Mulai Langka, Ikan Tawar di Tanjabbar Dijual Rp 40 juta per Ekor
Mulai tahun 2.000, spesies ikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mulai mengalami kelangkaan.
Penulis: Ade Setyawati | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI COM, KUALATUNGKAL - Mulai tahun 2.000, spesies ikan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) mulai mengalami kelangkaan. Ikan tawar ukuran 7-8 Kilo capai Rp 40 juta per ekor.
Ikan-ikan yang dulunya melimpah, saat ini sangat sulit ditemui, bahkan karena ikan-ikan ini mengalami kelangkaan, membuat harganya yang sangat melonjak.
Banyak jenis ikan di Kuala Tungkal mengalami kelangkaan termasuk juga ikan-ikan mahal di sungai Pengabuan.
Mang Suhai nelayan Tanjabbar mengatakan yang termasuk ikan mahal ialah Ikan Seminyak, Ikan Malung, Ikan Tawar dan ikan-ikan lainnya.
"Semenjak ikan-ikan seperti ikan tawar, ikan Seminyak, ikan malung langka dan harganya menjadi mahal, bahkan seperti ikan tawar yang diketahui limpanya sangat bermanfaat untuk obat harganya capai puluhan juta," jelasnya.
Ikan tawar yang berukuran besar, 7 atau 8 kilo satu ekornya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
"Satu ekornya yang berat 7 atau 8 Kilo bisa mencapai Rp 40 juta rupiah," tambahnya.
"Dulu tahun 2000an ada yang dapat 2 ekor, lagsung beli rumah dan beli pompong baru," tutupnya.
Ikuti berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Cuaca Tak Menentu, KSKP Polres Tanjabbar Ingatkan Agen Kapal Utamakan Keselamatan Penumpang
Baca juga: Cuaca Ekstrem, BPBD Tanjabtim Imbau Nelayan dan Warga di Pesisir Waspada
Baca juga: Ombak Tinggi, Nelayan Tanjabbar Tetap Melaut
Dinas Perikanan Berangkatkan 20 Nelayan Tanjabbar ke Jakarta |
![]() |
---|
Pasca Perda RTRW Disoalkan Pemkab Tanjabbar, DPRD Gelar Rapat dengan Pemprov Jambi |
![]() |
---|
Ratusan Bacaleg di Tanjung Jabung Barat Telah Mendaftar |
![]() |
---|
Sanggah Perda RTRW Secara Tertulis, Pemkab Tanjabbar akan Konsultasi dengan Kementerian |
![]() |
---|
17 Parpol di Tanjabbar Sudah Mendaftar Bacalegnya ke KPU |
![]() |
---|