Gempa Cianjur
Update Gempa Cianjur, Belasan Siswa Tertimbun Longsor saat Berada di Mobil
Dampak gempa Cianjur Jawa Barat, akses jalan terputus hingga belasan siswa di dalam mobil tertimbun longsor.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Heri Prihartono
"Hampir sekitar 5 meteran (ketinggian tebing) longsornya. Jadi jalur itu ketutup. Motor belum bisa lewat," kata Kasi Penyelamatan Dinas Damkar Kota Bogor, Hamid Suwardi kepada TribunnewsBogor.com di sekitar lokasi.
Dia menjelaskan bahwa dalam mengatasi hal ini, dua alat berat akan dikerahkan untuk membuka jalur ini.
Kondisi sekitar lokasi kejadian malam ini terpantau gelap gulita tak ada penerangam listrik karena tiang listrik PLN ikut terkena dampak gempa Cianjur tersebut.
"Kita menunggu genset yang masih dalam perjalanan," kata Hamid Suwardi.
Ditambah kondisi sinyal provider di kawasan ini juga tak berfungsi pasca tower BTS ikut kena dampak.
"Tower BTS kena juga," ungkapnya.
Diketahui, lokasi longsor yang menutup akses jalan raya antara Bogor dan Cianjur ini ditangani dari dua sisi, yakni dari tim petugas gabungan dari Bogor dan Cianjur.
162 Orang Meninggal
Diberitakan sebelumnyam bahwa Hingga Senin (21/11/2022) pukul 20.00 WIB, BPBD Kabupaten Cianjur mencatat sebanyak 162 orang meninggal dunia akibat gempa Magnitudo 5,6 di Cianjur, Jawa Barat.
Data dari BPBD Kabupaten Cianjur menyebutkan, selain korban meninggal duniam tercatat 326 orang luka-luka dan 13.784 orang mengungsi.
Selain itu tercatat juga 2.345 rumah dan bangunan mengalami rusak.
Selain itu ada 2-3 lokasi jalan yang terisolasi.
Sementara jalan nasional dilaporkan sudah kembali normal.
Dilaporkan juga dua gardu listrik padam dan hanya satu yang berfungsi.
Hingga saat ini pendataan dan evakuasi masih terus dilakukan bersama tim SAR Gabungan.
Artikel ini diolah dari Tribun Bogor
Baca juga: Beredar Video Rumah Lesti Kejora Rusak Akibat Gempa Cianjur, Istri Rizky Billar Minta Doa: Ya Allah
Baca juga: Gempa Cianjur Ditulis Media Luar Negeri, Soroti 160 Orang Meninggal Dunia
Baca juga: Gempa Cianjur, Ridwan Kamil Sebut Ratusan Relawan Dikerahkan secara Besar-besaran