Sidang Ferdy Sambo
Terungkap Perintah Ferdy Sambo di Saguling, Tembak Brigadir Yosua, Bukan Hajar
Bripka Ricky Rizal ungkap perintah Ferdy Sambo untuk menembak bukan menghajar Brigadir Yosua Hutabarat
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
"Pada saat saya naik pintu itu sudah setengah terbuka," sebut Ricky.
Baca juga: Ricky Rizal Ngaku Tak Melihat Ferdy Sambo Tembak Yosua Tapi Lihat Saat Tembak Dinding di Duren Tiga
"Artinya saudara masuk tanpa harus permisi atau dibukakan pintu dulu," sebut Hakim.
"Saya sempat menunggu dulu yang mulia di depan lift karena setahu saya, kebiasaan Kami para ajudan dipanggil ke lantai 3 itu hanya sampai depan lift," tutur Ricky.
"Jadi nanti bapak (Ferdy Sambo) atau ibu (Putri Candrawati) atau yang manggil kami yang keluar dari pintu itu dan menyampaikan apa perintah yang mau disampaikan," kata Ricky menambahkan.
"Ya saya sempat menunggu agak lama yang mulia, mungkin sekitar 4-5 menit, tapi karena tidak ada apa yang keluar dan saya mendengar ada hmm hmm gitu, saya masuk yang melihat dan dipanggil bapak ke sofa itu yang mulia," lanjut Ricky bercerita.
"Pada saat saudara dipanggil ke lantai 3, saat itu kan saudara masih duduk di depan ya bersama para ajudan yang lain," kata Hakim dijawab Ricky seingatnya seperti itu.
"Pada saat itu saudara melihat korban masih duduk nggak jauh dari saudara," sebut hakim.
"Ada yang melihat untuk almarhum Yosua juga duduk di depan," kata Ricky dikutip dalam tayangan Kompas TV.
Seingat Ricky bahwa Richard Eliezer alias BHarada E berada di lokasi yang sama.
Sementara posisi Kuat Maruf, Bripka Ricky Rizal mengaku tidak terlalu memperhatikan.
Baca juga: Pembunuhan Brigadir Yosua, Bripka RR Tak Merasa Bersalah, Korban Tidak Ditolong
Namun saat berada di lantai 3, Ricky mengaku tidak melihat keberadaan Bharada E dan Kuat Maruf hingga Putri Candrawati.
"Kemudian apa yang disampaikan terdakwa Ferdy Sambo pada saat itu kepada saudara ?" tanya Hakim Wahyu.
"Saya duduk, terus bapak menanyakan 'ada kejadian apa di Magelang ?' saya jawab 'tidak tahu' terus bapak diam, terus tiba-tiba menangis Yang Mulia sambil kelihatan emosi sekali, terus menyampaikan kalau ibu sudah dilecehkan oleh Yosua,"
"Setelah itu beliau menyampaikan mau panggil Yosua. Saya diminta untuk backup dan mengamankan, 'kamu backup saya, amankan saya. Kalau dia melawan, kamu berani nggak tembak dia' setelah itu saya jawab 'saya tidak berani pak, saya tidak buat mentalnya' seperti itu yang muli," tutur Ricky menjelaskan.
"Artinya terdakwa Ferdy Sambo kalau dia melawan, kamu berani tembak dia atau tidak, kalimatnya begitu betul ya, bukan hajar tapi tembak," sebut hakim.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.