, bermula ketika warga membakar perusahaan pada tahun 2000 silam.

"Meski sudah berlangsung lama, konflik tersebut nyatanya tidak kunjung diselesaikan pemerintah," katanya.

Disebutkan, masyarakat menilai PT Ricky Kurniawan Kertapersada bertentangan dengan hukum adat.

Sebab, perusahaan tersebut telah menyerobot tanah ulayat masyarakat.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved