Sidang Ferdy Sambo

Pakar Ekspresi Ungkap Gestur Ferdy Sambo Saat Bersaksi di Sidang Yosua: Menunjukan Stres

Pakar mikro ekspresi ungkap ekspresi Ferdy Sambo saat menjadi saksi di sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
Capture KOMPASTV
Pakar mikro ekspresi ungkap ekspresi Ferdy Sambo saat menjadi saksi di sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat. 

TRIBUNJAMBI.COM -Monica Kumalasari Pakar mikro ekspresi ungkap ekspresi Ferdy Sambo saat menjadi saksi di sidang perkara pembunuhan berencana Brigadir Yosua Hutabarat.

Gestur suami Putri Candrawati saat memberikan keterangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan itu dinilai menunjukkan adanya upaya mempertahankan kesaksian.

Upaya mempertahankan itu tampak saat Sambo menjadi saksi untuk terdakwa Bharada Richard Eliezer, Kuat Maruf dan Bripka Ricky Rizal di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (7/12/2022)

Monica menanggapi terkait pernyataan majelis hakim yang menilai kesaksian Ferdy Sambo tidak masuk akal.

Menurut Monica, bahwa hakim menggunakan salah satu teknik biasanya yang disebut dengan CBCA atau Criteria Based Content Analysis.

Dia menyebutkan ada 19 kriteria dalam validasi keterangan.

"Kriteria 1-5 itu harus terpenuhi, dimana nomor satu adalah logical, konsisten terhadap apa yang dikatakan,"

Artinya apa, yang dikatakan oleh Sambo sendiri maupun setelah dikonfirmasi itu harus sama dengan apa yang dipikirkannya.

Kemudian yang menjadi penilaian hakim dengan adanya bahasa spontan, informasi yang detail, interaksi, bagaimana, waktu, hingga siapa mengatakan apa.


Jika hal itu tidak terpenuhi maka menurut Monica, hakim akan mengatakan bahwa mendengarkan keterangan tidak dilanjutkan karena tidak sesuai.


Menurutnya, bahwa saat Ferdy Sambo  memberikan keterangan tersebut berbeda dan keluar dari baseline (titik acuan)," kata Monica dilihat dari tayangan Kompas TV, Kamis (8/12/2022).


"Karena nada atau intonasi suaranya itu benar-benar sudah sangat lambat, terus kemudian juga menggunakan suara di dalam," ujarnya.


"Ini berbeda sekali ya dengan beliau pada biasanya di bidang-bidang sebelumnya," tambahnya.


"Indikasi dari seseorang itu berbohong adalah apabila keluar dari baseline, yaitu menunjukkan bahwa ada kebocoran-kebocoran yang harus kita gali lagi,"


Satu di antaranya adalah suara yang meninggi sekali atau Justru malah suara yang akhirnya dalam terus kemudian pelan seperti ragu. 

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved