Warga 8 RT di Kelurahan Thehok Berencana Tutup TPS, Sampah Meluber Ganggu Warga Komplek Pepabri
Warga RT 32 dan 33 keluhkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang letaknya tidak jauh dari Komplek Perumahan Pepabri di Kelurahan Thehok Kecamatan
Penulis: anas al hakim | Editor: Fifi Suryani
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Warga RT 32 dan 33 keluhkan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang letaknya tidak jauh dari Komplek Perumahan Pepabri di Kelurahan Thehok Kecamatan Jambi Selatan Kota Jambi, dan merencanakan untuk menutup TPS tersebut.
Hal ini diugkapkan Ketua RT 32, Munir, awalnya TPS tersebut letaknya di dalam dekat Poskamling RT 33. Berhubung dekat dengan masjid serta baunya menyengat semua Ketua RT yang ada di lingkungan perumah Pepabri punya inisiatif untuk memindahkan kedepan.
Mereka juga meminta tolong kepada mantan Ketua DPRD Kota Jambi, Zulkifli Somad tahun 2000 untuk izin kepada pihak yang punya tanah yakni Hajrin agar dibuat TPS di tanah miliknya.
“Setelah dipindahkan ke pinggir jalan maka sampahpun membludak tidak beraturan dan semua jadi tumpuan ke situ, kalau hujan baunya minta ampun, kasian kawan-kawan yang di bawah, kalau saya tidak cerewet dengan Andi, Trantib Jambi Selatan, sampah akan lebih banyak dan sampai nutup jalan ke perumahan,”ujarnya Selasa (15/11).
Munir menambahkan, selain warga yang membuang dengan cara dilempar juga diaduk-aduk sama pemulung yang datang dari mana-mana. Sudah sering ditegur namun mereka berasalan untuk cari makan, jadi tidak bisa ngomong apa-apa lagi.
“Rencananya mau menghadap ke Kantor Camat Jambi Selatan untuk mengusulkan menutup TPS tersebut, nanti akan melakukan pertemuan/rapat dengan setiap ketua RT yang mana ada 8 RT yakni RT 26, 28, 35 dan RT 25 sedangkan yang di dalam Perumahan ada RT 32, 31, 33 dan RT 29,”ujarnya.
“Kemungkinan hari sabtu kalau tidak ada halangan bakal ada acara arisan RT satu kelurahan dan juga akan hadir dari pihak kelurahan yang mana nanti akan membahasan persoalan penutupan TPS tersebut,” tutupnya.
Hal yang sama diungkapkan Ketua Rt 33 Sofwan, ia menyebut yang jadi masalah mereka tidak tertib. Kadang lewat pakai motor dengan cara melempar dan sudah bosan memperingati warga bahkan ada yang ngajak ribut.
“Nanti rencananya akan menutup TPS tersebut, dan akan melakukan rapat bersama para Ketua RT, nanti win-win solusinya setiap warga harus siap untuk membayar iuran jasa angkut sampah setiap bulan,” tegasnya.
Sofwan juga mengeluhkan dampak negatifnya, ketika terjadi hujan sampah turun ke perumahan ditambah lagi kalau hujannya lebat, otomatis semua sampah terbawa, dan tidak tahan dengan baunya.
“Masa setiap hujan, udah banjir air banjir sampah lagi, ketika ada tamu atau ada pesta sangat terganggu dengan sampah yang berserakan, sudah banyak rumah makan yang tutup mereka tidak tahan dengan bau sampah tersebut,” tutupnya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi menanggapi rencana warga yang akan menutup TPS di Kawasan Kebun Kopi Kelurahan Thehok
Ardi menerangkan, kalau untuk saat ini mengenai sampah di daerah Kebun Kopi semunya sudah diserahkan ke Camat Jambi Selatan.
Kalau memang tanggapan dari Ketua RT seperti itu maka harus rembuk dulu dengan semua Ketua RT dengan lurah serta dengan camat untuk memikirkan bagaimana tempat sampah yang ada di situ.
"Kalau untuk TPS baru sekarang belum ada akan tetapi jika memang warga ingin menambahkan tempatnya, kita akan siapkan dan sekarang ini di situ sudah ada kontainernya juga," ungkapnya.
Permasalahan untuk saat ini ketidakdisiplinan warga membuang sampah, yang tidak sesuai dengan peraturan yaitu dari jam 18:00 WIB sampai jam 06:00 WIB dan tempat sampah yang ada di situ, apabila sudah banyak selalu diangkat oleh petugas kebersihan.