Mengunjungi Wisata di Kerinci Tanpa Gunung Kerinci
Sudah satu bulan jalur pendakian Gunung Kerinci ditutup dikarenakan peningkatan aktivitas vulkanik.
Penulis: Herupitra | Editor: Teguh Suprayitno
TRIBUNJAMBI.COM, KERINCI - Sudah satu bulan jalur pendakian Gunung Kerinci ditutup dikarenakan peningkatan aktivitas vulkanik. Penutupan jalur pendakian dilakukan sejak 19 Oktober 2022.
Jika diamati hampir seluruh pemandu di Kerinci mengalami penurunan kunjungan wisatawan yang datang dan menggunakan jasa mereka.
Boleh dikatakan beberapa pemandu tidak ada sama sekali wisatawan yang menggunakan jasanya, itu karena hampir seluruh pemandu wisata di Kerinci berprofesi sebagai pemandu wisata gunung.
Dan daya tarik utama wisata gunung yang ada di Kerinci adalah Gunung Kerinci, yang setiap tahunnya mampu mendatangkan ribuan wisatawan ke Kerinci.
Dengan ditutupnya jalur pendakian Gunung Kerinci apakah destinasi wisata di Kerinci jadi tidak menarik, tentu saja tidak. Kerinci masih memiliki destinasi wisata unggulan lainnya seperti Rawa Bento, Danau Gunung 7 dan Danau Kaco serta puluhan potensi wisata air terjun yang perlu dikembangkan termasuk juga potensi Wisata Goanya.
Baca juga: Pendakian ke Gunung Kerinci Ditutup, Pemandu Pendaki Minta Dilakukan Analisis dan Evaluasi
Rangga seorang salah seorang pemandu wisata yang ada di Kabupaten Kerinci mengungkapkan, disadari atau tidak setelah hampir dua tahun masa pandemi, telah terjadi kerusakan pasar.
"Kita tidak lagi mampu memprediksi. Kita tidak bisa lagi membaca situasi dan kondisi pasar pasca pandemi, tatanan Pasar Pariwisata Dunia pra covid telah luluh lantak, faktor ekonomi sangat berpengaruh untuk membangun kembali pasar Pariwisata kita," ungkapnya.
Dikatakannya, saat ini yang harus dilakukan bersama-sama dengan instansi terkait Dinas Pariwisata adalah "Market Reconstruction dan Redevelopments" bukan sekedar market recovery.
"Sementara Gunung Kerinci mengapa masih memiliki tingkat kunjungan wisatawan yang cukup tinggi karena merupakan gunung berapi aktif tertinggi di Asia Tenggara. Selain itu merupakan salah satu destinasi pendakian Seven Summits of Indonesia," jelasnya.
Biasanya ujarnya, wisatawan sudah mengatur rencana pendakian 1-2 tahun sebelum datang.
Baca juga: Gunung Kerinci Masih Erupsi, Warga Sebut Tidak Mempengaruhi Aktivitas Masyarakat
"Pariwisata Kerinci tanpa Gunung Kerinci tentu saja kita belum siap, namun mau tidak mau kita harus bersiap dikarenakan Gunung Kerinci adalah Gunung berapi aktif yang sewaktu-waktu dapat meletus dan mengubah benteng alam. Gunung berapi aktif, memiliki tingkat status dari Normal, Waspada, Siaga dan Awas," tuturnya.
Pada status tertentu jelasnya lagi, seperti status Gunung Kerinci saat ini berstatus Waspada yang sewaktu-waktu dapat terjadi erupsi. Sepanjang jalur pendakian masih dapat tercium bau belerang, sumber air masih terasa bau belerang. Tentu ini adalah hal yang lumrah dari sifat gunung berapi, faktor angin dan intensitas hujan yang mempengaruhinya.
Lanjutnya, jika mengamati jalur pendakian Gunung Kerinci Via Kersik Tuo ada juga potensi longsor dijalur pendakian yaitu antara Batu Gantung dan Batas Vegatasi, ditandai dengan semakin dalamnya jalur pendakian terkikis akibat air hujan. Jika terjadi longsor parah ini akan memutus jalur pendakian kepuncak dan belum ada jalur alternatif yang dapat digunakan.
Selain jalur pendakian dari Solok Selatan. Ini juga menjadi salah satu alasan kenapa kita harus bersiap Pariwisata Kerinci tanpa Gunung Kerinci. Kendati nantinya ditemukan jalur alternatif lainya pastinya membutuhkan proses dan waktu yang cukup lama.
Baca juga: Warga Buat Jembatan Darurat, Jalan Penghubung Empat Desa di Desa Serumpun Pauh, Kerinci Terputus
"Saat ini Gunung Kerinci masih ditutup untuk aktivitas pendakian yang kita tau penyebab penutupan jalur pendakian dikarenakan meningkatnya aktivitas vulkanik. Namun statusnya tidak berubah tetap Waspada. Atau ada hal lainya yang menjadi penyebab penutupan jalur pendakian sejauh ini kita tidak tau pastinya," ucapnya.
"Tapi jika saya boleh menduga mungkin ada hal lainya hingga saat ini jalur pendakian Gunung Kerinci masih ditutup adalah terkait Dinas Pariwisata Solok Selatan yang sudah mengagendakan akhir tahun ini melakukan survey untuk mencari trek terdekat untuk mencapai kepuncak yang diperkirakan akan lebih cepat hanya 6-8 jam perjalanan. Sehingga ada pembukaan jalur lagi yang membelah kawasan Taman Nasional Kerinci Seblat. Wisata pendakian gunung berapi selalu menghadapi dilema antara menarik minat wisatawan di satu sisi, sementara disisi lain harus menjaga kelestarian hutan dan keselamatan wisatawan," pungkasnya.(*)
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Ribuan Perangkat Desa di Kerinci Jambi Demo Terkait Siltap, Korlap: Selama Ini Kemana? |
![]() |
---|
Danau Sipin Destinasi Wisata Jambi yang Ramai saat Sore Hari |
![]() |
---|
Taman Rimba, Destinasi Wisata Jambi yang Ramai saat Libur Sekolah |
![]() |
---|
Menilik Wisata Alam di UNESCO Global Geopark Merangin Jambi, Mulai Arung Jeram hingga Air Terjun |
![]() |
---|
Besok Ribuan Perangkat Desa Akan Demo ke Kantor Bupati Kerinci Jambi Terkait Siltap |
![]() |
---|