Sekeluarga Tewas

Kaki Anak Dibungkus Plastik Hitam, Satu Keluarga yang Tewas di Kalideres Kerap Lakukan Hal Tak Lazim

Anak dari satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden Extension Blok AC5 Nomor 7, Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat pernah melakukan

Editor: Fifi Suryani
Capture KompasTV
Polisi mengavakuasi jenazah sekeluarga di Kalideres 

Polisi juga masih mendalami keberadaan mobil milik satu keluarga yang tewas tersebut hingga kini belum jelas keberadaannya.

Olah TKP

Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Metro Jaya melakukan investigasi olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat tewas membusuk. Berdasarkan pantauan Tribun investigasi dilakukan, Minggu (13/11) dimulai sekira pukul 12.00 WIB siang.

Tampak sejumlah pria sudah yang menggunakan seragam bertuliskan tim Labfor Polda Metro Jaya berkumpul. Hadir juga beberapa anggota kepolisian dari Unit Reserse Kriminal (Reskrim) Polsek Kalideres dan Ketua RT setempat.

Sebelum Olah TKP dilakukan, di pagar rumah korban masih terbentang garis polisi. Kemudian, pihak kepolisian membuka garis polisi tersebut untuk melakukan proses olah TKP.

Pihak kepolisian juga membuka plastik yang sebelumnya dipasang di sekeliling rumah untuk menutupi bau busuk yang merebak. Hingga saat ini pihak kepolisian bersama pihak terkait masih melakukan olah TKP.

Seusai melakukan olah TKP sekitar pukul 13.15 WIB polisi forensik keluar dari rumah dan membawa beberapa barang seperti sprei, kain berwarna putih dan beberapa dokumen penting. Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Indriwienny Panjiyoga saat ditanya mengenai hasil olah TKP enggan menjelaskan secara detail hasilnya.

"Masih didalami yaa, sabar," ujarnya.

Satu keluarga yang tewas di Perumahan Citra Garden I Ekstension, Kalideres, Jakarta Barat disebut sudah tinggal di lokasi tersebut selama 20 tahun lebih. Ketua RT07/15 Asiung mengatakan, keluarga yang tewas itu disebutkan sudah tinggal jauh lebih lama ketimbang dirinya di perumahan tersebut.

"Diatas 20 tahun lebih, lebih lama dari saya soalnya saya tinggal disini aja sudah 20 tahun," ucap Asiung.

Asiung yang lokasi rumahnya berada di depan kediaman satu keluarga yang tewas itu menyebutkan keluarga tersebut memang dikenal tak pernah bersosialisasi dengan warga sekitar.

Tak hanya dengan warga, keluarga itu disebut juga jarang berkomunikasi dengan sanak saudaranya selama masih hidup. "Ketemu dengan saudaranya saja dua tahun sampai lima tahun sekali. Kalau masalah dengan internal keluarga bisa saja terjadi, saya sebagai Ketua RT dan warga melihatnya ini warga tertutup dari awal disini," jelasnya.

Empat anggota keluarga yang tewas itu juga disebut Asiung tak pernah mengikuti kegiatan-kegiatan sosial di lingkungan RT semisal acara keagamaan. "Jarang dan enggak ada sama sekali. Tertutup dan mengucilkan diri tapi itu urusan masing-masing (ikut kegiatan keagamaan) ada yang aktif ada yang cuek," tuturnya.

"Jarang ikut, kita juga enggak memaksa," sambungnya.

Calvin warga perumahan yang rumahnya tidak jauh dari TKP mengklaim korban baru tertutup baru belakangan ini. Kemudian dikatakan Calvin bahwa korban juga tidak pernah mengeluhkan kekurangan makanan.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved