Sidang Ferdy Sambo

Pengakuan Arif Rahman Soal Luka Tembak di Tubuh Almarhum Brigadir Yosua, Dilihat Sebelum Otopsi

Arif Rachman Arifin mengaku bahwa luka tembak di tubuh almarhum Brigadir Yosua Hutabarat diketahuinya saat jelang otopsi

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Kompas TV
Eks Wakaden B Biro Paminal Propam Polri, Arif Rahman Arifin saat menjadi saksi kasus pembunuhan berencana Brigadir Yosua, Senin (28/11/2022). 

Ferdy Sambo Marahi Anak Buah

Ferdy Sambo sempat emosi lalu menegur AKBP Arif Rahman Arifin karena sempat melirik CCTV yang berada di garasi rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Hal itu diungkapkan terdakwa kasus obstruction of justice pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J, AKBP Arif Rahman dalam sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Kamis (22/12/2022).

Awalnya, Arif turut datang ke rumah dinas Ferdy Sambo saat penyidik Polres Jakarta Selatan sedang melakukan prarekonstruksi.

Saat itu, ada pula terdakwa Hendra Kurniawan hingga Agus Nurpatria.

"Pada saat prarekon itu Pak Ferdy menyuruh kami keluar. 'Ayo keluar, sudah mau mulai'. Jadi yang didalam itu hanya sisa penyidik Polres Jakarta Selatan, saksi Kuat, Ricky, Richard, sama tim olah TKP-nya Selatan. Saya sudah di luar. Saya, Pak Ferdy, Pak Hendra, Pak Agus itu sudah di luar. Disuruh keluar, mau mulai," kata Arif dalam persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (22/12/2022).

Saat itu, Arif Rahman pun menunggu di garasi mobil rumah dinas Ferdy Sambo. Di sana, dia pun sempat melihat Ferdy Sambo mengobrol dengan pejabar rombongan Propam Polri.

Lalu, dia pun sempat melirik adanya CCTV di garasi rumah tersebut yang dianggap potensial untuk mengungkap kematian Brigadir J. Namun, saat itu Ferdy Sambo emosi lalu menegur karena kamera CCTV tersebut telah rusak.

"Mereka duduk, saya berdiri karena saya sendiri yang berpangkat AKBP, lainnya Kombes. Terus kemudian Pak FS nanya 'ngapain kamu lihat-lihat CCTV di carport?' persis di atas kepala saya kameranya. Lalu saya jawab 'izin, bagus ndan'. Kemudian Sambo jawab 'itu rusak'. Tapi nadanya rada emosi, saya enggak tahu kenapa. Terus beliau nanya lagi 'kalau rusak mau diapain?'. Saya jawab 'siap Ndan'," jelas Arif.

Selanjutnya, Arif mengungkapkan bahwa dirinya ditegur oleh Sambo karena baru terlihat sejak kasus tersebut mencuat. Lalu, Arif pun disebut apatis oleh Eks Kadiv Propam Polri tersebut.

"Terus beliau nanya 'kamu dari mana aja baru keliatan?', saya jawab 'siap salah ndan', Sambo bilang 'Kamu enggak tahu ada kejadian kemarin di sini?', saya jawab lagi 'Siap tidak tahu' lalu Sambo bilang 'apatis kamu'. Berhubung gitu karena saya juga enggak enak, saya ke halaman yang ada kolam kecil agak minggir," ungkap Arif.

Tak hanya itu, Arif mengaku dirinya diam-diam sempat melihat sejumlah CCTV di dalam rumah Ferdy Sambo. Dia bilang, ada sejumlah titik CCTV dalam rumah tersebut.

"Ada lihat kamera-kamera juga. Enggak sempat hitung. Ngeliat ada CCTV aja," tukasnya.

Seperti diketahui, meninggalnya Brigadir Yosua awalnya dikabarkan setelah terlibat baku tembak dengan Bharada E pada 8 Juli 2022 lalu.

Brigadir Yosua dimakamkan di kampng halaman, yakni Sungai Bahar, Jambi pada 11 Juli 2022.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved