HUT PDIP

PDI Perjuangan Minta Maaf ke Partai Lain Karena Tak Undang di HUT ke-50: Bersifat Internal

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) minta maaf ke partai lain karena tidak undang di perayaan HUT ke-50 PDIP

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Instagram @puanmaharaniri
Puan Maharani 

TRIBUNJAMBI.COM - Ulang tahun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang ke 50 tahun dirayakan secara internal dan tidak mengundang partai politik (parpol) lain.

Ketua DPP PDIP, Puan Maharani meminta maaf karena tidak mengundang parpol lain dalam acara perayaan HUT ke-50 PDIP pada Selasa (10/1/2023) besok.

Hal tersebut disebabkan, kata Puan perjalanan PDIP menuju usia 50 tahun bukanlah langkah yang mudah.

Sehingga Megawati memutuskan untuk merayakan HUT ke-50 PDIP secara internal saja.

“Ini karena hari ulang tahun PDI Perjuangan yang mana angka 50 itu kan susah."

"Baru 50 tahun lagi akan terjadi, jadi kami meminta maaf kepada seluruh ketua umum partai politik jikalau memang besok tidak berkesempatan hadir.”

“Karena ini adalah kegiatan internal PDI perjuangan di ulang tahun ke 50,” kata Puan, Senin (9/1/2023).

Baca juga: Puan Maharani Sebut Megawati Sudah Dikantongi Nama Capres dan Cawapres dari PDIP: Tinggal Diumumin

Terkait hal tersebut, Puan berjanji akan mengundang parpol di waktu yang akan datang.

Kendati demikian, Puan belum memberikan keterangan jelas mengenai waktu, tempat hingga parpol mana saja yang akan di undang nantinya.

“Nanti tentu akan kami persiapkan acara bersama ketua umum yang lain di lain kesempatan,” tuturnya.

Bersifat Internal

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP, Hasto Kristiyanto mengungkapkan alasan mengapa perayaan HUT ke-50 PDIP hanya untuk internal saja.

Dia mengatakan bahwa PDIP lebih memprioritaskan mengundang kader-kader PDIP di seluruh Indonesia.

Oleh karena itu, perayaan HUT ke-50 PDIP nanti hanya bersifat internal saja.

Baca juga: Tugas Kader PDIP di Pemilu 2024 dari Puan Maharani: Menangkan, Bukan Jadi Pengamat Politik

“Jadi terkait HUT ke-50 PDIP karena perspektifnya lebih kepada internal,” kata Hasto, Minggu (8/1/2023).

Soal undangan untuk parpol lain, Hasto menyatakan bahwa PDIP tidak mengundang mereka pada acara perayaan HUT ke-50 PDIP tersebut.

“Ya nanti kita lihat saat acara tertutup,” ucapnya.

Hasto mengatakan, bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri nantinya akan memprioritaskan untuk menerima masukan dari daerah, terutama terkait dengan dampak pandemi Covid-19.

Selain itu, Megawati juga akan mendengar langsung laporan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD), ranting hingga satgas terkait antusiasme mereka dalam menghadapi Covid-19.

Masukan tersebut, nantinya akan dikaji untuk menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan di jajaran PDIP.

“Bahwa hari ulang tahun PDIP ini lebih ke dalam, lebih bagaimana Bu Mega bertemu dengan anak-anak beliau dari anak ranting, ranting, dan PAC,” ujarnya.

Megawati Kantongi Nama Capres dan Cawapres

Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) disebut telah mengantongi nama calon presiden yang akan maju di Pemilu 204 mendatang.

Dikantongi nama tersebut tersebut disampaikan Ketua bidang Politik, Puan Maharani.

Baca juga: Hasto Beri Sinyal Megawati Beri Kejutan di HUT ke 50 PDI Perjuangan, akan Umumkan Calon Presiden?

Untuk itu Puan menegaskan kepada seluruh kader partainya menyerahkan seluruh terkait pencapresan kepada ketua umum.

Anak Megawati itu juga berpesan agar para kader tidak perlu menyibukkan diri dengan memprediksi atau menduga tokoh tertentu yang akan diusung di Pemilu 2024.

PDIP nantinya akan mengumumkan nama calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).

Hal itu disampaikan Puan Maharani saat menyampaikan pidato dalam pembukaan Bimbingan Teknis (Bimtek) Anggota DPRD Provinsi/Kabupaten Kota Fraksi PDI Perjuangan se-Indonesia, di Hotel Grand Paragon, Jakarta, Senin (9/1/2023).

"Jadi enggak usah bingung, pusing, kayaknya ini, kayaknya itu. Si ini ya, si itu ya. Sudah lurus saja kerja kerja kerja di lapangan," kata Puan Maharani.

Ketua DPR RI itu juga menegaskan bahwa akan ada momentum yang tepat bagi Megawati untuk mengumumkan capres-cawapres PDIP.

Untuk itu, semua kader diminta menunggu 'tanggal main-nya' soal pengumuman tersebut.

"Ketua umum sudah punya nama di kantongnya, tinggal diumumin. Jadi, enggak usah nengok kiri-kanan," tegas Puan dikutip dari Tribunnews.com.

"Enggak usah bingung harus si ini, harus si itu. Kayaknya si ini, kayaknya si itu, surveinya tinggi ya si ini, kayaknya cocok sama si ini," lanjutnya.

Baca juga: 2000 Orang Pengisi Acara HUT PDI Perjuangan, Dihadiri Jokowi dan Menteri-menteri

Bukan tanpa alasan Puan meminta para kader PDIP untuk tak sibuk soal capres-cawapres.

Sebab, dia menyatakan bahwa para kader bukanlah pengamat politik, melainkan bertugas untuk memenangkan partai.

"Enggak perlu ngamat-ngamatin, ya boleh kalau cuma ngomong di warung kopi atau di antara kita, tapi enggak usah terpengaruh," jelasnya.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan bahwa dalam menentukan calon pemimpin ke depan harus dilakukan dengan cermat dan matang.

Oleh karenanya PDIP hingga saat ini belum menentukan sosok yang akan diusung pada Pilpres 2024.

“Itulah ibu Mega (Megawati Soekarnoputri) melakukan kalkulasi secara cermat dengan mempertimbangkan seluruh aspek,” kata Hasto usai acara “Makan Bareng 10 Warga DKI, di Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Minggu, (8/1/2023).

Hasto mengatakan presiden dan wakil presiden mendatang akan mengemban tanggung jawab yang jauh lebih berat.

Presiden dan wakil presiden harus siap menghadapi kondisi ketidakpastian global yang berpotensi menimbulkan sejumlah krisis. Mulai dari krisis pangan, krisis energi, krisis keuangan, dan lainnya.

“Karena itulah mari kita persiapkan segala sesuatunya dengan jernih agar 2024 lahir sosok pemimpin yang betul-betul mampu memikul tanggung jawab itu,” katanya.

Untuk diketahui, pada 10 Januari 2023, PDIP akan merayakan HUT ke-50.

Adapun, peringatan ini akan dilakukan sebagai bagian konsolidasi Partai dalam rangka Pemenangan Pemilu sehingga sifatnya lebih ke internal guna memperkuat jati diri PDIP sebagai partai ideologi Pancasila dengan ciri kerakyatan, kebangsaan, dan keadilan sosial.

Berdasarkan pengumuman dari DPP PDIP, tema yang diusung adalah: "Genggam Tangan Persatuan dengan Jiwa Gotong Royong dan Semangat Api Perjuangan Nan Tak Kunjung Padam"; dengan Sub Tema: “Persatuan Indonesia untuk Indonesia Raya".


Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Puan Maharani Sebut Megawati Sudah Dikantongi Nama Capres dan Cawapres dari PDIP: Tinggal Diumumin

Baca juga: Gegara Jalan Tidak Disiram Perusahaan, Warga Berhentikan Aktivitas Transportasi Batubara di Tebo

Baca juga: Bripka Ricky Rizal Ungkap Ferdy Sambo Beri Amplop Berisi Uang Usai Penembakan Brigadir Yosua


Artikel ini telah diolah dari Tribunnews.com

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved