Warga Tanjabbar Dimangsa Ular

Wanita Dimangsa Ular Buat Warga Desa Terjun Gajah Trauma, Warga Butu Satu Ular Piton Lagi

Adanya kejadian warga dimangsa ular menimbulkan trauma bagi masyarakat sekitar. Bahkan, warga tidak berani ke kebun dan khawatir jika berada diluar

Penulis: Ade Setyawati | Editor: Rahimin
Tribunjambi.com/Ade Setyawati
Zahra (52), warga Desa Terjun Gajah, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) yang sempat hilang, ternyata ditelan ular piton. 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Warga Desa Terjun Gajah Kabupaten Tanjung Jabung Barat makin waspada setelah kejadian ada warga dimangsa ular piton besar Minggu (23/10/2022) belum lama ini.  

Tidak mau kejadian dimangsa ular terulang lagi, warga semakin waspada.

Adanya kejadian warga dimangsa ular menimbulkan trauma bagi masyarakat sekitar.

Bahkan, warga tidak berani ke kebun dan khawatir jika berada di luar rumah.

Hal itu dikatakan Rudi warga Desa Terjun Gajah.

"Setelah kejadian ini, masyarakat belum ada yang kekebun, kalau pun terpaksa ke kebun, untuk antisipasi masyarakat membawa senjata, seperti parang atau senjata lainnya untuk membela diri," katanya.

"Imbauan itu juga disampaikan kepala desa kepada masyarakat," sambungnya.

Hal yang sama dikatakan Rusmili (60), suami mendiang Zahra. Zahra korban yang dimangsa ular besar.

Rusmili merasa khawatir jika keluar rumah. Ia merasa ada ular di sekitarnya.

"Kami ke kebun ubi saja belum berani, masih terbayang-bayang. Orang yang bertemu saja belum mau ke kebun masih trauma. Warga lain pun mengatakan saat buang sampah terbayang-bayang," katanya.

Ketakutan masyarakat ini diperparah karena masyarakat melihat ada ular piton lain yang ditemukan di gorong-gorong, sekitar Desa Terjun Gajah tetapi belum ditangkap.

"Ular ini berbeda, kalau yang ditangkap kemarin jenis kelamin betina, punya garis putih di kepalnya. Sedangkan yang ini tidak punya ada garis," katanya.

Warga menduga, ular yang belum ditangkap ini ukurannya lebih besar dari ular yang memangsa Zahra dengan ukuran sekitar 7 meter.

"Tetangga yang melihat ular itu, lagsung mengajak masyarakat lain untuk menangkap ular ini, karena disangka kecil. Ada yang membawa parang, takut setelah diperhatikan lagi, ular ini tidak kecil dan memenuhi gorong-gorong," lanjutnya.

"Warga yang menangkap ular tersebut ada 5 orang, tapi tidak berhasil dan ular tersebut berhasil kabur," ujarnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved