Berita Jambi

Kisah Mantan Kapolres Bungo Jambi Guntur Saputro, Anak Babinsa Kini Berpangkat Kombes

Komisaris Besar Polisi Guntur Saputro, S.I.K., M. H adalah sosok polisi yang cukup dikenal diberbagai daerah khususnya di Provinsi Jambi.

Penulis: Samsul Bahri | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Ist
Komisaris Besar Polisi Guntur Saputro, S.I.K., M. H 

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Komisaris Besar Polisi Guntur Saputro, S.I.K., M. H adalah sosok polisi yang cukup dikenal diberbagai daerah khususnya di Provinsi Jambi.

Lahir dari keluarga sederhana, sosok Guntur Saputro menyadari akan arti kehidupan saling menghargai antar sesama, saling menolong satu sama lain, membantu kesusahan orang lain, hal itu Ia dapati dari sang ayah yang saat itu berkarir menjadi Babinsa Tentara.

Hal ini menjadikan sosok ayah sebagai panutan dalam karir yang ingin Ia capai.

Guntur Saputro, lahir di Surakarta pada 31 Mei 1980 silam, dan menempuh pendidikan hingga SMA di Surakarta.

Baca juga: Tangkap 4 Pelaku Pencurian Buku Nikah, Kapolres Bungo: Jaringan Antar Provinsi

Perjalanan karir Guntur sapaanya tersebut di awali dari masuk Akademi Kepolisian Republik Indonesia atau AKPOL dan lulus pada tahun 2001.

Tidak mudah untuk bisa lulus dengan melewati sejumlah proses di dunia AKPOL.

Namun, Guntur bertekad untuk melanjutkan pengabdian sang ayah, dengan Jejak sang ayah yang mengayomi masyarakat.

Setelah lulus AKPOL, Ia yang berpangkat IPDA itu mendapatkan tugas di Polda Bali dengan jabatan sebagai Perwira Pertama pada 15 Juli 2002.

Ada kebanggan pada diri Guntur bisa melewati proses yang cukup panjang, bangga akan seragam yang dikenakan, bangga atas dirinya yang mampu melewati setiap tugas yang dijalankan.

Namun sisi lain, Guntur harus merasakan jadi anak rantauan, jauh dari keluarga, jauh dari sang ibu dan sang ayah bahkan saat ayahnya meninggal dunia tahun 2004 dan Guntur merasa belum bisa membahagiakan ayahnya.

Cukup berat baginya, namun itu menjadi pacuan bagi dirinya, bahwa seorang anak Babinsa tentara bisa menjadi sukses.

Mungkin saat itu Guntur belum berani menyebutnya sukses, meski dengan kelulusan pada 2001 silam bagi sang ayah dan sang ibu itu adalah pembuktian bahwa mereka bisa membesarkan dan menjadikan anak mereka sebagai “orang” saat itu.

Perjalanan karir Guntur tidak berhenti sampai di sana,selang dua bulan tepatnya pada 22 Agustus 2002, Guntur ditunjuk menjadi Danton I K1 I Yona Sat Brimob, dan berlanjut pada 23 Januari 2003, Guntur ditunjuk menjadi Wadanki III Pelopor Sat Brimob hingga pada akhirnya pada 15 April 2004 Guntur ditunjuk menjadi Kasubdit Jihandak Unit Gegana Sat Brimobda hingga dua tahun lamanya dan pada 01 Januari 2005, Guntur mendapat pangkat IPTU.

Baca juga: AKBP Guntur Saputro Turun Langsung Bantu Evakuasi Korban Kecelakaan di Jembatan Kembar Jujuhan

“Tentu setiap orang punya perjalanannya masing-masing, tapi yang penting lakukan dengan ikhlas dan niatnya melakukan segala sesuatu dengan ikhlas,”ujarnya.

Melanjutkan karirnya, 28 Februari 2006 kembali menjadi PS. Danki III Pelopor Sat Brimobda hingga pada 09 Agustus 2006, Guntur ditunjuk menjadi Kanit Gegana Sat Brimobda Polda Bali.

Sementara itu, 12 Desember 2006, Guntur menjadi Pama di PTIK (dalam rangka melanjutkan pendidikan PTIK).

Menjalani pendidikan selama lebih kurang dua tahun, di 2018 Guntur lulus PTIK.

Berpangkat AKP pada saat itu, Guntur ditugaskan di Polda Jawa Tengah pada 30 April 2008 dan menjabat sebagai Pama di Polda Jateng dan kemudian pada 7 Juni 2008 di Madiun, Guntur mengawali kehidupan baru dengan menapaki biduk rumah tangga dengan seorang perempuan bernama Indri Mumpuni.

Tidak berselang lama, Guntur mendapat promosi jabatan menjadi Kasat Reskrim Polres Demak Semarang.

Pada 28 Agustus 2009, Guntur menjadi Pama AKPOL, berselang beberapa waktu pada 25 September 2010, Guntur menjadi Pama di Polda Jateng dan pada 18 November 2010, Guntur ditunjuk menjadi Kasat Reskrim Polres Blora Polda Jateng.

Karir Guntur kembali berlanjut dimana pada 08 Oktober 2011, Guntur ditunjuk menjadi Kasat Reskrim Polres Cilacap Polda Jateng.

“Kemudian di 04 Desember 201 ada promosi jabatan ke Kabag Ops Polres Banyumas Polda Jateng,” terangnya.

Selanjutnya pada 01 Januari 2013, Guntur kembali ada kenaikan pangkat menjadi Kompol, dan selang beberapa lama atau tepatnya pada 28 Februari 2014, Guntur kemudian dipromosikan menjadi Kasat Reskrim Polresta Surakarta Polda Jateng.

Baca juga: Dipimpin AKBP Guntur, Satgas Covid-19 Tanjabbar Lakukan Vaksinasi Door to Door, Ini Alasannya

Selanjutnya pada 14 April 2015 Guntur menjadi Perwira Menengah (Pamen) Polda Jateng (dalam rangka pendidikan SESPIMMEN) dan setelah lulus di tahun yang sama atau tepatnya pada 03 November 2015, Guntur menjadi Pamen di Polda Jambi.

“Ini kembali jadi anak rantauan dan semakin jauh dari keluarga terutama ibu. Cukup berat karena lumayan jauh kan jaraknya. Tapi balik lagi karena tugas negara tentu ini sudah bagian dari kepercayaan pimpinan di atas untuk saya,”terangnya.

Mengawali karir di Polda Jambi adalah bagian kedua dari perjalanan Kompol Guntur Saputro, S.I.K., M. H pada saat itu.

Berselang menjadii Pamen di Polda Jambi, Guntur di amanatkan pada Kasubdit 3 Ditreskrimum Polda Jambi di 04 Desember 2015 setelah itu pada 25 April 2016, Guntur ditunjuk menjadi Kasubdit 1 Ditreskrimsus Polda Jambi.

Guntur ditunjuk menjadi Kemudian, pada 19 Juli 2018, Guntur yang telah berpangkat AKBP ditunjuk menjadi Koorspripim Polda Jambi.

Dan pada tanggal 06 Desember 2019, Guntur dipromosikan menjadi Kapolres Tanjung Jabung Barat Polda Jambi.

Pada saat di Polres Tanjab Barat, Guntur mendidikasikan dirinya dalam tugas sebagai Kapolres di wilayah pesisir Jambi.

Polisi Membumi sempat menjadi slogan yang disematkan olehnya dalam bertugas menjadi Kepolisian Resor Tanjung Jabung Barat, Provinsi Jambi.

Sejumlah program dilakukan oleh Guntur dengan lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.

Guntur sempat viral karena kisah heroiknya, yang harus mendadak menjadi seorang penimbun kubur di saat satu diantara warga Tanjung Jabung Barat ada yang meninggal sebagai pasien positif rapid tes.

Guntur dan ajudannya langsung turun tangan sebagai tim dadakan untuk pemakaman pasien positif rapid test yang meninggal dunia.

“Pada saat itu memang kondisinya kita harus turun, mau tidak mau pada saat itu karena situasinya kekurangan tenaga pengubur dimana warga yang ada masih takut untuk membantu mungkin karena saat itu situasi covid masih rawan dan mencekam , karena mikirnya lebih kepada rasa kemanusiaan akhirnya kita turun tangan ikut membantu,”ungkapnya.

Di sisi lain, pada saat di Tanjab Barat untuk pertama kalinya ratusan pasang mata menyaksikan detik-detik proklamasi HUT RI ke 75 yang dilakukan di Laut Pesisir Sumatera, Kuala Tungkal, Kabupaten Tanjabbar.

Sirine dan suara lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dikeraskan dengan pengeras suara menjadi penanda detik-detik proklamasi dilakukan.

Pihaknya melibatkan nelayan yang ada di Kuala Tungkal untuk menumbuhkan jiwa semangat juang di tengah pandemi covid 19.

Hal lain yang dilakukan oleh Guntur pada saat di Tanjab Barat yaitu dengan mengeluarkan Gerakan Bersama Pengolahan Limbah Lahan (GAS POLL) guna mencegah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dan ini cukup efektif.

Program Gass POLL ini sendiri cukup menjadi sorotan, dimana ada upaya keras yang dilakukan oleh Guntur dalam merenggut hati dan menyadarkan seorang pak Janggut yang sudah hampir 40 tahun hidup dengan membakar lahan untuk bercocok tanam.

Bahkan sosok membumi ini rela untuk tidur di gubuk pak Janggut yang berada di tengah lahan untuk mendekatkan diri dengan pak Janggut sebagai upaya menyadarkan kekeliruannya membuka lahan dengan cara membakar.

Perjalanan, pengabdian, dan dedikasi yang dilakukan oleh Guntur untuk masyarakat Tanjab Barat mendapat perhatian di masyarakat.

Kepergian Guntur untuk bertugas di Kabupaten Bungo yakni pada tanggal 26 Juli 2021 juga membekas di hati masyarakat, karena sosok Kapolres membumi dan dekat dengan masyarakat.

Pada saat bertugas di Kabupaten Bungo, ada satu kasus yang cukup menjadi perhatian banyak pihak yang berhasil diungkap oleh Guntur yakni terkait dengan pencurian ribuan buku nikah di kantor Kemenag Bungo.

Kurang lebih bertugas selama satu tahun, pada 20 Juni 2022 guntur ditunjuk menjadi Wakil Direktur Samapta Polda Jambi.

Tidak begitu lama, Guntur mendapat kenaikan pangkat Kombes Pol dan mendapat promosi jabatan di Mabes Polri.

Perjalanan karir yang tidak mudah ini, diakui oleh Guntur sebagai jawaban dari doa-doa orang yang mendukung dan mensupport dirinya.

Doa dari sang ibu, dikatakan oleh Guntur adalah doa terbaik yang selalu beriringan dengan perjalanan dirinya hingga pada titik saat ini.

Meskipun diakui oleh Guntur, masih banyak perjalanan kedepan yang harus di lalui, banyak tanggungjawab yang dibebankan di pundaknya, namun setia terhadap negara, mengabdi pada institusi kepolisian dan mengayomi masyarakat.

“Terima kasih banyak atas semua ucapan dan doa yang diberikan kepada saya. Tidak banyak yang bisa saya berikan kecuali ucapan terima kasih banyak, doakan saya untuk terus bisa menjaga amanah yang diberikan kepada saya,”pungkasnya.

Sejumlah ucapan mengalir untuk kesuksesan Guntur atas kenaikan pangkat Kombes.

Kebahagiaan dari Kenaikan Pangkat satu tingkat lebih tinggi, Kombes Pol Guntur Saputro, S.I.K., M.H juga turut dirasakan oleh masyarakat.

Ucapan dan Doa dari masyarakat Kabupaten Tanjab Barat dan Kabupaten Bungo mengalir untuk Guntur.
Tidak hanya secara langsung, ucapan selamat sukses juga disampaikan melalui sosial media pribadi milik Guntur baik di instagram maupun tiktok pribadinya.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved