Berita Merangin

Guru Honorer SMP 2 Merangin Heran dengan Maksud Sekolah Meminjam Rekening Pribadinya

Guru honorer Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Kabupaten Merangin, berinsial N saat ini mengaku pihak sekolah telah mengembalikan uang senilai dengan

Penulis: Solehan | Editor: Suci Rahayu PK
ist
Ilustrasi guru honorer 

TRIBUNJAMBI.COM, MERANGIN - Guru honorer Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2 Kabupaten Merangin, berinsial N saat ini mengaku pihak sekolah telah mengembalikan uang senilai dengan yang tertera di buku tabungan rekening pada Rabu (30/11/2022) lalu.

Selain itu, ATM yang sebelumnya diambil oleh Bendahara sekolah, juga ikut dikembalikan pada hari yang sama.

"Sudah dikembalikan semua, baik uang maupun ATM yang sebelumnya diambil," kata N, Jumat (2/12/2022).

Meskipun sudah dikembalikan, N masih merasa bingung dengan kejadian yang dialaminya sebagai guru honorer.

"Cuma merasa bingung terkait permasalahan ini, karena pihak sekolah juga tidak menjelaskan secara jelas. Kami malah jadi menduga, jangan-jangan ini merupakan tindakan pencucian uang, dengan memanfaatkan rekening pribadi kami," jelasnya.

Adapun total uang yang dikembalikan pihak sekolah beberapa waktu lalu senilai Rp2,25 juta.

N khawatir, nilai yang yang diberikan pihak sekolah untuk triwulan selanjutnya tidak lagi sama dengan yang diterima saat ini.

"Semoga saja gaji yang kami terima untuk triwulan selanjutnya, itu tetap sama seperti yang kami terima saat ini," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMP 2 Merangin, Elfita mengatakan, bahwa memang dirinya mengumpulkan semua guru honorer, setelah dipanggil oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Merangin.

Baca juga: Pasca Gempa Cianjur, Anak-anak di Pengungsian Terserang Diare Dampak Kekurangan Air Bersih

Baca juga: Jualan di Pinggir Jalan, Penjual Pempek di Jambi Ini Mampu Habiskan 1.000 Pempek per Hari

"Jadi setelah dipanggil Diknas, saya mengumpulkan semua guru honorer dan memberikan uang senilai dengan yang tertera di buku tabungan, sekaligus mengembalikan ATM," kata Elfita beberapa waktu lalu.

Terkait gaji honorer pada triwulan selanjutnya masih akan sama atau tidak, Elfita mengaku tidak mengetahui, karena pihaknya akan melakukan pengkajian ulang terkait nilai gaji.

"Belum tau kalo triwulan kedepannya, karena saya baru, jadi saya harus melakukan pengkajian ulang," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, guru honorer di SMP 2 Merangin, berinisial N mengeluhkan adanya dugaan pemotongan gaji oleh pihak sekolah.

N yang telah menjadi guru honorer selama 5 tahun ini mengatakan, bahwa sejak menjadi guru honorer, dirinya mendapatkan gaji Rp900 ribu untuk tiga bulan, dengan sistem pembayaran cash oleh bendahara sekolah.

"Namun pada beberapa triwulan lalu, pihak sekolah meminta kami membuat rekening pribadi di bank daerah. Setelah rekening berhasil dibuat, kemudian masuklah sejumlah uang senilai Rp2,5 juta, jauh lebih besar dari yang biasanya diterima, yaitu Rp900 ribu," kata N, Selasa (29/11/2022).

Namun setelah mendapatkan informasi ada uang masuk di buku tabungan rekening, para guru honorer kemudian dipanggil oleh pihak sekolah, yang meminta guru honorer menyerahkan ATM dan PIN, dengan alasan adanya kesalahan dalam transfer.

"Yang membuat kami bingung, jika terjadi kesalahan transfer, maka harus hanya satu kali. Sedangkan ini, terjadi berulang kali, sehingga kami menduga jangan-jangan memang gaji kami pertiga bulan nilainya Rp2,5 juta, bukan Rp900 ribu," lanjutnya.

N menyebut, bahwa memang saat mulai menjadi guru honorer, dirinya dijanjikan mendapatkan Rp 7 ribu perjam, yang jika ditotalkan perbulan, angka nya memang mencapai Rp2,5 juta.

"Jika ini benar terjadi, maka pihak sekolah seolah-olah mengambil keuntungan, dengan cara memangkas hak guru honorer yang nilainya sudah sangat kecil jika dibandingkan guru PNS," sebutnya.

Kecurigaan N bertambah besar, ketika dirinya mendapatkan informasi bahwa ada rekan guru honorer nya di sekolah lain, tidak mendapatkan perlakuan yang sama seperti dirinya.

Baca juga: Tahun 2022 PA Jambi Kelas 1A Terima 1.430 Laporan Perkara, Terbanyak Gugat Cerai

Baca juga: Ayah Bharada Eliezer Minta Ferdy Sambo Bertanggungjawab: Jangan Korbankan Anak Saya

"Kawan saya disuruh membuat rekening di bank daerah juga, tapi ATM nya tidak pernah diambil oleh pihak sekolah," imbuhnya.

N berpendapat, cara seperti ini dilakukan pihak sekolah untuk membuat Pemerintah Kabupaten Merangin beranggapan guru honorer telah mendapatkan gaji yang layak.

"Nyatanya, kami hanya mendapatkan gaji 300 ribu perbulan, itupun terimanya tiga bulan sekali, jadi total 900 ribu," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMP 2 Merangin, Elfita mengatakan, dirinya tidak mengetahui secara pasti terkait tata cara pembayaran gaji honorer, karena baru dua bulan menjabat sebagai kepala sekolah.

"Pengalaman saya saat menjabat kepala sekolah di tempat lain, pembayaran gaji itu dilakukan dengan cara transfer ke rekening masing-masing guru honorer. Tapi akan saya coba telusuri dan konfirmasi ke bendahara sekolah," kata Elfita saat dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (29/11/2022). (Tribunjambi.com/Solehan)


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Pasca Gempa Cianjur, Anak-anak di Pengungsian Terserang Diare Dampak Kekurangan Air Bersih

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved