Berita Jambi

Dari Sembilan Tahapan Pembangunan, Bendungan Merangin Memasuki Tahap Ketiga

Kementerian PUPR menggagas pembangunan Bendungan Merangin. Dari sembilan tahapan, saat ini perencanaan pembangunan masih memasuki tahap ketiga.

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Wira Dani Damanik
Kepala BWSS VI Jambi Gatut Bayuadji 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kementerian PUPR menggagas pembangunan Bendungan Merangin. Dari sembilan tahapan, saat ini perencanaan pembangunan masih memasuki tahap ketiga.

Hal itu diungkapkan Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera VI Jambi Gatut Bayuadji saat ditemui tribun di ruangannya pada Selasa (10/1/2023).

"Mulai dari studi pendahuluan sampai ke pelaksanaan itu ada sembilan tahap dan saat ini masih tiga tahap," kata Gatut.

Saat ini, memasuki izin lingkungan sementara untuk Detail Engineering Design (DED), studi lingkungan dan feasibility study atau studi kelayakan.

Dijelaskannya bahwa saat ini masih pada Final Business Case (FBC). Dia mengakui bahwa proses dalam pembangunan Bendungan Merangin ini masih lama.

"Dan mungkin tahap kualifikasi atau penjaringan investor nanti 2023 sampai ke financial close itu 2024. Jadi tahapannya masih panjang dan nanti kontruksinya juga ada yang lima tahunan," jelasnya.

Soal skema pembangunan Gatut menyebut memakai sistem Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

"Tapi inisiasinya ada di pemerintah, jadi ada pembagian resiko. Salah satunya resiko terkait dengan dokumen-dokumen perencanaan, amdal itu menjadi bagian yang disiapkan pemerintah, nanti pembiayaannya dilakukan investor," ujarnya.

Gatut menyebut pembangunan kontruksinya nanti diperkirakan mulai tahun 2024 hingga 2029.

Hingga saat ini di Kementerian PUPR kata Gatut masih terus berproses termasuk penyiapan dokumen untuk ditawarkan nanti kepada pihak investor.

Nantinya apabila Bendungan Merangin itu terbangun, akan dapat menggenangi empat kecamatan, 9 desa.

Selain itu, jelas Gatut bendungan itu juga difungsikan dalam pengendalian banjir.

"Itu 483.5 m3/detik kita bisa reduksi itu. Kemudian air baku kurang lebih 0.56 m3/detik kemudian hydro power kalau minimumnya 90 mega watt, kalau maksimumnya 176 mega watt. Kemudian irigasi yang diidentifikasi oleh kementerian PUPR diperkirakan memiliki potensi 5.200," pungkasnya.

Baca juga: Musashi Pangeran Barata Akhirnya Tiba di Kejati Jambi Setalah 1 Tahun Buron

Baca juga: Lawan Tanjabtim FC, Merangin FC Menang Telak 5-0, Mashuri: Kemenangan Ini Sudah Kami Duga

Baca juga: Viral di TikTok Kucing Main Lato-lato hingga Ditonton 6 Juta Penonton, Download Videonya di Snaptik

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved