Pembunuhan Brigadir Yosua

Putri Candrawati Dicecar Hakim Soal Siapa Yang Ajak Brigadir Yosua ke Duren Tiga

Update sidang perkara pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, Putri Candrawati dicecar hakim tentang siapa yang mengajak korban yosua ke duren tiga.

Penulis: Suang Sitanggang | Editor: Suang Sitanggang
TRIBUNJAMBI
Terdakwa Putri Candrawati menjalani pemeriksaan di PN Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2023) 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Update sidang perkara pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat, saat ini sudah mendekati agenda tuntutan.

Pada Rabu (11/1/2023), Putri Candrawati sedang diperiksa sebagai terdakwa di PN Jakarta Selatan. Suaminya sudah menjalani agenda yang sama kemarin.

Satu poin utama yang hingga kini masih misterius adalah, siapa yang mengajak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat ke Duren Tiga, lokasi eksekusi?

Hakim mencecar pertanyaan itu kepada semua terdakwa, termasuk terhadap Putri Candrawati hari ini. Perempuan bergelar dokter gigi itu mengatakan dia pun tidak tahu siapa yang ajak Yosua satu satu mobil dengan mereka pada 8 Juli 2022 itu.

Baca juga: Jaksa Tunda Baca Tuntutan Bharada E Hingga Pekan Depan, Harus Periksa Putri Candrawati Dahulu

Berikut petikan tanya jawab hakim Wahyu Iman Santoso dengan Putri Candrawati, yang disertai dengan isak tangis dari terdakwa di ruang sidang. 

Hakim: Saudara memutuskan untuk pergi isoman (isolasi mandiri). Pada saat isoman saudara menyampaikan kepada siapa untuk minta diantar?

Putri: Sana saya turun ke lantai 1, terus saya di garasi bertemu dengan Daden. Saya minta tolong panggilkan Riki. Lalu Riki datang menghampiri saya.

Saya menyampaikan tolong antarkan saya untuk isolasi ke Duren Tiga 46. Dia bilang siap ibu.

Saya berikan tas untuk perlengkapan saya pada Riki, terus saya naik mobil.

Hakim: Siapa saja yang naik di situ?

Putri: Saya waktu itu tidak enak badan, saya tidak perhatikan siapa saja yang di mobil.

Hakim: Dari keterangan saksi-saksi menerangkan bahwa yang mengikuti saudara pada saat itu adalah saksi Ricky sebagai driver, korban Yosua duduk di depan, dan Kuat Maruf serta Richard Eliezer.

Dalam keterangannya, saudara Richard menyampaikan bahwa pada saat di bawah, dia lagi mencari makanan, lalu dipanggil Daden untuk segera masuk ke mobil karena saudara mau berangkat.

Saudara Ricky menerangkan pada saat itu memanggil saudara Kuat yang sedang duduk di depan untuk ikut bergabung.

Tidak ada satu saksi pun yang menerangkan kenapa Yosua ikut. Bisa segera terangkan?

Putri: Saya tidak tahu kenapa Yosua ikut. Saya tidak pernah mengajak Yosua, Richard, dan Kuat waktu itu.

Hakim: Tadi di awal keberangkatan (dari Magelang) saudara mengatakan kalau Yosua satu mobil dengan saya, saya tidak akan mau. Kan begitu. Tetapi pada faktanya ketika menuju ke Rumah Duren Tiga ternyata justru ikut satu mobil.

Putri: Waktu itu saya sedang sakit saya pun pusing yang tidak perhatikan siapa saja yang ada di dalam itu

Saya hanya ingin istirahat sambil menunggu hasil PCR.

Putri Candrawati menangis saat diperiksa sebagai terdakwa di PN Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2023)
Putri Candrawati menangis saat diperiksa sebagai terdakwa di PN Jakarta Selatan, Rabu (11/1/2023) (TRIBUNJAMBI)

Hakim: Sehingga saudara merasa tidak tahu bahwa kenapa Yosua ikut.

Singkat cerita kemudian pergilah saudara ke Duren Tiga. Saat di Duren Tiga sebagaimana kita lihat di CCTV dan keterangan para saksi kemarin di persidangan menerangkan, ketika saudara turun saudara langsung meminta Kuat Maruf untuk membawakan tas masuk ke dalam.

Pada saat saudara datang baju yang saudara gunakan sama dengan yang baju yang saudara gunakan pada saat berangkat dari Magelang yaitu baju lengan panjang dengan warna agak coklat.

Cerita dari saksi Kuat Maruf mengatakan, saya antarkan ibu kemudian saya letakkan tas kemudian saya keluar. Apa yang telah terjadi saat itu?

Putri: Waktu itu Kuat mengantarkan saya sampai di depan pintu kamar. Kuat itu memberikan tas saya yang dibawakan terus saya ucapkan terimakasih lalu saya masuk kamar dan tutup pintu.

Lalu saya berganti pakaian karena sudah menjadi kebiasaan saya setiap saya mau istirahat naik tempat tidur saya pasti ganti baju

Hakim: Pintu pada saat itu tertutup. Kemarin kami bersama dengan jaksa penuntut umum dan penasehat hukum menuju rumah saudara di Saguling maupun ke Duren Tiga.

Jarak antara lokasi kamar saudara di Duren Tiga dengan lokasi ditemukannya jenazah itu tidak terlalu jauh.

Pada saat terjadi penembakan Apakah saudara dengar peristiwa?

Putri: Pada saat itu saya mendengar saudara.

Hakim: Berapa kali?

Putri: banyak kali

Hakim: Pada saat di kamar, sempat nggak terdengar bahwa ada suara keributan sebelum terjadi tembakan itu?

Putri: saya sayup-sayup terdengar ada suara orang di luar kayak bercakap-cakap ada ribut-ribut.

Hakim: Apa yang diributkan?

Putri: Saya tidak begitu jelas karena saya waktu itu sedang ngantuk, saya ingin istirahat. Tiba-tiba suara tembakan beberapa kali .

Hakim: Saat mendengar suara tembakan apa yang saudara pikir waktu itu?

Putri: Saya menutup telinga saya karena saya ketakutan, dan saya shock, saya juga bingung ini ada apa.

Hakim: Berapa lama kemudian setelah saudara tembakan berhenti saudara dijemput oleh suami saudara untuk diantar kembali naik mobil?

Putri: Enggak berapa lama setelah letusan berhenti itu Terus ada yang membuka pintu saya kaget saya balik badan saya dan saya lihat suami saya. Beliau langsung merangkul sayang dibawa keluar.

Untuk diketahui, setelah pemeriksaan para terdakwa ini, sidang akan dilanjutkan dengan agenda tuntutan, yang direncanakan dilaksanakan pekan depan.

Mengaku Kuliah di Luar Negeri

Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi mengaku pernah kuliah di luar negeri.

Di ruang sidang, dia mengatakan mengambil jurusan jurnalistik pada tahun 1998 sampai tahun 2000.

Pendidikan jurnalistik dijalaninya setelah kuliah kedokteran gigi di Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikan terdakwa Putri Candrawati menjawab pertanyaan Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso soal berapa lama Putri Candrawathi meninggalkan kedokteran.

“Setelah saudara lulus kuliah sampai saudara menjadi istri dari Ferdy Sambo Kadiv Propam, seberapa lama saudara meninggalkan dunia kedokteran?” tanya Hakim, Rabu (11/1/2023).

“Mohon izin yang mulia, saya lulus tahun 1998 waktu itu, terus saya lanjutkan studi ke luar negeri kurang lebih dua tahun,” jawab Putri Candrawathi

“Apa boleh tahu studinya apa?” timpal Hakim Wahyu.

“Saya ambil journalism,” kata Putri Candrawathi.

“Apa?” tanya Hakim Wahyu lagi. “Jurnalis, terus saya balik ke Jakarta lalu saya menikah tahun 2000,” jawab Putri.

Mendengar jawaban itu, Hakim Wahyu kemudian kembali menggali perihal berapa lamanya Putri Candrawathi sudah tidak bergelut di bidang kedokteran.

“Saudara kan background-nya dokter gigi, berapa lama saudara meninggalkan dunia kedokteran ini?” tanya Hakim Wahyu.
“Setelah menikah saya tidak kerja lagi Yang Mulia,” terang Putri.

“Tetapi saudara sebelumnya pernah bekerja dokter gigi?” cecar Hakim.

“Siap, (berhenti) karena saya mengikuti suami saya kemanapun dinas,” kata Putri Candrawathi.

Pada perkara ini, Putri didakwa lakukan pembunuhan berencana terhadap Brigadir Yosua bersama Ferdy Sambo, Richard Eliezer, Ricky Rizal atau Bripka RR dan Kuat Ma'ruf.

Baca juga: Richard Eliezer Merasa Bersalah, Tak Tahu Kebenaran Putri Candrawati Dilecehkan di Magelang

Baca juga: Perbedaan Keterangan Ferdy Sambo vs Bharada E, Termasuk Posisi Putri Candrawati

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved