Perang Rusia Ukraina
9000 Tentara Rusia Dikerahkan untuk Hadapi Pasukan Ukraina di Perbatasan Belarus
Vladimir Putin kerahkan 9.000 tentara di Belarus untuk melindungi perbatasannya sebagai tanggapan atas ancaman dari Ukraina dan Barat.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Rusia mengerahkan sekitar 9.000 tentara di Belarus untuk melindungi perbatasannya sebagai tanggapan atas ancaman dari Ukraina dan Barat.
Invasi yang disebut Putin sebagai 'operasi militer khusus' untuk menghancurkan 'genosida' di Donbas, serta 'demiliterisasi' dan 'denazifikasi' Ukraina.
Dikutip dari The Guardian, - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan situasi "sangat parah" terus berlanjut di wilayah Donetsk dan Luhansk timur, dengan pertempuran "paling sulit" di dekat Kota Bakhmut.
NATO Bergerak Cepat
NATO dan negara Barat bereaksi keras atas serangan masif Rusia terhadap Ukraina.
Dikutip dari Aljazeera dilaporkan 50 negara Barat telah bertemu di Brussel.
Pertemuan itu untuk menjanjikan lebih banyak senjata bagi Ukraina.
Mereka membahas sistem pertahanan udara, setelah Rusia meluncurkan rentetan misilnya dalam beberapa hari terakhir.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan serangan terbaru Rusia telah mengungkapkan “kebencian dan kekejaman” sejak awal invasi.
Dia memuji keberhasilan pasukan Ukraina memukul mundur Rusia.
“Kemenangan ini milik tentara pemberani Ukraina, tetapi bantuan keamanan, pelatihan, dan upaya dukungan Grup Kontak sangat penting,” kata Austin.
Namun Ukraina masih harus meningkatkan keberhasilannya saat musim dingin tiba.
“Saya berharap Ukraina akan terus melakukan segala yang bisa dilakukan sepanjang musim dingin untuk mendapatkan kembali wilayahnya dan menjadi efektif di medan perang,” tambah Austin.
"Dan kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk memastikan bahwa mereka memiliki apa yang diperlukan untuk menjadi efektif." ujarnya.
Mendapat serangan rudal bertubi-tubi dari Rusia, Presiden Ukrfaina, Volodymyr Zelensky minta bantuan militer dari Sekutu Baratnya.