Renungan Harian Kristen 7 Jan 2023 - Percaya itu Berarti Tidak Kuatir

Renungan Harian Kristen 7 Jan 2023 - Percaya itu Berarti Tidak Kuatir

Bacaan ayat: 1 Petrus 5:7 (TB) Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu.

Oleh Pdt Feri Nugroho

Masa lalu adalah kenangan, masa depan adalah mimpi, dan masa kini adalah realita. Sebagai kenangan, masa lalu harus diterima apa adanya dan apapun bentuknya.

Menyalahkan masa lalu adalah tindakan bodoh, sebab dengan masa lalu itulah kita ada hari ini.

Yang bisa dilakukan adalah memaknai masa lalu dengan makna yang konstruktif untuk masa depan; dan bukan destruktif.

Masa lalu yang dimaknai konstruktif akan menciptakan kehati-hatian, kematangan dan keyakinan dalam bertindak.

Sementara masa lalu yang dimaknai secara destruktif akan menciptakan trauma, dendam, kemarahan dan kuatir tentang masa depan.
Uniknya, semua orang pernah mengalami rasa kuatir.

Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan kuatir sebagai rasa takut dalam bentuk kegelisahan dan kecemasan terhadap segala sesuatu yang belum diketahui dengan pasti.

Nampaknya kuatir berada pada ambang batas antara masa lalu dengan masa depan, yaitu masa kini. Seseorang yang pernah gagal pada masa lalu, akan merasa kuatir pada masa kini, bahwa pada masa depan ia akan gagal lagi.

Nampaknya gagalnya di masa lalu telah menciptakan trauma dalam pikiran, sehingga terhadap masa depan yang belum pasti, ia menjadi kuatir pada masa kini.

Petrus cerdas untuk mengatasi persoalan ini. Ia menulis, "Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Ia yang memelihara kamu."

Apa yang dinyatakannya membawa kita untuk paham bahwa yang mengatasi masa lalu, masa kini dan masa depan adalah Allah; maka pilihannya tepat!

Jika Allah mengatasi ruang dan waktu, yaitu masa lalu, masa kini dan masa depan, maka pasti Ia sanggup memberikan jaminan pemeliharaan atas kehidupan.

Yang diperlukan adalah pilihan untuk percaya dan menyerahkannya kepada Dia. Maka Ia akan ambil alih kemudi, untuk memelihara kehidupan.