Bocah Tewas di Septic Tank
Pengamat Hukum Pidana Minta Polisi Pakai Lie Detector untuk Ungkap Tewasnya KY di Dalam Septic Tank
Memasuki hari ke 105 kematian KY bocah tewas di septic tank di kawasan Rawasari, Alam Barajo, Kota Jambi pada Senin (25/7/2022) lalu belum menemukan t
Penulis: Aryo Tondang | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Memasuki hari ke 105 kematian KY bocah tewas di septic tank di kawasan Rawasari, Alam Barajo, Kota Jambi pada Senin (25/7/2022) lalu belum menemukan titik terang.
Pihak kepolisian mengaku mengalami sejumlah kendala, yakni minimnya barang bukti serta saksi.
Polisi juga telah menurunkan anjing pelacak atau K9, dan melakukan tracking kepada seluruh warga yang tinggal di kawasan tersebut.
Sejak awal kasus ini dilakukan, sedikitnya 30 saksi telah diperiksa.
Menanggapi hal tersebut, Dr Sahuri Lasmadi S H M Hum, Dosen Fakultas Hukum Unja/Pengamat Hukum Pidana mengatakan, untuk mengungkap kasus tersebut, pihak kepolisian bisa menggunakan 2 metode.
Yakni Lie Detector, atau pendeteksi kebohongan dan gunakan ahli sikologi.
Menurut Sahuri, pihak kepolisian bisa menggunakan dua metode tersebut kepada orang-orang terdekat korban, serta orang yang masuk dalam daftar yang dicurigai oleh pihak kepolisian.
"Ya orang terdekat dulu dan orang sekitar dimintai keterangan, misal kalau ada keterangan yang menjanggal, baru gunakan alat Lie Detector dan ahli sikologi," kata Sahuri, saat dikonfirmasi, Rabu (9/11/2022).
"Jangan-jangan pelakunya orang sekitar," katanya.
Katanya, selain alat Lie Detector, keterangan dari ahli Sikologi juga sangat dibutuhkan dalam proses pengungkapan kasus ini.
Ia menjelaskan, dengan ahli sikologi, maka orang-orang yang patut dicurigai akan menunjukkan gelagat dan keterangan yang mengarah pada terjadinya kasus pembunuhan.
Hal tersebut, kata Sahuri harus dilakukan dalam proses pengungkapan kasus ini. Menurutnya, setiap ada korban sudah dipastikan ada pelakunya.
"Dengan dua metode itu, polisi nanti terbantu mencari kesimpulan siapa pelakunya. Kan itu ada tanda kekerasan, nah kalau ada korban tentu ada pelakunya," jelas Sahuri.
Sementara itu, Nurlela, ibu kandung dari KY, bocah yang diduga tewas dibunuh di dalam septic tank Kelurahan Rawasari, Kecamatan Alam Barajo, Kota Jambi berharap, kasus kematian putrinya segera terungkap.
Hari ini, tepat hari ke 105 pasca insiden dugaan pembunuhan terhadap putri mungilnya tersebut.
Namun, belum ada petunjuk atau gambaran siapa pelaku yang tega menghabisi nyawa korban, dan membuang tubuh mungilnya ke dalam septic tank.
NurleIa mengatakan, ia tidak menerima lagi keterangan atau konfirmasi dari pihak polisi.
Tidak seperti sebelumnya, saat ini polisi sudah tidak terpantau berada di lokasi.
"Belum ada kejelasan. Sepertinya kasus ini mengambang. Kasus ini masih dilanjutkan atau dihentikan, tidak ada konfirmasi kepada kami. Kalau dilanjutkan, pasti ada pihak kepolisian yang ke sini," kata Nurlela, saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu.
Nurlela hanya bisa pasrah menghadapi fakta bahwa kasus yang menewaskan anaknya belum terungkap.
Kepada media, Nurlela menyampaikan kesedihan yang ia dan keluarga rasakan, di mana ia harus kehilangan putri mungilnya yang sedang aktif dan lucu-lucunya.
Ia juga menyampaikan, agar kasus ini segera terungkap, agar masyarakat tidak khawatir dan tidak ada korban lainnya.
"Takutnya nanti terulang lagi. Cukup saya yang merasakan. Siapa yang tidak sakit kehilangan buah hati yang sedang lucu-lucunya," katanya.
"Saya hanya berdoa kepada Allah, semoga ada diberikan jalan keluarnya," ungkapnya.
Nurlela khawatir akan ada korban lagi apabila pelaku pembunuhan KY tidak segera ditangkap.
Sementara itu, saat diwawancarai pada Senin 24 Oktober 2022 lalu, Direktur Kriminal Umum Polda Jambi, Kombes Pol Andri Ananta mengatakan, hingga saat ini personelnya masih berada di lapangan untuk mengungkap misteri kematian bocah tersebut.
"Hingga saat ini, kami masih malakukan penyelidikan," kata Andri, Senin (24/10/2022) pagi.
Saat itu, kasus kematian KY sudah memasuki hari ke 91 atau hampir 100 hari, namun kematian bocah tersebut belum menemukan titik terang.
Sejumlah upaya telah dilakukan oleh pihak kepolisian, mulai melakukan olah TKP ulang, hingga menerjunkan anjing pelacak atau K9.
Saat diwawancarai beberapa waktu lalu, Andri mengaku pihaknya masih mengalami kesulitan dalam proses pengungkapannya.
Mulai minimnya saksi saksi yang melihat kejadian, banyak keterangan saksi yang kerap berubah saat proses penyelidikan.
Sejauh ini, kata Andri, pihaknya telah memeriksa 30 saksi dalam proses pengungkapan tersebut.
Hal tersebut disampaikan Andri, setelah melakukan audiensi dengan perwakilan KAMMI dan GMKI terkait pengusutan ini.
Andri juga memaparkan bahwa, adanya informasi pemerasan atau permintaaan sejumlah uang tebusan ke pada korban tidak benar.
Situasi tersebut, kata Andri dimanfaatkan oleh orang yang ingin mengambil keuntungan, dengan meminta uang tebusan pada keluarga korban.
Padahal, setelah diselidiki, pelaku yang mengrim pesan Whatsaap berada di wilayah Pulau Jawa.
Diduga, pelaku yang memanfaatkan situasi ini, melihat postingan keluarga terkait hilangnya KY, sehingga berpura-pura mengetahui keberadaan KY.
Pihaknya sudah mendalami informasi tersebut, dan dapat dipastikan hal tersebut tidak ada kaitannya dengan kematian KY.
Dalam audiensi ini KAMMI dan GMKI, Andri mengaku tidak akan mundur dan terus melakukan penyelidikan terkait kasus ini.
Hal tersebut disampaikan oleh Andri, saat perwakilan dari mahasiswi meminta adanya MOU proses pengungkapan kasus ini dalam kurun 7X24 jam.
"Sebenarnya, beban moral kami lebih besar dari MOU ini, jangankan 7X24 jam atau 1X24 jam, kalau besok ada bukti cukup, kita tangkap," kata Andri, menanggapi permintaan mahasiswi.
"Jangankan berhenti, mundurpun kami tidak akan pernah. Kita akan terus berupaya mengungkap ini," katanya.
Andri mengatakan, MOU tersebut sebaiknya diganti menjadi komitmen bersama untuk pengungkapan kasus ini.
Sementara itu, Novita Sari, perwakilan dari audiensi menyampaikan permohonan MOU, untuk segera mengungkap kasus ini.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Komisi I DPRD Provinsi Jambi Minta Pemprov Lakukan Inovasi Peningkatan Kinerja
Baca juga: Susi Ngaku Dilarang Nyusul Putri Candrawati ke Lokasi Eksekusi Brigadir Yosua
Baca juga: Kematian KY Bocah di Dalam Septic Tank Belum Terungkap, Ibu Sampaikan Harapan Mendalam